Lindungi pernapasan dari polusi udara dengan memakai masker, menanam tanaman penyaring udara, menghindari area polusi tinggi, dan gunakan purifier di rumah.
Kualitas udara kini menjadi topik yang sedang hangat dibicarakan, terutama untuk Anda yang tinggal di ibukota dan sekitarnya. Kualitas udara semakin mengkhawatirkan. Tapi sebenarnya, masyarakat tak perlu terlalu cemas. Kita dapat melakukan pencegahan dengan menerapkan gaya hidup yang lebih baik. Rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat merupakan dua hal penting yang harus dilakukan. Selain itu, hindari merokok. Udara yang kita hirup sudah cukup buruk kualitasnya, tak perlu ditambahkan racun lagi ke dalam tubuh.
Kadar polusi udara sebenarnya fluktuatif. Bisa jadi kadar polusi udara tinggi di pagi hari, tapi akan menurun saat malam harinya. Hal ini bisa terjadi karena banyaknya kendaraan yang berada di jalan saat rush hour. Tapi saat malam hari, kendaraan sudah banyak yang terparkir di rumah, sehingga kadar polusi udara pun menurun.
Ketika beraktivitas di luar ruang atau harus tinggal dan beraktivitas di daerah yang rawan polusi, mengenakan masker merupakan cara termudah untuk mengurangi racun yang masuk ke dalam tubuh. Perlu diketahui, polusi udara tidak hanya dapat memberi dampak negatif pada organ pernapasan, tetapi juga anggota tubuh lainnya seperti jantung.
Permasalahan kesehatan yang dapat terjadi akibat paparan polusi udara mulai dari infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), bronkitis, asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK - sering timbul pada perokok), pneumonia, tuberkulosis (TB), hingga kanker paru. Indonesia sendiri sudah menempati posisi ketiga untuk penyakit TB.
Yang kemudian menjadi pertanyaan, masker yang seperti apa yang dapat digunakan? Seperti yang banyak disosialisasikan, masker tipe N95 mempunyai efek perlindungan terhadap partikel sebesar 95 persen. Hanya saja, banyak yang merasa tidak nyaman ketika mengenakan masker ini dalam waktu yang lama.
Meski demikian, penggunaan masker tidak serta merta membuat seseorang mendapat perlindungan secara total dari dampak negatif polusi udara. Efektivitas penggunaan masker dalam melindungi diri terkait berbagai hal, mulai dari kualitas masker hingga ketepatan cara penggunaannya. Walau begitu, menggunakan masker jenis apapun masih lebih baik daripada tidak menggunakan masker sama sekali.
Penting untuk melakukan olahraga secara teratur yang dapat membantu menjaga kesehatan paru. Namun demikian, kita tetap harus memilah-milah lokasi untuk berolahraga. Apabila kualitas udara sedang buruk, pilih tempat olahraga yang berada di dalam ruangan (indoor), agar niat untuk mendapatkan tubuh yang sehat tidak rusak karena menghirup polusi udara.
Selain itu, konsumsilah lebih banyak sayuran dan buah-buahan yang kaya akan antioksidan, hentikan kebiasaan merokok, serta hindari menjadi perokok pasif. Terdapat sekitar 7.000 racun yang terkandung dalam asap rokok. Ribuan racun yang dengan sengaja dimasukkan ke dalam tubuh tersebut akan menimbulkan dampak negatif pada tubuh, mulai dari pembuluh darah, gigi, mulut, saluran cerna, dan tentunya paru.
Rokok memang tidak memberikan dampak negatif secara langsung. Pada tahap awal, nikotin akan memberi rasa nyaman. Dampak buruk terhadap kesehatan tubuh baru akan muncul setelah beberapa tahun kemudian. Menghindari rokok juga berarti membantu memperbaiki kualitas udara di sekitar kita. Jadi, mari jalani kebiasaan yang baik untuk menjaga tubuh tetap sehat meski bekerja di daerah dengan kualitas udara yang buruk.