14 Makanan untuk DBD yang Perlu Dikonsumsi agar Cepat Pulih

Oleh Tim RS Pondok Indah

Kamis, 05 Desember 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Makanan untuk DBD tidak hanya jambu biji. Masih banyak jenis makanan untuk DBD yang bisa dikonsumsi, seperti telur, ikan, buah bit, hati ayam, dan sebagainya.

14 Makanan untuk DBD yang Perlu Dikonsumsi agar Cepat Pulih

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti. 


Pengidap DBD perlu mendapatkan penanganan medis dengan tepat agar tidak berkembang menjadi lebih parah, bahkan mengancam nyawa.


Selain itu, guna membantu proses pemulihan, mengonsumsi makanan untuk DBD juga menjadi salah satu faktor yang penting.


Daftar Makanan untuk DBD

Makanan untuk DBD umumnya adalah makanan bernutrisi yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh penderita DBD serta mengurangi gejala yang dirasakan. Beberapa gejala DBD biasa dikeluhkan sebagai sakit kepala, nyeri otot dan sendi, mual dan muntah, sakit di belakang mata, kelenjar getah bening membengkak, serta ruam di kulit.


Berikut adalah beragam makanan untuk DBD yang perlu dikonsumsi, yaitu:


1. Daging ayam

Daging ayam merupakan sumber protein dan vitamin B12 yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh ketika Anda mengalami DBD. 


Jika kurang suka mengonsumsi daging ayam, Anda bisa mengolahnya sebagai pelengkap di bubur ayam. Dengan demikian, daging ayam akan lebih mudah dikunyah dan ditelan. Selain itu, Anda juga bisa mengolahnya sebagai sup ayam yang lebih nyaman untuk dikonsumsi.


2. Daging sapi

Selain daging ayam, Anda juga disarankan untuk mengonsumsi daging sapi sebagai pilihan makanan untuk DBD. Daging sapi mengandung protein, zat besi, vitamin B12, zinc, dan juga lemak. Semua nutrisi ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh agar penderita DBD bisa segera pulih.


Selain itu, mengonsumsi daging sapi sesuai dengan takaran yang disarankan juga bisa mencegah anemia.


3. Ikan

Bila daging sapi maupun daging ayam terlalu keras untuk dikunyah, Anda bisa mengonsumsi ikan sebagai pilihan sumber protein yang mudah dikunyah dan ditelan. Aneka jenis ikan, seperti ikan salmon, ikan tuna, ikan mujair, ikan tongkol, atau ikan lele, mengandung protein dan omega-3 yang baik untuk kesehatan secara umum. 


Baca juga: Musim Hujan Tiba, Waspada Demam Berdarah pada Anak!



4. Jeruk

Jeruk juga termasuk makanan untuk DBD yang bisa Anda konsumsi selama penyembuhan. Buah berbentuk bulat ini tinggi vitamin C yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan baik untuk mempercepat proses pemulihan.


Namun, jika Anda mengalami mual dan muntah sebagai gejala DBD, pastikan hanya mengonsumsi jeruk yang manis dan konsumsi dalam batas yang wajar.


5. Telur

Telur merupakan makanan bernutrisi dan mengenyangkan. Sebab telur mengandung protein dan lemak yang memberi efek mengenyangkan ketika Anda sedang tidak nafsu makan saat mengalami DBD.


Selain itu, sebutir telur juga dilengkapi dengan sejumlah vitamin dan mineral, seperti vitamin A, vitamin B12, vitamin E, folate, lutein, juga kolin. Semua nutrisi ini dibutuhkan oleh tubuh untuk berfungsi dengan semestinya dan juga mendukung pemulihan penderita DBD.


6. Pepaya

Pepaya merupakan sumber vitamin A, vitamin C, serat, serta berbagai antioksidan yang lain. Buah ini memiliki tekstur yang lembut dan mudah dikunyah. Mengonsumsi pepaya tidak hanya membuat tubuh lebih sehat tetapi juga melancarkan pencernaan sehingga Anda bisa BAB dengan lancar. Sebab sembelit juga bisa dialami oleh penderita DBD.


Baca juga: Mengenal Apa Itu Flu Tulang, Penyebab dan Cara Mengatasinya


7. Ubi jalar

Bagi yang ingin mengonsumsi makanan tetapi tidak ingin terlalu kenyang, Anda bisa mengonsumsi ubi jalar. Selain mengandung karbohidrat, ubi jalar juga tinggi serat, vitamin C, kalium, dan vitamin B6.

Kalium di dalam ubi jalar bisa mengatasi nyeri sendi dan otot, sementara vitamin B6 bisa mengurangi keluhan mual yang Anda rasakan ketika terinfeksi DBD.


8. Jambu biji

Jambu biji sudah tidak asing sebagai makanan untuk DBD. Bagaimana tidak, buah jambu biji mengandung sejumlah nutrisi yang terbukti bisa meningkatkan kadar trombosit pada orang dengan DBD. Selain buahnya, ekstrak daun jambu biji dipercaya efektif dalam meningkatkan kadar trombosit, sama seperti daun pepaya.


9. Delima

Buah delima juga bisa dikonsumsi untuk meningkatkan kadar trombosit pada penderita DBD. Buah delima mengandung asam folat dan vitamin C yang cukup tinggi untuk mendorong proses pembentukan sel darah.


Baca juga: 15 Makanan untuk Menaikkan Trombosit yang Mudah Ditemukan



10. Buah bit

Buah bit tinggi asam folat atau vitamin B9, yang bermanfaat untuk memproduksi sel darah merah yang sehat. Tidak hanya itu saja, buah bit juga bisa meningkatkan jumlah trombosit pada penderita DBD.


11. Hati ayam dan hati sapi

Hati ayam dan hati sapi merupakan sumber zat besi. Nutrisi ini dibutuhkan untuk meningkatkan produksi sel darah merah yang sehat, hemoglobin, juga trombosit.


12. Leci 

Rasanya yang manis membuat semua orang menyukai buah leci. Selain nikmat, buah ini juga tinggi vitamin C yang baik untuk proses penyembuhan bagi Anda yang sedang sakit, termasuk yang sedang menderita DBD. Sementara kandungan kalium di dalam buah leci bermanfaat untuk meringankan keluhan pegal-pegal.


Baca juga: Imunisasi Lengkap untuk Perlindungan Maksimal


13. Yoghurt

Yoghurt merupakan produk olahan susu yang kaya akan protein, kalsium, dan probiotik. Selain lezat, yoghurt juga baik untuk daya tahan tubuh sehingga dapat membantu proses penyembuhan demam berdarah.


14. Angkak

Angkak atau beras ragi merah bisa menjadi andalan untuk membantu meningkatkan trombosit pada penderita DBD. Sebab, angkak mengandung zat antioksidan berupa isoflavon dan monacolin K yang mampu meningkatkan pembentukan trombosit.


Semua buah-buahan maupun makanan di atas bisa Anda konsumsi untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit DBD. Namun, kebutuhan makanan untuk DBD untuk tiap pasiennya bisa berbeda, tergantung pada keparahan serta kondisi medisnya. 


Untuk mengetahui jumlah dan jenis makanan untuk DBD yang sesuai, Anda bisa berkonsultasi langsung dengan Dokter Spesialis Gizi Klinik di Rumah Sakit Pondok Indah cabang terdekat. Dokter juga bisa saja menyarankan konsultasi dengan dokter penyakit dalam untuk mempercepat proses pemulihan DBD yang tengah Anda alami.


Baca juga: 15 Makanan untuk Darah Rendah yang Patut Dicoba



FAQ


Apa yang Tidak Boleh Dimakan saat Sakit DBD?

Pasien DBD disarankan untuk menghindari makanan yang sulit dicerna seperti makanan berminyak, pedas, atau tinggi lemak. Sebab, makanan-makanan seperti itu dapat memperlambat proses pemulihan dan menyebabkan mual. Selain itu, kurangi juga konsumsi makanan olahan dan minuman berkafein karena kurang baik untuk proses penyembuhan demam berdarah.


Apabila Anda atau orang tercinta sedang menderita demam berdarah, disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi yang mudah dicerna. Bila Anda ragu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik untuk memperoleh anjuran diet yang tepat.


Buah Apa yang Terbaik untuk Demam Berdarah?

Buah terbaik untuk penderita DBD adalah jambu biji, karena kaya vitamin C yang membantu meningkatkan trombosit. Selain itu, kurma, pepaya, delima, dan kiwi juga baik karena memiliki kandungan antioksidan dan vitamin yang memperkuat sistem imun serta mempercepat pemulihan tubuh.


Apakah Telur Baik untuk Penderita Demam Berdarah?

Mengonsumsi telur baik untuk penderita DBD karena telur mengandung protein tinggi dan mudah dicerna. Protein membantu memperbaiki jaringan tubuh yang rusak dan meningkatkan daya tahan tubuh. Pastikan telur dimasak matang untuk menghindari risiko infeksi tambahan.


Apakah Air Kelapa Bagus untuk DBD?

Air kelapa sangat bagus untuk dikonsumsi penderita DBD karena bisa membantu mencegah dehidrasi, mengembalikan elektrolit tubuh, dan memenuhi kebutuhan cairan. Kandungan mineral seperti kalium juga membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh, yang penting saat demam tinggi.



Referensi:

  1. Munteanu C, Schwartz B. The relationship between nutrition and the immune system. Frontiers in nutrition. 2022. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9772031/). Diakses pada 26 November 2024.
  2. Kumar M, Tomar M, et al,. Guava (Psidium guajava L.) leaves: Nutritional composition, phytochemical profile, and health-promoting bioactivities. Foods. 2021. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8066327/). Diakses pada 26 November 2024.
  3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Demam Berdarah Dengue. (https://ayosehat.kemkes.go.id/topik/demam-berdarah-dengue). Direvisi terakhir. Diakses pada 26 November 2024.
  4. American Heart Association. (https://www.heart.org/en/news/2023/02/22/give-me-a-beet-why-this-root-vegetable-should-be-on-your-plate). Direvisi terakhir 22 Februari 2023. Diakses pada 26 November 2024.
  5. Cleveland Clinic. 11 Foods That Boost Your Immune System. (https://health.clevelandclinic.org/food-to-boost-your-immune-system). DIrevisi terakhit 30 Desember 2022. Diakses pada 26 November 2024.
  6. Cleveland Clinic. 17 Foods That Are High in Vitamin C. (https://health.clevelandclinic.org/sources-of-vitamin-c). Direvisi pada 10 April 2023. Diakses pada 26 November 2024.
  7. Cleveland Clinic. Is Beef Liver Good for You? (https://health.clevelandclinic.org/beef-liver-benefits). Direvisi terakhir 5 Juli 2023. Diakses pada 26 November 2024.
  8. Cleveland Clinic. Is It Safe To Eat Eggs Every Day? (https://health.clevelandclinic.org/can-you-eat-eggs-every-day). Direvisi terakhir 10 Agustus 2022. Diakses pada 26 November 2024.
  9. Cleveland Clinic. Potato or Sweet Potato: Which Is Healthier? (https://health.clevelandclinic.org/white-potatoes-vs-sweet-potatoes-which-is-healthier). Direvisi terakhir 17 Januari 2022. Diakses pada 26 November 2024.
  10. Cleveland Clinic. Top 7 Benefits of Vitamin B6. (https://health.clevelandclinic.org/vitamin-b6). Direvisi terakhir 30 Desember 2022. Diakses pada 26 November 2024.
  11. Mayo Clinic. Dengue Fever. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dengue-fever/symptoms-causes/syc-20353078). Direvisi terakhir 17 Juli 2024. Diakses pada 26 November 2024.