Makanan untuk Diare Agar Pemulihan Lebih Cepat

Oleh Tim RS Pondok Indah

Selasa, 17 Desember 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Makanan untuk diare yang dapat dikonsumsi yakni seperti pisang, roti panggang, oatmeal, ayam rebus, sup ayam hingga yoghurt. Simak selengkapnya di sini!

Makanan untuk Diare Agar Pemulihan Lebih Cepat

Diare adalah gangguan pada saluran cerna yang menyebabkan peningkatan frekuensi BAB yang disertai dengan perubahan tekstur kotoran menjadi lebih lembek hingga cair. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, tetapi keracunan makanan merupakan penyebab terseringnya.


Gangguan pada saluran pencernaan ini tentunya akan menyebabkan proses pencernaan, terutama penyerapan, makanan jadi tidak maksimal, bahkan bisa menyebabkan dehidrasi. Untuk itu, Anda sebaiknya mengatasi diare dengan konsumsi obat antidiare. Selain itu, penanganan alami di rumah dengan mengonsumsi makanan untuk diare yang bisa menghentikan kondisi ini, tetapi tetap memenuhi kebutuhan nutrisi harian.


Pilihan Makanan yang Mudah Dicerna untuk Diare

Selama diare, Anda lebih disarankan untuk mengonsumsi jenis makanan rendah serat dan cenderung hambar. Dengan demikian, usus tidak bekerja lebih berat dan Anda masih bisa memenuhi asupan nutrisi harian. Salah satu pola makan yang disarankan ketika Anda terserang diare adalah BRAT diet merupakan singkatan dari banana, rice, apple sauce, and toast.


1. Pisang

Kandungan serat dan karbohidrat kompleks dalam buah pisang akan membantu memadatkan kotoran, yang akan meredakan diare. Selain itu, pisang yang kaya akan kalium juga baik dikonsumsi penderita diare. Sebab bisa menggantikan kalium yang paling banyak berkurang bersama dengan keluarnya kotoran saat mengalami diare.


2. Nasi putih 

Saat diare, usus Anda akan jadi lebih sensitif. Untuk itu, konsumsi nasi putih bisa menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan karbohidrat harian Anda. Sebab nasi putih, baik berupa nasi tim maupun bubur, adalah makanan yang mudah dicerna dan tidak memperberat kerja usus saat mengalami diare.


3. Apel

Buah apel mengandung pektin yang bermanfaat dalam memperlambat gerak usus, sehingga diare bisa diredakan. Selain itu, kandungan ini juga akan melapisi dinding usus, sehingga diare tidak makin parah. Agar lebih mudah dicerna, Anda bisa mengonsumsi saus apel atau apel yang sudah dilembutkan, termasuk jus. Namun, pastikan untuk memilih apel yang tidak asam dan tidak menambahkan gula.


Baca juga: 8 Makanan untuk Lidah Pahit Saat Sakit yang Perlu Dikonsumsi


4. Roti panggang

Saat diare, Anda mungkin juga akan merasa mual, bahkan tidak nafsu makan. Untuk mengatasi gejala diare ini, Anda bisa mengonsumsi roti panggang, yang termasuk makanan kering dan praktis. Pilihlah roti tawar putih dan pastikan mengonsumsinya tanpa menambahkan apa pun, baik mentega maupun selai yang mengandung banyak gula tambahan. 


5. Oatmeal

Serat yang terkandung dalam oatmeal akan membuat tekstur tinja menjadi lebih padat, sehingga diare bisa dikurangi. Makanan yang bisa menjadi alternatif sumber karbohidrat saat Anda diare ini juga memiliki rasa yang hambar, yang bisa mencegah mual saat diare.


6. Telur rebus

Tekstur telur rebus yang lunak akan relatif lebih mudah dicerna, terlebih saat menderita diare. Sumber protein ini bisa dikonsumsi untuk memperlambat pergerakan usus dan mempercepat proses pemulihan bagi penderita diare. Selain direbus, Anda bisa mengolah telur dengan cara dikukus maupun telur orak-arik, asal sudah dimasak hingga benar-benar matang.


Baca juga: 15 Makanan untuk Radang Tenggorokan yang Bisa Mempercepat Pemulihan



7. Ayam rebus

Daging ayam merupakan salah satu sumber protein yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga proses pemulihan diare bisa lebih cepat. Namun, pastikan Anda mengolah daging ayam dengan cara direbus atau dikukus, dan tidak mengonsumsi kulitnya. Sebab kulit ayam, atau pengolahan daging ayam dengan digoreng, dibakar, maupun diungkep dengan santan membuatnya lebih sulit dicerna.


8. Kentang rebus

Bisa menjadi alternatif sumber karbohidrat saat Anda mengalami diare, kentang rebus memiliki tekstur yang lembut dan lebih mudah dicerna oleh usus. Selain itu, kentang juga rendah serat, tetapi kaya akan kalium, yang menjadikannya salah satu opsi makanan untuk diare. 


9. Sup ayam

Kembang kol serta berbagai sayuran dan daging ayam yang diolah dengan cara direbus ini akan memberikan beragam nutrisi, guna mempercepat pemulihan orang yang mengalami diare. Tekstur sayur yang direbus akan lebih empuk dan mudah dicerna usus. Selain itu, kandungan air dari kuah kaldu ayam, juga berguna dalam mengganti cairan tubuh yang hilang saat terjadi diare.


Baca juga: Memilih Makan Siang dan Camilan Sehat untuk Pekerja Kantoran



10. Yoghurt

Kandungan probiotik dalam yoghurt sangat baik untuk menjaga kesehatan usus, terlebih pada saat mengalami diare. Namun, usahakan untuk memilih yoghurt yang tidak menggunakan banyak gula tambahan.


11. Biskuit

Biskuit juga bisa menjadi salah satu pilihan makanan untuk diare karena mudah untuk dicerna. Kandungan karbohidrat dalam biskuit dapat mengembalikan energi pada penderita diare tanpa membebani sistem pencernaannya. Untuk anak, atau agar biskuit lebih mudah dicerna, lumatkanlah dengan air.


Selain dengan makan makanan untuk diare, Anda juga perlu mencukupi asupan cairan harian dengan minum cukup air putih. Konsumsi minuman elektrolit juga bisa Anda lakukan, untuk mengganti cairan tubuh maupun elektrolit yang hilang saat BAB berlebih dialami oleh penderita diare, baik orang dewasa maupun pada anak.


Supaya diare tidak makin parah, hindari minuman beralkohol atau berkafein, makanan maupun minuman yang sangat manis atau kaya akan fruktosa, makanan berlemak, dan produk olahan susu, kecuali yoghurt. Anda juga sebaiknya tidak mengonsumsi makanan maupun minuman yang terasa asam, makanan pedas, makanan yang digoreng, maupun minuman bersoda.


Bila dengan penanganan mandiri, diare tidak membaik dalam waktu 3 hari, bahkan lebih parah, atau terjadi gejala dehidrasi, segera periksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah cabang terdekat. Dengan demikian, dokter bisa memeriksa dan menentukan penyebab diare yang Anda alami. Sehingga penanganan yang sesuai bisa diberikan, dan komplikasi diare pun bisa dicegah.


Dokter spesialis di RS Pondok Indah akan memberikan pelayanan yang holistik, dengan didukung oleh tenaga medis lain yang handal. Anda pun bisa dirujuk ke dokter spesialis gizi klinik maupun ahli gizi, sesuai dengan kondisi, guna mendapatkan saran makanan untuk diare yang tepat. Dengan demikian, proses pemulihan bisa lebih optimal.


FAQ


Berapa Kali BAB Dikatakan Diare?

Diare terjadi ketika frekuensi buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali sehari dengan tekstur feses yang encer atau berair. Selain itu, diare juga disertai dengan gejala lain seperti kram perut, mual, atau muntah. Jika berlangsung lebih dari 2 hari atau ada tanda dehidrasi seperti lemas dan mulut kering, segera konsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam.


Saat Mencret Sebaiknya Makan Apa?

Makanan yang aman dikonsumsi saat diare dan mencret adalah makanan yang mudah dicerna, seperti nasi putih, pisang matang, roti tawar, atau kentang rebus. Jangan lupa juga untuk minum air putih dan oralit atau cairan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare.


Bagaimana Cara Mencegah Dehidrasi saat Diare?

Untuk mencegah dehidrasi ketika diare, pastikan Anda minum banyak cairan seperti air putih, oralit, atau sup kaldu bening untuk menggantikan cairan tubuh. Disarankan untuk minum sedikit demi sedikit tetapi sering. Selain itu, hindari minuman berkafein, bersoda, atau beralkohol karena bisa memperparah kekurangan cairan yang sudah terjadi. Jika diare sangat parah, segera periksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam untuk mendapatkan cairan tambahan melalui infus.


Diare Dilarang Makan Buah Apa?

Buah yang mengandung serat tinggi dan asam seperti jeruk, mangga, nanas, dan pepaya sebaiknya dihindari agar diare tidak semakin parah. Buah-buahan ini bisa memperparah gangguan sistem pencernaan dan memperburuk kondisi Anda, sehingga lebih lama sembuh.


Referensi:

  1. Chojnacki C, Poplawski T, et al,. The usefulness of the low-fodmap diet with limited tryptophan intake in the treatment of diarrhea-predominant irritable bowel syndrome. Nutrients. 2023. (https://www.mdpi.com/2072-6643/15/8/1837). Diakses pada 16 Desember 2024.
  2. Liu J, Qiao B, et al,. Diarrhea accompanies intestinal inflammation and intestinal mucosal microbiota dysbiosis during fatigue combined with a high-fat diet. BMC microbiology. 2023. (https://link.springer.com/article/10.1186/s12866-023-02896-9). Diakses pada 16 Desember 2024.
  3. Riezzo G, Prospero L, et al,. A Tritordeum-Based Diet for Female Patients with Diarrhea-Predominant Irritable Bowel Syndrome: Effects on Abdominal Bloating and Psychological Symptoms. Nutrients. 2023. (https://www.mdpi.com/2072-6643/15/6/1361). Diakses pada 16 Desember 2024.
  4. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. What should I eat if I have diarrhea? (https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/diarrhea/eating-diet-nutrition). Direvisi terakhir September 2024. Diakses pada 16 Desember 2024.
  5. Cleveland Clinic. What To Eat When You Have Diarrhea. (https://health.clevelandclinic.org/what-to-eat-when-you-have-diarrhea). Direvisi terakhir 16 Juni 2023. Diakses pada 16 Desember 2024.
  6. Mayo Clinic. Diarrhea. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diarrhea/diagnosis-treatment/drc-20352246). Direvisi terakhir 3 Agustus 2024. Diakses pada 16 Desember 2024.