Manfaat Puasa bagi Penderita Hipertensi yang Perlu Diketahui

Oleh Tim RS Pondok Indah

Jumat, 17 Januari 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Jika dilakukan dengan cara yang tepat, berpuasa bisa memberikan banyak manfaat kesehatan bagi penderita hipertensi, termasuk menjaga tekanan darah tetap stabil.

Manfaat Puasa bagi Penderita Hipertensi yang Perlu Diketahui

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang lebih dari 130/80 mmHg. Nilai normal tekanan darah seseorang adalah 90-120/60-80 mmHg. 


Hipertensi bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan dan termasuk penyakit “silent killer” yang sangat berbahaya. Namun, dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup, termasuk pola makan yang tepat, kondisi ini bisa dikontrol. Bahkan, penderita hipertensi bisa dengan tenang menjalankan dan memperoleh manfaat dengan menjalankan ibadah puasa.


Daftar Manfaat Hipertensi bagi Penderita Hipertensi

Ibadah puasa bagi penderita hipertensi mungkin bisa menjadi tantangan tersendiri karena khawatir penyakit ini bisa menyebabkan tekanan darah melonjak, bahkan menimbulkan komplikasi kesehatan.


Padahal, puasa aman dilakukan oleh penderita hipertensi, selama dilakukan dengan persetujuan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Justru, ada banyak manfaat puasa bagi penderita hipertensi yang mungkin belum banyak diketahui, antara lain:


1. Menjaga tekanan darah tetap stabil

Manfaat puasa bagi penderita hipertensi yang pertama adalah menurunkan tekanan darah yang terlalu tinggi dan mengontrolnya agar tetap stabil. Alasannya karena saat berpuasa, tubuh secara alami akan mengurangi kadar hormon stres, yakni hormon kortisol. Berkurangnya hormon ini bisa membuat pembuluh darah lebih rileks sehingga tekanan darah yang tinggi jadi menurun bahkan lebih stabil.


Selain itu, selama berpuasa asupan kalori akan semakin terbatas, yakni hanya saat sahur dan berbuka saja. Terbatasnya kalori yang masuk ke dalam tubuh bisa membantu tekanan dan aliran darah jadi lebih normal.


2. Mengurangi jumlah kolesterol jahat

Penelitian menunjukkan bahwa puasa bisa membantu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Manfaat ini sangat baik bagi Anda yang mengalami hipertensi. 


Meski puasa baik untuk mengurangi kadar LDL, pastikan Anda tidak mengonsumsi gorengan, makanan siap saji, dan makanan olahan saat berbuka maupun sahur. Sebab, semua makanan tersebut justru bisa meningkatkan penumpukan kolesterol jahat di dalam tubuh.


Baca juga: 10 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan yang Wajib Diketahui


3. Menjaga berat badan

Selama berpuasa, Anda tidak boleh makan atau minum apapun selama lebih dari 12 jam. Dengan terbatasnya asupan yang Anda konsumsi, maka kalori yang masuk ke dalam tubuh pun berkurang. Oleh sebab itu, berpuasa memiliki manfaat untuk mengurangi berat badan.


Dengan catatan, selama berpuasa Anda hanya mengonsumsi makanan sehat dan tinggi serat. Hindari makanan cepat saji dan porsi makan yang berlebihan saat sahur dan berbuka untuk mencegah peningkatan berat badan.


Mengurangi berat badan dan memiliki berat badan yang terkontrol sangat penting bagi penderita hipertensi agar jantung dan pembuluh darah lebih sehat sehingga tekanan darah yang tinggi pun berangsur kembali normal.


4. Mengurangi retensi garam 

Tidak makan selama 12 jam lebih saat berpuasa bisa membatasi beragam asupan tinggi garam yang mungkin Anda konsumsi sehari-hari, seperti makanan siap saji, makanan ringan, maupun keripik kentang. Dengan berkurangnya asupan garam, tekanan darah pun bisa berangsur kembali normal.


5. Mengurangi risiko resistensi insulin

Resistensi insulin adalah salah satu penyebab terjadinya hipertensi. Namun, selama berpuasa, tubuh akan jadi lebih sensitif terhadap hormon yang diproduksi oleh organ pankreas ini, sehingga kadar gula darah jadi lebih stabil dan tekanan darah berkurang.


Baca juga: 20 Rekomendasi Makanan untuk Penderita Hipertensi



Tips Sehat Berpuasa bagi Penderita Hipertensi

Meski puasa adalah ibadah yang wajib bagi semua umat muslim, Anda tetap dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk mengetahui keamanan puasa bagi Anda.


Selain itu, ada beragam tips sehat berpuasa yang perlu Anda terapkan:


  • Batasi asupan garam dengan menghindari makanan tinggi garam, seperti makanan olahan, keripik, dan makanan cepat saji
  • Perbanyak makanan tinggi serat, yakni aneka buah, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian
  • Minum air putih yang cukup saat sahur, berbuka, dan sebelum tidur untuk memenuhi kebutuhan cairan harian sekaligus membantu memperlancar proses membuang racun dari dalam tubuh
  • Batasi konsumsi kafein karena bisa meningkatkan tekanan darah
  • Hindari makanan berminyak, seperti gorengan, baik saat sahur atau berbuka puasa
  • Tetap rutin berolahraga ringan, seperti yoga, naik turun tangga, maupun berjalan kaki
  • Cukupi waktu tidur, setidaknya 7-9 jam setiap malam


Hipertensi bukanlah halangan bagi Anda berpuasa. Asalkan dokter mengijinkan dan pola makan sehat selama berpuasa tetap diterapkan, Anda bisa berpuasa dengan aman dan nyaman tanpa harus khawatir penyakit ini mengganggu kelancaran puasa.


Jangan lupa juga untuk selalu memeriksakan kesehatan ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Pondok Indah cabang terdekat agar hipertensi yang Anda alami bisa terkontrol dengan baik dan tidak menimbulkan komplikasi berbahaya.


Baca juga: 10 Makanan Buka Puasa yang Sehat dan Nikmat



FAQ


Bisakah Berpuasa Jika Menderita Hipertensi?

Penderita hipertensi bisa berpuasa, tetapi harus dengan persetujuan dan pengawasan dokter. Bila didukung dengan pola makan yang sehat saat sahur dan berbuka, puasa bahkan dapat membantu menurunkan tekanan darah.


Apakah Puasa Ramadan Memengaruhi Tekanan Darah?

Puasa Ramadan dapat memengaruhi tekanan darah, tergantung pola makan dan gaya hidup selama puasa. Bagi sebagian orang, puasa dapat membantu menurunkan tekanan darah karena mengurangi konsumsi makanan berlemak dan asin. Namun, jika mengonsumsi makanan tidak sehat atau porsi makan berlebihan saat sahur dan berbuka, maka tekanan darah justru bisa meningkat.


Apakah Lapar saat Puasa Bisa Menyebabkan Tensi Tinggi?

Lapar saat puasa tidak secara langsung menyebabkan tensi tinggi. Namun, pola makan yang tidak sehat saat sahur dan berbuka justru dapat memicu peningkatan tekanan darah pada penderita hipertensi.


Apakah Puasa Bisa Menurunkan Risiko Penyakit Jantung?

Puasa dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung. Sebab, puasa dapat membantu menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan lemak tubuh. Puasa juga dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan metabolisme.



Referensi:

  1. Marciniak M, Sato M, et al,. Effect of the one-day fasting on cortisol and DHEA daily rhythm regarding sex, chronotype, and age among obese adults. Frontiers in Nutrition. 2023. (https://www.frontiersin.org/journals/nutrition/articles/10.3389/fnut.2023.1078508/full). Diakses pada 10 Januari 2025.
  2. Yuan X, Wang J, et al,. Effect of intermittent fasting diet on glucose and lipid metabolism and insulin resistance in patients with impaired glucose and lipid metabolism: a systematic review and meta‐analysis. International journal of endocrinology. 2022. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8970877/). Diakses pada 10 Januari 2025.
  3. Berthelot E, Etchecopar-Etchart D, et al,. Fasting interventions for stress, anxiety and depressive symptoms: a systematic review and meta-analysis. Nutrients. 2021. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8624477/#sec5-nutrients-13-03947). Diakses pada 10 Januari 2025.
  4. Sundström J, Lind L, et al,. Weight gain and blood pressure. Journal of hypertension. 2020. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31764589/). Diakses pada 10 Januari 2025.
  5. Urooj A, Kotebagilu NP, et al,. Effect of ramadan fasting on body composition, biochemical profile, and antioxidant status in a sample of healthy individuals. International journal of endocrinology and metabolism. 2020. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7887457/). Diakses pada 10 Januari 2025.
  6. U. S Food & Drug Administration. High Blood Pressure–Understanding the Silent Killer. (https://www.fda.gov/drugs/special-features/high-blood-pressure-understanding-silent-killer). Direvisi terakhir 1 Oktober 2024. Diakses pada 10 Januari 2025.
  7. Harvard Health Publishing. Dietary salt and blood pressure: A complex connection. (https://www.health.harvard.edu/heart-health/dietary-salt-and-blood-pressure-a-complex-connection). Direvisi terakhir 1 Maret 2024. Diakses pada 10 Januari 2025.
  8. Harvard Health Publishing. Can intermittent fasting help with weight loss? (https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/can-intermittent-fasting-help-with-weight-loss). Direvisi terakhir 1 Oktober 2024. Diakses pada 10 Januari 2025.
  9. Cleveland Clinic Abu Dhabi. Fasting with Diabetes or Hypertension? (https://www.clevelandclinicabudhabi.ae/en/health-byte/ramadan/fasting-with-diabetes-or-hypertension). Direvisi terakhir 8 April 2021. Diakses pada 10 Januari 2025.
  10. Cleveland Clinic. Fasting: How Does It Affect Your Heart and Blood Pressure? (https://health.clevelandclinic.org/fasting-how-does-it-affect-your-heart-and-blood-pressure). Direvisi terakhir 3 Februari 2020. Diakses pada 10 Januari 2025.
  11. Mayo Clinic. 10 ways to control high blood pressure without medication. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/in-depth/high-blood-pressure/art-20046974). Direvisi terakhir 23 Juli 2024. Diakses pada 10 Januari 2025
  12. Mayo Clinic. DASH diet: Healthy eating to lower your blood pressure. (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/dash-diet/art-20048456). Direvisi terakhir 25 Mei 2023. Diakses pada 10 Januari 2025.
  13. Mayo Clinic. High blood pressure (hypertension. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/symptoms-causes/syc-20373410). Direvisi terakhir 29 Februari 2024. Diakses pada 10 Januari 2025.
  14. Mayo Clinic. Is it true that following a fasting diet some of the time can lower my risk of heart disease? (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-disease/expert-answers/fasting-diet/faq-20058334#). Direvisi terakhir 11 Juli 2024. Diakses pada 10 Januari 2025.