Oleh Tim RS Pondok Indah
Cara mengatasi diare saat perjalanan jauh yakni mengoleskan minyak angin, minum obat antidiare, konsumsi makanan lunak, hingga meminum teh herbal.
Diare adalah kondisi yang merujuk pada gangguan di pencernaan, yang ditandai dengan adanya perubahan tekstur tinja, baik menjadi lebih lunak sampai cair, dan disertai dengan peningkatan frekuensi BAB. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit.
Selain frekuensi buang air menjadi lebih sering dan perubahan tekstur BAB jadi lebih cair atau kurang padat dari biasanya, diare juga akan menyebabkan gejala lain berupa sakit perut, mulas, mual dan muntah. Diare bisa terjadi kapan saja, termasuk saat Anda sedang melakukan perjalanan jauh, misalnya saat mudik atau sedang berlibur.
Diare saat perjalanan jauh bisa disebabkan oleh infeksi kuman yang berasal dari makanan atau minuman yang terkontaminasi, saat di perjalanan. Kondisi sanitasi yang buruk di lingkungan sekitar juga dapat menjadi faktor yang berkontribusi terhadap diare selama perjalanan jauh.
Selain itu, kondisi ini juga lebih mudah terjadi ketika daya tahan tubuh Anda menurun akibat kurang beristirahat selama perjalanan. Kondisi ini akan menyebabkan kuman penyebab diare lebih mudah berkembang di saluran pencernaan.
Selain membuat Anda merasa tidak nyaman selama perjalanan, diare yang dialami juga bisa membuat tubuh terasa lemas, bahkan memicu dehidrasi. Kondisi ini tidak bisa dianggap sepele, terutama saat Anda melakukan perjalanan jauh, seperti saat bepergian untuk liburan atau mudik Lebaran.
Untuk mengatasi diare saat perjalanan, ada beberapa cara yang perlu Anda lakukan, yaitu:
Minyak angin, terutama yang mengandung minyak esensial lavender atau peppermint, bermanfaat untuk mengurangi keluhan nyeri perut saat diare. Manfaat ini diperoleh dari kasiat minyak esensial yang bersifat antiperdangan dan antispasmodik yang mengendurkan ketegangan pada otot-otot di usus.
Sering BAB cair bisa menyebabkan tubuh lemas, bahkan dehidrasi. Untuk mencegahnya, Anda sangat dianjurkan untuk perbanyak minum air putih agar tidak kekurangan cairan karena diare saat perjalanan jauh.
Agar keluhan diare bisa segera mereda, Anda sangat dianjurkan untuk mengonsumsi obat-obatan diare yang dijual bebas. Konsumsi obat sesuai dengan arahan yang tertera pada kemasan. Jika tidak kunjung membaik, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan obat antidiare yang sesuai, seperti loperamide atau diphenoxylate, yang bekerja mengurangi kram otot pada saluran pencernaan.
Baca juga: 9 Makanan untuk Mabuk Perjalanan yang Bisa Meredakan Mual dan Muntah
Apabila mengalami diare saat perjalanan jauh, Anda dianjurkan untuk memilih makanan yang mudah dicerna dan higienis. Makanan seperti nasi putih, pisang, dan roti siap santap bisa menjadi pilihan makanan untuk dikonsumsi bagi orang yang mengalami diare saat perjalanan jauh. Sebaliknya, hindari makanan yang padat, berserat tinggi, pedas, berlemak, atau berminyak. Sebab, makanan-makanan seperti ini justru akan memperparah keluhan yang Anda alami.
Buah tinggi serat, seperti jeruk, pepaya dan mangga, bisa membuat pencernaan lebih lancar sehingga BAB jutsru akan semakin 'lancar'. Jadi, bagi orang yang mengalami diare saat perjalanan jauh, Anda lebih dianjurkan untuk mengonsumsi buah untuk diare, seperti pisang, semangka, atau apel. Ketiga buah ini bisa memadatkan tekstur tinja dan mengandung kalium yang bisa mengembalikan cairan tubuh yang hilang saat diare.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi teh herbal, seperti teh jahe atau teh peppermint, bisa membantu mengatasi sakit perut ketika diare.
Cara mengatasi diare saat perjalanan jauh selanjutnya adalah menunda atau menghindari konsumsi susu. Alasannya karena susu dan produk olahannya, seperti yoghurt dan keju, bisa menyebabkan perut bergas, kembung, dan membuat keluhan diare semakin parah.
Semua cara di atas bisa Anda lakukan untuk mengatasi diare saat perjalanan jauh. Namun, Anda sangat dianjurkan untuk segera ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam jika diare yang Anda alami disertai dengan demam, tinja terdapat darah atau berlendir darah, berat badan turun selama mengalami diare, dan diare membuat tubuh terasa sangat lemas.
Baca juga: Musim Liburan, Jangan Lupa Tetap Jaga Makan!
Agar perjalanan jauh jadi menyenangkan, Anda perlu menerapkan beberapa langkah untuk mencegah diare, sebagai berikut ini:
Diare saat perjalanan jauh yang parah perlu mendapatkan penanganan Dokter Spesialis Penyakit Dalam secepatnya. Sebagian kasus diare juga mungkin membutuhkan obat antibiotik jika diare disebabkan oleh infeksi bakteri. Apabila tubuh Anda sangat lemas ketika mengalami diare, dokter juga mungkin akan merekomendasikan Anda untuk dirawat inap di RS beberapa hari agar segera pulih.
Baca juga: Jaga dan Perkuat Imun Tubuh Anda di Masa Pancaroba
Kelelahan melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap gangguan pencernaan, termasuk diare. Stres atau kurang tidur akibat perjalanan jauh juga dapat memengaruhi fungsi sistem pencernaan. Meski bukan penyebab langsung, kelelahan bisa memperburuk penyakit yang mendasari diare, seperti infeksi atau gangguan pencernaan.
Diare saat perjalanan sering disebabkan oleh perubahan pola makan atau makanan dan minuman yang terkontaminasi mikroorganisme. Tidak hanya demikian, kelelahan yang disebabkan oleh perjalanan jauh juga bisa berdampak buruk pada sistem kekebalan tubuh, menyebabkan tubuh lebih rentan terhadap infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan diare.
Masalah perut saat bepergian bisa terjadi akibat perubahan pola makan, stres perjalanan, atau paparan bakteri dan virus melalui makanan maupun minuman. Apabila Anda mengalami gangguan pencernaan atau masalah perut saat bepergian, cobalah beristirahat dan minum obat-obatan yang dijual bebas. Bila kondisi Anda tidak membaik dalam 48 jam atau justru bertambah parah, segera kunjungi IGD di rumah sakit terdekat atau konsultasikan kondisi dengan dokter spesialis penyakit dalam.
Jika Anda mengalami diare perjalanan, minumlah banyak air atau oralit untuk mencegah dehidrasi serta konsumsi obat antidiare. Selain itu, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna seperti nasi putih, pisang, dan apel yang dihaluskan. Hindari makanan berlemak, pedas, atau berserat tinggi, serta produk susu yang dapat memperburuk diare.
Segera ke IGD jika diare perjalanan yang Anda alami disertai dehidrasi berat (lemas, pusing, mulut kering), demam tinggi, darah pada tinja, atau berlangsung lebih dari 48 jam tanpa perbaikan. Diare perjalanan yang tidak ditangani dengan baik dapat berujung pada komplikasi serius, sehingga peanganan yang tepat sangatlah penting.
Referensi: