Berbagai Dampak Penyakit Jantung Koroner

Kamis, 31 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Dampak penyakit jantung koroner meliputi nyeri dada, sesak napas, kelelahan, kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan keterbatasan aktivitas.

Berbagai Dampak Penyakit Jantung Koroner

Apa Itu Penyakit Jantung Koroner?

Penyakit jantung koroner adalah suatu penyakit akibat penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah arteri koroner. Pembuluh darah arteri koroner sendiri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah pembawa sari makanan dan oksigen yang dibutuhkan otot jantung agar tetap berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.


Jantung memompa darah ke seluruh tubuh dengan konstan, 4-5 liter darah dipompakan oleh otot-otot jantung setiap menitnya. Dampak tidak lancarnya aliran atau tersumbatnya aliran darah ke otot jantung akan mengakibatkan kerusakan otot- otot jantung yang dapat menyebabkan gangguan pompa jantung (gagal jantung) dan kematian.


Tanda-tanda Serangan Jantung

Gejala serangan jantung dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Rasa tertekan (serasa ditimpa beban, sakit, terjepit, dan terbakar) yang menyebabkan sesak di dada dan tercekik di leher
  • Rasa sakit tersebut dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung
  • Rasa sakit tersebut dapat berlangsung sekitar 15—20 menit dan terjadi secara terus-menerus
  • Timbul keringat dingin, tubuh lemah, dan jantung berdebar, selanjutnya pingsan
  • Rasa sakit tersebut dapat berkurang dengan istirahat, tapi bertambah berat bila beraktivitas


Dampak Fisik Penyakit Jantung Koroner

Penyakit Jantung Koroner bisa mempengaruhi berbagai aktivitas fisik. Dengan adanya PJK, beberapa dampak fisik yang sering dialami antara lain:


1. Nyeri Dada (Angina)

Nyeri dada adalah gejala utama penyakit jantung koroner. Rasa nyeri bisa terasa seperti ditindih beban berat dan sering muncul saat beraktivitas fisik.


2. Sesak Napas

  1. Saat jantung tidak menerima cukup oksigen, tubuh bisa mengalami sesak napas, terutama saat beraktivitas. Hal ini membatasi mobilitas dan mengurangi kemampuan fisik.


3. Kelelahan

Penderita penyakit jantung koroner cenderung merasa mudah lelah, meskipun melakukan aktivitas ringan. Ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.


Dampak Emosional dan Psikologis

Penyakit jantung koroner tidak hanya berdampak pada fisik tetapi juga mempengaruhi kondisi mental dan emosional seseorang, di antaranya:


1. Cemas Berlebihan

Penderita penyakit jantung koroner sering mengalami kecemasan karena takut mengalami serangan jantung, yang dapat menambah stres dan memperburuk kondisi.


2. Depresi

Keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari dapat menyebabkan perasaan putus asa atau depresi, terutama pada mereka yang sebelumnya aktif.


3. Gangguan Tidur

Ketidaknyamanan akibat gejala penyakit jantung koroner, seperti nyeri dada dan sesak napas, bisa mengganggu tidur dan menurunkan kualitas hidup.


Dampak Terhadap Kualitas Hidup

Keterbatasan yang diakibatkan oleh penyakit jantung koroner dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk:


1. Aktivitas Harian

Banyak penderita PJK yang kesulitan melakukan aktivitas harian seperti berbelanja atau bekerja, karena kelelahan dan sesak napas.


2. Hubungan Sosial

Rasa lelah atau kecemasan berlebihan sering membuat penderita menarik diri dari pertemuan sosial dan menghindari aktivitas luar ruangan.


3. Keuangan

Biaya pengobatan penyakit jantung koroner cukup tinggi, terutama jika diperlukan rawat inap, prosedur medis, atau konsumsi obat-obatan jangka panjang.


Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

Untuk mencegah atau mengurangi dampak PJK, ada beberapa langkah yang bisa diambil, seperti:


1. Gaya Hidup Sehat

Pola makan seimbang, mengurangi konsumsi makanan berlemak, serta meningkatkan konsumsi sayur dan buah adalah langkah awal yang penting.


2. Olahraga Rutin

Olahraga ringan seperti jalan kaki atau bersepeda selama 30 menit setiap hari dapat membantu menjaga kesehatan jantung.


3. Berhenti Merokok dan Kurangi Alkohol

Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan bisa memperburuk kondisi penyakit jantung koroner.


4. Periksakan Diri Secara Berkala

Bagi yang memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga dengan PJK, sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan cek kadar kolesterol.