Dampak penyakit jantung koroner meliputi nyeri dada, sesak napas, kelelahan, kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan keterbatasan aktivitas.
Penyakit jantung koroner adalah suatu penyakit akibat penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah arteri koroner. Pembuluh darah arteri koroner sendiri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah pembawa sari makanan dan oksigen yang dibutuhkan otot jantung agar tetap berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
Jantung memompa darah ke seluruh tubuh dengan konstan, 4-5 liter darah dipompakan oleh otot-otot jantung setiap menitnya. Dampak tidak lancarnya aliran atau tersumbatnya aliran darah ke otot jantung akan mengakibatkan kerusakan otot- otot jantung yang dapat menyebabkan gangguan pompa jantung (gagal jantung) dan kematian.
Gejala serangan jantung dapat disimpulkan sebagai berikut:
Penyakit Jantung Koroner bisa mempengaruhi berbagai aktivitas fisik. Dengan adanya PJK, beberapa dampak fisik yang sering dialami antara lain:
Nyeri dada adalah gejala utama penyakit jantung koroner. Rasa nyeri bisa terasa seperti ditindih beban berat dan sering muncul saat beraktivitas fisik.
Penderita penyakit jantung koroner cenderung merasa mudah lelah, meskipun melakukan aktivitas ringan. Ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.
Penyakit jantung koroner tidak hanya berdampak pada fisik tetapi juga mempengaruhi kondisi mental dan emosional seseorang, di antaranya:
Penderita penyakit jantung koroner sering mengalami kecemasan karena takut mengalami serangan jantung, yang dapat menambah stres dan memperburuk kondisi.
Keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari dapat menyebabkan perasaan putus asa atau depresi, terutama pada mereka yang sebelumnya aktif.
Ketidaknyamanan akibat gejala penyakit jantung koroner, seperti nyeri dada dan sesak napas, bisa mengganggu tidur dan menurunkan kualitas hidup.
Keterbatasan yang diakibatkan oleh penyakit jantung koroner dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk:
Banyak penderita PJK yang kesulitan melakukan aktivitas harian seperti berbelanja atau bekerja, karena kelelahan dan sesak napas.
Rasa lelah atau kecemasan berlebihan sering membuat penderita menarik diri dari pertemuan sosial dan menghindari aktivitas luar ruangan.
Biaya pengobatan penyakit jantung koroner cukup tinggi, terutama jika diperlukan rawat inap, prosedur medis, atau konsumsi obat-obatan jangka panjang.
Untuk mencegah atau mengurangi dampak PJK, ada beberapa langkah yang bisa diambil, seperti:
Pola makan seimbang, mengurangi konsumsi makanan berlemak, serta meningkatkan konsumsi sayur dan buah adalah langkah awal yang penting.
Olahraga ringan seperti jalan kaki atau bersepeda selama 30 menit setiap hari dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan bisa memperburuk kondisi penyakit jantung koroner.
Bagi yang memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga dengan PJK, sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan cek kadar kolesterol.