Mitos dan Fakta Seputar Bayi Tabung

Kamis, 10 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Derasnya informasi dari berbagai media sosial membuat masyarakat bimbang memilih mana informasi yang dapat dipercaya, termasuk mengenai bayi tabung

Mitos dan Fakta Seputar Bayi Tabung

Perkembangan teknologi sukses membuka lebar akses terhadap berbagai informasi. Sayangnya, derasnya informasi dari dunia maya dan berbagai media sosial tak jarang justru menjadikan masyarakat bimbang dalam menyaring informasi.


Tak terkecuali dengan topik mengenai prosedur bayi tabung. Salah satu cara mendapatkan keturunan dengan mempertemukan sel telur dan sel sperma di luar tubuh ibu ini juga tak luput dari berbagai misinformation dan mitos yang tak akurat. Mitos bayi tabung sering kali membuat masyarakat ragu dan bingung untuk memilih program IVF sebagai salah satu opsi program hamil.


Jadi, bagaimana informasi yang tepat seputar bayi tabung?


Sekilas Mengenai Program Bayi Tabung (IVF)

Sebelum membahas fakta dan mitos seputar bayi tabung, mari mengenal apa itu prosedur bayi tabung terlebih dahulu.


Prosedur bayi tabung atau IVF (in-vitro fertilization) adalah proses pembuahan yang terjadi di luar tubuh, yaitu dengan mempertemukan sel telur dan sel sperma di alat khusus. Prosedur ini merupakan salah satu perkembangan teknologi reproduksi yang diperuntukkan bagi pasangan yang ingin memiliki momongan.


Proses bayi tabung

Proses bayi tabung melibatkan beberapa tahap, seperti pengambilan sel telur dan sperma, pembuahan sel telur dan sperma, serta implantasi embrio ke dalam rahim ibu. Proses ini memerlukan peralatan dan teknologi yang canggih, serta harus dilakukan oleh tim dokter yang berpengalaman di bidang fertilitas.


Sekarang, mari membahas beberapa mitos yang beredar mengenai bayi tabung dan juga berbagai fakta menarik mengenai program ini.


Baca juga: Menilai Cadangan Ovarium untuk Keberhasilan Program IVF



Apakah program bayi tabung membuat wanita tambah gemuk?


#FAKTA


Obat­-obat kesuburan akan meningkatkan kadar hormon estrogen sehingga tubuh menahan lebih banyak air dan meningkatkan sedikit berat badan. Namun, setiap orang memiliki bentuk reaksi yang berbeda terhadap suatu jenis obat. Oleh karena itu, setiap penggunaan obat sebaiknya didiskusikan secara detail dengan dokter fertilitas Anda.


Apakah program bayi tabung meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker ovarium?


#MITOS


Obat-­obat hormonal yang digunakan dalam program bayi tabung dapat mempengaruhi ovarium yang pada beberapa kasus dikaitkan dengan kejadian kanker. Namun, hal ini sifatnya multifaktorial, artinya ada banyak faktor lain yang lebih mempengaruhi terjadinya kanker. Dari 81 artikel penelitian yang telah dipublikasikan, tidak ada hubungan yang pasti antara penggunaan obat hormonal dan kanker.


Baca juga: Cek Kesiapan Anda dan Pasangan Sebelum Program IVF


Apakah proses IVF membuat wanita lebih rentan mengalami menopause dini?


#MITOS


IVF tidak menyebabkan menopause dini. Proses IVF melibatkan stimulasi ovarium untuk menghasilkan lebih banyak sel telur, tetapi tidak akan mempercepat habisnya cadangan sel telur secara signifikan. Meskipun IVF menggunakan hormon untuk merangsang produksi sel telur, proses tersebut tidak memiliki efek langsung dalam mempercepat menopause.


Apakah bayi hasil program bayi tabung memiliki risiko lebih tinggi mengalami cacat lahir dan lebih mudah terserang penyakit?


#MITOS


Sejak pertama kali dilaporkan kejadian cacat lahir pada bayi hasil program bayi tabung pada 1980, banyak penelitian yang mengulas hubungan antara keduanya. Namun, sampai dengan penelitian terbaru, angkanya tidak berbeda jauh dengan kejadian cacat lahir pada kehamilan yang terjadi secara alamiah. Sehingga disimpulkan bahwa terdapat faktor lain yang menyebabkan kejadian cacat lahir tersebut.


Apakah wanita yang sudah mengikuti program bayi tabung hanya bisa menggunakan metode tersebut untuk hamil selanjutnya?


#MITOS


Program bayi tabung hanyalah salah satu cara untuk mendapatkan keturunan dengan mempertemukan sel telur dan sel sperma di luar tubuh calon ibu. Setelah hamil dengan program bayi tabung, pasangan dipersilakan memilih metode apapun untuk mendapatkan kehamilan selanjutnya selama masih sesuai dengan kondisi pasangan tersebut.


Baca juga: Gangguan Kesuburan Primer dan Sekunder, Apa Bedanya?


Apakah proses bayi tabung meningkatkan risiko kehamilan kembar?


#FAKTA


Kehamilan kembar merupakan salah satu komplikasi dari teknologi reproduksi berbantu, termasuk bayi tabung. Hal ini terkait dengan jumlah embrio yang ditransfer. Walaupun hal ini sering dianggap menguntungkan, harus diketahui bahwa kehamilan kembar akan meningkatkan risiko komplikasi pada ibu, seperti diabetes gestasional, pre-eklamsia, prematuritas, dan angka persalinan sesar.


Apakah program bayi tabung memungkinkan orang tua memilih jenis kelamin anak?


#FAKTA


Setelah pembuahan terjadi dan terbentuk embrio, jenis kelamin dapat diketahui dengan satu langkah tambahan yaitu Pre-implantation Genetic Screening (PGS). Namun, pemeriksaan khusus untuk memilih jenis kelamin masih kontroversial di Indonesia, karena tujuan program bayi tabung adalah untuk mendapatkan embrio sehat, bukan untuk memilih jenis kelamin.


Baca juga: Unexplained Infertility, Bisakah Hamil Secara Alami?



Apakah konsumsi obat-obatan herbal membantu meningkatkan keberhasilan program bayi tabung?


#MITOS


Walaupun aman untuk dikonsumsi, pemakaian obat-obatan herbal belum terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan keberhasilan program bayi tabung. Sehingga, bagi wanita yang mengonsumsi obat hormonal sebaiknya menghindari konsumsi obat herbal. Efeknya yang sering berlawanan dengan fungsi ovarium dapat berpengaruh negatif terhadap program.


Apakah terapi akupunktur dapat membantu meningkatkan keberhasilan program bayi tabung?


#FAKTA


Meskipun belum diketahui secara pasti, tetapi gambaran USG menunjukkan aliran darah rahim membaik setelah terapi akupunktur. Hal ini tentunya memberikan suasana lingkungan yang baik untuk implantasi embrio. Selain itu, penelitian juga menunjukkan peningkatan kemungkinan memiliki anak sampai 20 persen pada pasien yang menerima terapi akupunktur saat menjalani program bayi tabung.


Program bayi tabung adalah usaha terakhir untuk mendapatkan keturunan, jadi pasangan baru menikah tidak boleh menggunakan metode ini.


#MITOS


Pasangan baru menikah yang memiliki masalah sumbatan saluran telur, gangguan sperma berat, atau indikasi lain, tetapi memilih metode bayi tabung karena mengetahui angka keberhasilan lebih tinggi dibandingkan dengan metode lain, diperbolehkan untuk menjalaninya sejak pertama kali. Tidak dapat dipungkiri, pasangan yang menjalani program kehamilan bayi tabung biasanya memiliki tingkat kekhawatiran lebih tinggi dari pasangan lain yang menjalani program kehamilan selain bayi tabung.


Maka itu, RS Pondok Indah IVF Centre memberikan pelayanan melalui pendekatan personal. Setiap pasangan yang memulai program bayi tabung akan didampingi oleh tim RS Pondok Indah IVF Centre dalam setiap tahapan.


Baik, dengan hadirnya dokter konselor yang siap menjawab setiap pertanyaan Anda dan pasangan selama program, juga penanganan profesional oleh dokter spesialis IVF dan fertilitas pilihan Anda sejak awal program sampai akhir.


Pada prinsipnya bayi tabung adalah salah satu dari sekian cara untuk mendapatkan keturunan. Terlepas dari berbagai persepsi yang ada, kewajiban manusia dalam hidup ini adalah berusaha dan selebihnya Tuhan yang menentukan.