Oleh Tim RS Pondok Indah
Nyeri perut dapat terjadi karena banyak hal, dimulai dari GERD, gangguan pencernaan, hingga radang usus buntu. Cari tahu penyebab dan cara menanganinya di sini!
Nyeri perut merupakan keluhan yang sangat umum, dan bisa dialami oleh siapa saja. Namun, penyebab nyeri perut sangat beragam, mulai dari sembelit, asam lambung naik, sampai adanya infeksi pada ginjal. Mengetahui penyebab nyeri perut sangat penting dalam menentukan penanganan yang sesuai.
Meski sebagian nyeri perut bisa diatasi dengan cara sederhana di rumah, tetapi ada beberapa kasus nyeri perut yang perlu ditangani langsung oleh dokter.
Dalam perut terdapat berbagai organ, seperti hati, lambung, ginjal, empedu, kandung kemih, sampai indung telur (ovarium).
Penyebab nyeri perut sangat tergantung dengan letak nyeri yang dirasakan. Berikut ini adalah beberapa penyebab sakit perut berdasarkan letaknya:
Beberapa penyebab nyeri perut kanan atas umumnya adalah sebagai berikut ini:
Untuk nyeri perut kanan bawah, berikut ini adalah beberapa penyebabnya:
Baca juga: Nyeri Ulu Hati, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Nyeri perut bagian tengah umumnya disebabkan oleh gangguan pencernaan, seperti:
Untuk kasus nyeri perut kiri atas bisa disebabkan beragam penyebab ini:
Gangguan yang sering menjadi penyebab sakit perut kiri bawah adalah:
Khusus bagi wanita, nyeri perut bagian bawah biasanya disebabkan oleh:
Untuk memastikan penyebab nyeri perut yang Anda alami, periksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam. Tidak hanya mendapatkan diagnosis, dokter juga dapat langsung memberikan rekomendasi penanganan yang tepat untuk kondisi Anda.
Baca juga: Perlemakan Hati: Salah Satu Sindrom Metabolik
Secara umum, nyeri perut akan menimbulkan gejala, seperti:
Rasa nyeri pada kondisi ini bisa berbeda-beda pada tiap orang, ada yang ringan hingga berat. Terkadang, rasa nyeri yang dialami pun bisa berpindah dari satu area perut ke area perut yang lainnya.
Pada sebagian orang, nyeri perut juga disertai dengan gejala lainnya, seperti mual, muntah, kedutan di perut serta perut terasa tidak nyaman. Bahkan, ada pula kasus nyeri perut yang disertai dengan demam.
Baca juga: Permasalahan Lambung Kaum Urban: Dispepsia, Gastritis, dan GERD
Sebagian nyeri perut bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perlu penanganan serius. Namun, sebagian nyeri perut lainnya perlu ditangani dan diobati oleh dokter spesialis penyakit dalam.
Anda perlu segera ke dokter jika sedang hamil dan mengalami nyeri perut, atau merasakan nyeri perut yang disertai dengan gejala berikut ini:
Baca juga: Sakit Lambung, Periksakan Segera, Jangan Remehkan Akibatnya
Pada beberapa kasus, nyeri perut bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Untuk membantu meredakan nyeri perut, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan di rumah, yaitu:
Selain tips di atas, Anda bisa membeli obat pereda nyeri di apotek terdekat. Jangan lupa untuk mengonsumsi sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan.
Jika semua tips di atas sudah dilakukan, tetapi rasa nyeri tidak kunjung mereda bahkan makin parah, atau berlangsung lebih dari 3 hari, segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah cabang terdekat.
Melalui pemeriksaan, dokter akan menegakkan diagnosis untuk memberikan penanganan sesuai dengan penyebab nyeri perut yang Anda alami, termasuk meresepkan obat sakit perut yang tepat.
Sakit perut seperti diremas bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk gangguan pencernaan, gastritis, sindrom iritasi usus (IBS), atau stres. Jika rasa sakit berlanjut atau disertai gejala lain seperti demam atau muntah berkali-kali, segera konsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Perut terasa sakit seperti ditusuk bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gastritis, tukak lambung, peradangan pada usus, disebabkan oleh infeksi, atau gas berlebih. Jika rasa sakit berlanjut, disertai demam atau muntah, segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk diagnosis lebih lanjut.
Nyeri perut yang datang dan pergi bisa disebabkan oleh gangguan pencernaan, gas, kram otot, pola makan yang tidak teratur, atau intoleransi makanan. Jika nyeri berulang terus terjadi atau disertai gejala lain, seperti demam atau mual, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk diagnosis yang tepat.
Pergilah ke IGD untuk mendapatkan penanganan jika nyeri perut disertai dengan gejala serius seperti muntah darah, demam tinggi, pingsan, atau nyeri hebat terus-menerus yang tiba-tiba muncul. Gejala ini bisa mengindikasikan kondisi darurat akibat radang usus buntu, perforasi lambung, atau infeksi berat. Jangan tunda pemeriksaan dan segera cari bantuan medis dengan mengunjungi IGD rumah sakit terdekat.
Pengobatan nyeri perut sangat tergantung dengan penyebabnya. Dokter akan memberikan obat penurun asam lambung jika penyebab nyeri perut yang Anda alami adalah maag atau GERD. Sementara jika nyeri perut yang disebabkan oleh bakteri pada kasus diare, dokter tentu akan memberikan obat antibiotik untuk mengobatinya.
Tidak semua kasus nyeri perut diobati dengan obat dan cara yang sama. Pada beberapa kasus, dokter mungkin bisa melakukan tindakan operasi untuk mengatasi nyeri perut yang disebabkan oleh usus buntu. Jadi, jangan menunda periksa ke dokter spesialis penyakit dalam jika Anda mengalami nyeri perut yang parah.
Referensi: