Oleh Tim RS Pondok Indah
Ada banyak jenis olahraga untuk hipertensi, seperti jalan kaki, yoga, dan sebagainya. Berolahraga rutin berperan penting dalam mengontrol tekanan darah tinggi.
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan kondisi di mana seseorang memiliki tekanan darah lebih dari 130/80 mmHg dalam 2 kali pemeriksaan, yang jarak antar pemeriksaannya adalah 1 minggu. Tingginya tekanan darah ini dapat menyebabkan komplikasi berupa stroke, gagal ginjal, bahkan serangan jantung, jika tidak ditangani dengan tepat.
Oleh karena itu, penderita hipertensi perlu melakukan kontrol rutin serta pengobatan sesuai dengan arahan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Selain rutin minum obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, Anda juga akan dianjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat, termasuk rutin berolahraga. Beberapa pilihan olahraga untuk hipertensi ini disarankan karena dapat mengatur detak jantung, serta tekanan darah, bahkan membuat tubuh jadi bugar.
Hanya dengan menerapkan pola hidup sehat, beberapa kasus hipertensi dapat teratasi. Ada banyak komponen pola hidup sehat, salah satunya adalah dengan rutin melakukan olahraga untuk hipertensi.
Berikut ini adalah beragam pilihan olahraga untuk menurunkan tekanan darah yang bisa Anda lakukan:
Berjalan kaki di pagi atau sore hari sambil bersantai menikmati pemandangan di perumahan rupanya bukan hanya baik untuk meredakan stres, tetapi juga bermanfaat untuk membantu mengurangi tekanan darah yang tinggi. Untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan menjaga kesehatan jantung, lakukan olahraga ini secara rutin, setidaknya selama 30 menit per hari.
Bagi yang merasa bosan hanya dengan berjalan santai, Anda bisa jalan cepat untuk mengelola tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Bila ingin berolahraga di dalam rumah, Anda bisa mencoba melakukan yoga. Beragam gerakan yoga diketahui bisa membantu menurunkan tekanan darah. Untuk memperoleh manfaat yang maksimal, Anda dianjurkan melakukan yoga 5 kali dalam seminggu, dengan durasi setidaknya selama 30 menit per sesinya.
Baca juga: Hipertensi: The Sillent Killer yang Perlu Anda Waspadai
Memiliki berat badan berlebih bisa menyebabkan gangguan pada pembuluh darah, sehingga bisa meningkatkan risiko Anda mengalami tekanan darah tinggi. Untuk membantu mengurangi berat badan sekaligus menjaga tekanan darah tetap normal, berenang bisa menjadi pilihan olahraga aerobik yang tepat.
Menari termasuk olahraga untuk hipertensi yang bisa Anda lakukan kapan saja di rumah. Apapun jenis musiknya, Anda bisa menggoyangkan tubuh sesuka hati dengan bonus tekanan darah tetap terkontrol.
Berbagai gerakan menari bisa meningkatkan fungsi jantung dan paru-paru, memperkuat otot dan tulang, melatih kelenturan, serta mengurangi bobot tubuh. Semua manfaat tersebut juga serupa dengan melakukan senam aerobik yang dapat menurunkan tekanan darah yang tinggi.
Baca juga: Cara Agar Tekanan Darah Normal dan Terjaga
Tidak hanya meningkatkan kebugaran, mengayuh sepeda juga memiliki manfaat bagi pengidap tekanan darah yang tinggi. Bersepeda secara teratur, setidaknya 15 menit per hari, akan meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, dan sirkulasi darah. Dengan dampak baik ini, tekanan darah yang tinggi bisa berkurang dan terkontrol dengan baik.
Jogging atau berlari santai dapat meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah sehingga bisa membantu menurunkan tekanan darah. Namun, pastikan Anda berlari pada jalur yang disediakan agar selalu aman.
Bermain tenis setidaknya 3 jam per minggu bisa mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung lebih dari 50%. Olahraga ini juga bisa melancarkan peredaran darah dan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Agar tidak mengalami cedera dan menemukan jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, konsultasikanlah terlebih dahulu dengan dokter spesialis kedokteran olahraga di Rumah Sakit Pondok Indah cabang terdekat. Melalui konsultasi, dokter bisa merekomendasikan jenis olahraga yang bisa Anda lakukan setiap hari tanpa membebani aktivitas harian Anda.
Baca juga: 20 Rekomendasi Makanan untuk Penderita Hipertensi
Jarang olahraga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami obesitas, yang kemudian memicu hipertensi. Orang yang mengalami obesitas akan meningkatkan beban jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Orang yang jarang berolahraga juga biasanya memiliki risiko penyakit jantung dan pembuluh darah yang lebih tinggi.
Olahraga teratur akan membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah, sehingga mengurangi risiko hipertensi maupun penyakit jantung.
Aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau yoga sangat disarankan untuk pasien dengan hipertensi. Latihan aerobik dengan intensitas ringan hingga sedang dapat membantu mengendalikan tekanan darah, meningkatkan kesehatan jantung, dan mengurangi stres.
Untuk memperoleh hasil yang optimal, lakukan olahraga setidaknya sebanyak 3-5 kali dalam seminggu dengan durasi minimal 30 menit per sesinya.
Selain itu, Anda juga dianjurkan berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran olahraga untuk rekomendasi aktivitas fisik yang sesuai.
Jalan kaki bisa membantu menurunkan hipertensi. Aktivitas ini dapat meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat jantung sehingga membantu proses penurunan tekanan darah. Rutin berjalan kaki 30 menit sehari dapat menurunkan tekanan darah sistolik maupun diastolik secara signifikan.
Penderita tensi tinggi sebaiknya tidak berlari atau melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, karena aktivitas ini dapat memicu komplikasi serius seperti serangan jantung atau stroke. Apabila Anda menderita hipertensi, disarankan untuk memilih olahraga dengan intensitas ringan, atau konsultasikan dengan dokter spesialis kedokteran olahraga untuk memilih aktivitas yang sesuai.
Selain dengan berolahraga rutin, Anda bisa menurunkan tekanan darah tinggi dengan menerapkan gaya hidup sehat, pola makan sehat, mengurangi asupan garam, dan mengelola stres. Anda juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.
Referensi: