8 Rekomendasi Olahraga untuk Penderita Asma yang Aman Dilakukan

Oleh Tim RS Pondok Indah

Kamis, 07 November 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Penyakit asma bukan halangan untuk berolahraga. Ada banyak olahraga untuk penderita asma yang aman dilakukan, mulai dari berjalan kaki, yoga, sampai berenang.

8 Rekomendasi Olahraga untuk Penderita Asma yang Aman Dilakukan

Asma adalah gangguan pernapasan jangka panjang yang menyebabkan penderitanya merasa tiba-tiba sesak napas, batuk, sakit dada, serta napas berbunyi mengi. Kondisi ini disebabkan oleh pembengkakan dinding saluran napas atau bronkus yang membawa udara masuk dan keluar dari paru-paru.


Daftar Olahraga untuk Penderita Asma yang Boleh Dilakukan

Sebagian penderita asma menghindari aktivitas fisik berat dan berolahraga karena khawatir memicu serangan asma. Padahal, olahraga sangat penting bagi kesehatan secara menyeluruh, membuat tidur lebih nyenyak, mengatasi stres, bahkan bisa mengurangi munculnya serangan asma.


Namun, tidak semua olahraga aman untuk penderita asma. Berikut ini adalah beragam pilihan olahraga untuk penderita asma yang aman untuk dilakukan, yaitu:


1. Jalan kaki

Salah satu olahraga yang aman untuk penderita asma yang mudah dan bisa dilakukan kapan saja adalah berjalan kaki. Olahraga ini dapat meningkatkan kesehatan paru-paru dan membuat napas lebih panjang bagi penderita asma.


2. Yoga

Yoga adalah olahraga yang fokus pada teknik pernapasan. Pernapasan yang terkontrol dengan baik bisa meningkatkan kesehatan dan fungsi paru-paru. Selain sebagai salah satu bentuk latihan pernapasan, jenis olahraga ini juga bisa mengurangi stres yang bisa menjadi pemicu seseorang mengalami serangan asma.


3. Bersepeda

Bersepeda termasuk latihan aerobik yang bisa meningkatkan jantung dan laju pernapasan. Olahraga ini cukup aman dilakukan oleh penderita asma. Lakukan olahraga ini setidaknya 3-4 kali seminggu dengan durasi 15-30 menit dan secara perlahan. 


Baca juga: Lindungi Pernapasan dari Gangguan di Udara



4. Tai Chi

Olahraga yang aman untuk penderita asma selanjutnya adalah tai chi. Olahraga ini berfokus pada teknik pernapasan yang bisa mengurangi serangan asma pada penderita asma. Selain itu, olahraga ini juga baik untuk kesehatan mental karena membuat perasaan lebih nyaman dan rileks.


5. Bulu tangkis

Olahraga bulu tangkis juga termasuk ke dalam olahraga untuk penderita asma. Olahraga ini juga bisa mengatasi stres dan kecemasan karena saat bermain bulu tangkis, tubuh akan melepaskan hormon endorfin, yakni hormon yang bisa menghilangkan stres dan memberikan rasa nyaman.


Jika bulu tangkis dilakukan secara berpasangan, Anda pun bisa mengendalikan kecepatan permainan sehingga tidak perlu mengeluarkan tenaga terlalu berlebihan.


Baca juga: Waspada Kanker Paru pada Non-Perokok


6. Lari jarak pendek dan jogging

Lari jarak pendek dan jogging juga aman dilakukan oleh Anda yang memiliki asma. Kedua olahraga ini bisa meningkatkan penyerapan oksigen di paru-paru dan menjaga kesehatan saluran pernapasan. Tentu saja olahraga ini sangat baik untuk orang yang menderita asma. 


7. Tenis

Sama seperti bulu tangkis, olahraga tenis juga bisa mengurangi serangan asma karena olahraga ini memiliki waktu istirahat yang teratur dan tidak menyebabkan Anda mengeluarkan tenaga berlebihan saat bermain. Selain itu, olahraga ini juga baik untuk meningkatkan kelincahan dan keseimbangan tubuh Anda.


8. Berenang

Olahraga untuk penderita asma selanjutnya adalah berenang. Olahraga ini termasuk ke dalam latihan aerobik yang bisa meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru.


Berbagai jenis olahraga di atas bisa Anda lakukan untuk mengurangi serangan asma. Namun, pastikan Anda melakukan olahraga tersebut ketika dalam kondisi yang sangat prima.


Baca juga: Menjaga Kesehatan Pernapasan



Tips Berolahraga bagi Penderita Asma

Serangan asma bisa datang kapan saja, tak terkecuali saat Anda berolahraga. Jika Anda ingin melakukan olahraga untuk penderita asma, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan:


  • Gunakan inhaler sebelum berolahraga agar saluran pernapasan lebih mengendur sehingga Anda tidak sesak napas saat berolahraga.
  • Pastikan Anda melakukan pemanasan sebelum memulai olahraga dan pendinginan setelah selesai berolahraga.
  • Pakailah masker untuk menghalau debu, polusi, dan udara yang kering, yang bisa memicu serangan asma.
  • Berolahragalah di dalam ruangan jika Anda alergi terhadap serbuk sari, jangan berolahraga di taman.
  • Hindari olahraga dengan intensitas tinggi atau jenis olahraga yang membuat Anda bergerak terus menerus tanpa istirahat, seperti sepak bola, basket, dan berlari jarak jauh.


Itulah penjelasan terkait olahraga untuk penderita asma yang perlu Anda ketahui. Jika Anda ingin mengetahui olahraga lainnya yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, konsultasikan lebih lanjut dengan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga di RS Pondok Indah. 


Selain merekomendasikan olahraga yang sesuai, dokter juga akan memberikan saran aktivitas yang boleh dan tidak boleh untuk Anda lakukan.


Baca juga: Kehamilan Nyaman dengan Asma yang Terkendali


FAQ


Mengapa Berenang Baik untuk Penderita Asma?

Berenang sangat baik untuk penderita asma karena jenis olahraga ini membantu melatih pernapasan dan meningkatkan kapasitas paru-paru. Selain itu, lingkungan lembap di kolam renang juga mengurangi risiko iritasi saluran napas. Olahraga ini juga dapat meningkatkan kebugaran tanpa memicu gejala asma.


Latihan Apa yang Harus Saya Hindari bagi Penderita Asma?

Penderita asma sebaiknya menghindari latihan intensitas tinggi seperti lari jarak jauh dan sprint. Tidak hanya demikian, lingkungan tempat berolahraga pun harus diperhatikan. Penderita asma sebaiknya tidak berolahraga di lingkungan yang terlalu dingin, berdebu, atau terpapar polusi udara karena dapat memicu serangan asma saat berolahraga.


Untuk memperoleh rekomendasi jenis olahraga yang aman, penderita asma disarankan berkonsultasi dengan dokter spesialis paru dan pernapasan atau dokter spesialis kedokteran olahraga.


Apakah Lari Bisa Membuat Asma Kambuh?

Olahraga lari bisa memicu asma kambuh. Saat tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen, saluran pernapasan bisa mengalami penyempitan, menyebabkan sesak dan batuk. Apabila Anda mengidap asma, disarankan untuk memilih jenis olahraga dengan intensitas rendah, seperti jalan kaki dan yoga.


Bagaimana Cara Meningkatkan Fungsi Paru-Paru pada Penderita Asma?

Untuk meningkatkan fungsi paru-paru, penderita asma disarankan berolahraga ringan seperti jalan kaki atau berenang dan melakukan latihan pernapasan. Selain itu, disarankan juga untuk mengonsumsi makanan sehat yang kaya antioksidan, tidak merokok, dan menghindari paparan polusi udara. Terakhir, penderita asma juga harus rutin memantau kondisi paru-paru dengan dokter spesialis paru dan pernapasan.




Referensi:

  1. de Lima FF, Pinheiro DH, Carvalho CR. Physical training in adults with asthma: An integrative approach on strategies, mechanisms, and benefits. Frontiers in Rehabilitation Sciences. 2023. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9982132/). Diakses pada 29 Oktober 2024.
  2. Singh N, Deka S, Saraswati P, Sindhwani G, Goel A, Kumari R. The effect of yoga on pulmonary function in patients with asthma: A meta-analysis. Complementary Therapies in Clinical Practice. 2023. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/36403343/). Diakses pada 29 Oktober 2024.
  3. National Library of Medicine MedlinePlus. Asthma. (https://medlineplus.gov/asthma.html). Direvisi terakhir 24 Januari 2024. Diakses pada 29 Oktober 2024.
  4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Latihan Fisik yang Aman bagi Penderita Asma. (https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2792/latihan-fisik-yang-aman-bagi-penderita-asma). Direvisi terakhir 13 September 2023. Diakses pada 29 Oktober 2024.
  5. Harvard Health Publishing. Yoga benefits beyond the mat. (https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/yoga-benefits-beyond-the-mat). Direvisi terakhir 22 Juli 2024. Diakses pada 29 Oktober 2024. 
  6. Harvard Health Publishing. The health benefits of tai chi. (https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/the-health-benefits-of-tai-chi). Direvisi terakhir 24 Mei 2022. Diakses pada 29 Oktober 2024.
  7. Victoria State Government Better Health Channel. Running and jogging - health benefits. (https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/running-and-jogging-health-benefits#health-benefits-of-running-and-jogging). Direvisi terakhir 25 Mei 2022. Diakses pada 29 Oktober 2024.
  8. Cleveland Clinic. Health Benefits of Cycling and Do’s and Don’ts. (https://health.clevelandclinic.org/benefits-of-cycling). Direvisi terakhir 6 Juni 2022. Diakses pada 29 Oktober 2024.
  9. Cleveland Clinic. 8 Tips for Exercising Outdoors with Asthma. (https://health.clevelandclinic.org/8-tips-for-exercising-outdoors-with-asthma). Direvisi terakhir. Diakses pada 29 Oktober 2024.
  10. American Lung Association. Tai Chi and Your Lungs: The Benefits of Low Impact, Deep-Breathing Exercise. (https://www.lung.org/blog/tai-chi-and-your-lungs). Direvisi terakhir 13 Juni 2023. Diakses pada 29 Oktober 2024.