Operasi Bypass Jantung untuk Penyakit Jantung Koroner

Jumat, 23 Agustus 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Bypass jantung menjadi penanganan yang dianjurkan ketika penyumbatan arteri koroner sudah terlalu parah. Lalu, apa saja yang perlu diketahui mengenai operasi ini?

Operasi Bypass Jantung untuk Penyakit Jantung Koroner

Operasi bypass jantung atau coronary artery bypass surgery (CABG) merupakan tindakan bedah yang bertujuan meningkatkan aliran darah ke pembuluh darah jantung. Tindakan ini adalah pilihan penanganan untuk pasien penyakit jantung koroner berat dan tidak merespons baik terhadap pengobatan obat-obatan atau prosedur kateterisasi seperti angioplasti dengan balon atau pemasangan stent/ring. Penyakit jantung koroner disebabkan oleh penumpukan plak kolesterol dalam pembuluh darah koroner, yang dapat menyebabkan penyumbatan arteri dan berkurangnya aliran darah ke jantung, bahkan dapat menyebabkan serangan jantung atau kematian jaringan jantung.


Sebelum memutuskan untuk melakukan operasi bypass jantung, dokter akan mencoba terapi konservatif seperti terapi pengobatan, aktivitas fisik/olahraga rutin, dan perubahan diet. Namun jika penyumbatan arteri koroner terlalu parah, prosedur bypass jantung menjadi pilihan yang dianjurkan. Selama operasi, dokter spesialis bedah toraks, kardiak, dan vaskular akan menciptakan jalur baru untuk aliran darah dengan menggunakan pembuluh darah dari tubuh pasien, seperti pembuluh balik vena dari kaki atau arteri dari pergelangan tangan. Hal ini memungkinkan darah untuk mengalir melewati daerah yang tersumbat, mengembalikan aliran darah yang sehat ke jantung.


Baca juga: Hasil CT-Scan Jantung, Ini yang Harus Diketahui



Ada beberapa alasan untuk melakukan operasi bypass jantung, termasuk memperbaiki aliran darah ke otot jantung, mengurangi gejala seperti nyeri dada, kelelahan, atau sesak napas, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Prosedur ini juga dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung di masa depan, terutama pada pasien dengan faktor risiko tinggi seperti penyandang diabetes. Metode operasi yang umum dilakukan adalah dengan menggunakan arteri mammaria interna atau vena saphena sebagai graft bypass.


Sebelum menjalani operasi, pasien harus mempersiapkan diri dengan mematuhi instruksi dokter, termasuk penghentian sementara obat pengencer darah. Setelah operasi, pasien akan dirawat di rumah sakit selama beberapa hari, dengan sebagian waktu dihabiskan di unit perawatan intensif (ICU) untuk pemantauan yang intensif. Periode pemulihan setelah operasi dapat memakan waktu beberapa minggu hingga bulan, tergantung pada keadaan pasien.


Baca juga: Teknologi Penggantian Katup Jantung Tanpa Operasi Terbuka


Meskipun operasi bypass jantung memiliki risiko seperti perdarahan, infeksi, atau masalah pernapasan, hasil operasi umumnya baik dengan pemulihan yang berangsur-angsur dan kualitas hidup yang meningkat. Namun, untuk mencegah penyumbatan kembali arteri koroner, pasien perlu mengadopsi gaya hidup sehat termasuk menghentikan kebiasaan merokok, menerapkan diet sehat, berolahraga teratur, dan mengontrol faktor risiko lain seperti tekanan darah dan kadar gula darah.


Jadi, operasi bypass jantung adalah langkah penting dalam mengatasi penyakit jantung koroner yang serius dan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan kualitas hidup pasien. Dengan persiapan yang baik sebelum operasi dan perawatan yang tepat setelahnya, pasien dapat menjalani hidup yang lebih berkualitas.


Di RS Pondok Indah - Pondok Indah yang masuk dalam Top 100 Best Specialized Hospitals Asia Pacific dalam kategori Cardiology, tindakan operasi bypass jantung yang didukung dengan teknologi medis terdepan dan tim medis profesional sudah menjadi salah satu tindakan yang kerap dilakukan dalam menangani masalah jantung pasien.


Baca juga: The New Revolutionary CT-Scan 512 Slice with AI, Teknologi Terkini CT-Scan Deteksi Dini Masalah Jantung