Osteoarthritis adalah penyakit sendi yang dapat menyebabkan keterbatasan gerak. Di Indonesia, diperkirakan terdapat hampir 40 juta penderita osteoarthritis.
Penyakit osteoarthritis ditandai dengan kerusakan atau hilangnya kartilago (tulang rawan) sendi yang berakibat pada pembentukan osteofit, rasa sakit, pergerakan yang terbatas, deformitas, dan ketidakmampuan bergerak.
Oleh karena sifatnya yang kronik-progresif, osteoarthritis mempunyai dampak sosio-ekonomi yang besar, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Diperkirakan satu sampai dua juta orang lanjut usia di Indonesia menderita cacat karena salah satu jenis arthritis ini.
Osteoarthritis adalah penyakit kronis yang belum diketahui secara pasti penyebabnya. Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri pada sendi akibat peradangan ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang di sendi.
Selain itu, penyakit sendi ini juga bisa menyebabkan penderitanya mengalami kerusakan tulang rawan sendi secara perlahan. Tanpa penanganan yang tepat, osteoarthritis dapat menyebabkan nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan disabilitas pada penderitanya.
Penyakit ini dapat menyerang semua sendi yang ada dalam tubuh, tetapi sendi jari tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung, merupakan bagian yang paling sering terdampak.
Baca juga: Apakah Osteoarthritis Bisa Sembuh? Lindungi Lutut Anda dari Osteoarthritis!
Osteoarthritis terjadi ketika tulang rawan yang melapisi ujung tulang di sendi mengalami kerusakan. Tulang rawan (kartilago) berfungsi sebagai bantalan yang memungkinkan pergerakan sendi terjadi dengan normal. Ketika bantalan ini rusak, tulang akan saling bergesekan dan menyebabkan peradangan, yang ditandai dengan nyeri lutut.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena osteoarthritis, yakni:
Bila Anda memiliki salah satu faktor risiko di atas, disarankan untuk melakukan skrining kesehatan secara rutin sebagai upaya pencegahan osteoarthritis.
Saat ini, Executive Health Check Up RS Pondok Indah Bintaro Jaya menyediakan Paket Skrining Osteoarthritis. Didukung dengan teknologi medis terkini, upaya skrining awal kesehatan tulang dan sendi Anda akan lebih optimal.
Baca juga: Kenali Penyebab Radang Sendi dan Cara Mengatasinya
Di Amerika, penderita osteoarthritis saat ini diperkirakan mencapai 30 juta dan akan terus meningkat menjadi 67 juta di tahun 2030. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2004, osteoarthritis diderita oleh 151 juta jiwa di seluruh dunia dan mencapai 24 juta jiwa di kawasan Asia Tenggara.
Osteoarthritis dialami sepertiga populasi di atas 65 tahun. Prevalensi total osteoarthritis di Indonesia diperkirakan hampir 40 juta. Diperkirakan 40 persen dari populasi usia di atas 70 tahun menderita osteoarthritis, dan 80 persen pasien osteoarthritis mempunyai keterbatasan gerak dalam berbagai derajat dari ringan sampai berat yang berakibat mengurangi kualitas hidupnya.
Sendi yang paling sering terserang oleh osteoarthritis adalah sendi-sendi yang harus memikul beban tubuh, antara lain lutut, panggul, vertebra lumbal dan sevikal, dan sendi-sendi pada jari.
Prevalensi osteoarthritis lutut pada pasien wanita berumur 75 tahun ke atas dapat mencapai 35 persen dari jumlah kasus yang ada.
Aspek karakteristik umum pasien yang didiagnosis penyakit sendi osteoarthritis, memperlihatkan bahwa usia, jenis kelamin, obesitas, ras/genetik, dan trauma pada sendi mempunyai korelasi terhadap terjadinya osteoarthritis.
Prevalensi penyakit osteoarthritis meningkat secara dramatis di antara orang yang berusia lebih dari 50 tahun. Hal ini terjadi akibat adanya perubahan yang berkaitan dengan usia pada kolagen dan proteoglikan, yang menurunkan ketegangan dari tulang rawan sendi, dan juga akibat pasokan nutrisi yang berkurang untuk tulang rawan.
Baca juga: Lindungi Lutut Anda dari Osteoarthritis
Berdasarkan penyebabnya, osteoarthritis dibedakan menjadi dua, yaitu osteoarthritis primer dan osteoarthritis sekunder.
Osteoarthritis primer dapat disebut osteoarthritis idiopatik, tidak memiliki penyebab yang pasti (tidak diketahui) dan tidak disebabkan oleh penyakit sistemik maupun proses perubahan lokal sendi.
Osteoarthritis sekunder disebabkan oleh inflamasi, kelainan sistem endokrin, gangguan metabolik, kelainan pertumbuhan, faktor keturunan (herediter), dan imobilisasi yang terlalu lama. Kasus osteoarthritis primer lebih sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan osteoarthritis sekunder.
Baca juga: Lutut Sehat, Mobilitas Lancar
Gejala osteoarthritis dapat berkembang secara perlahan dan memburuk seiring waktu. Nyeri sendi adalah gejala yang paling umum muncul, terutama pada sendi yang terkena. Selain itu, berikut ini adalah beberapa gejala umum osteoarthritis:
Gejala osteoarthritis dapat membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit, seperti berjalan, naik tangga, atau bahkan memegang benda. Gejala-gejala ini dapat bervariasi dari ringan hingga berat, dan dapat mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan.
Bila anda mulai merasakan nyeri sendi, jangan menunda, segera periksakan diri ke dokter spesialis ortopedi untuk mendapatkan penanganan yang tepat setelah dokter melakukan serangkaian pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis, termasuk pemeriksaan fisik dan foto menggunakan sinar-X (rontgen).
Baca juga: Olahraga Tepat bagi Penderita Osteoarthritis
Selama ini osteoarthritis sering dipandang sebagai akibat dari proses penuaan dan tidak dapat dihindari. Namun, telah diketahui bahwa osteoarthritis merupakan gangguan keseimbangan dari metabolisme kartilago dengan kerusakan struktur yang penyebabnya masih belum jelas diketahui. Kerusakan tersebut dapat diawali oleh kegagalan mekanisme lain sehingga pada akhirnya menimbulkan cedera.
Sampai saat ini masih belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan osteoarthritis. Pengobatan yang ada hingga saat ini hanya berfungsi untuk mengurangi nyeri dan mempertahankan fungsi dari sendi yang terkena.
Ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai dalam proses terapi osteoarthritis, yaitu untuk mengontrol nyeri dan gejala lainnya, untuk mengatasi gangguan pada aktivitas sehari-hari, dan untuk menghambat proses penyakit.
Pilihan pengobatan dapat berupa olahraga, kontrol berat badan, perlindungan sendi, terapi fisik, dan obat-obatan. Terapi fisik disarankan untuk mempertahankan, maupun meningkatkan, kekuatan otot. Bila semua pilihan terapi tersebut tidak memberikan hasil, dapat dipertimbangkan untuk dilakukan tindakan pembedahan pada sendi yang terkena.
Prosedur pembedahan (misal osteotomi, pengangkatan sendi, penghilangan osteofit, parsial arthroplasty atau total arthroplasty, joint fusion) diindikasikan untuk pasien dengan rasa sakit parah yang tidak memberikan respon terhadap terapi konservatif atau rasa sakit yang menyebabkan ketidakmampuan fungsional substansial dan mampu mempengaruhi gaya hidup.
Osteoarthritis adalah penyakit kronis yang dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup. Salah satu upaya pencegahan osteoarthritis dapat dilakukan dengan skrining kesehatan secara rutin. Executive Health Check Up RS Pondok Indah Bintaro Jaya saat ini telah menyediakan Paket Skrining Osteoarthritis sebagai upaya skrining awal untuk memastikan kondisi kesehatan sendi Anda.
Jangan tunggu sampai sendi Anda bermasalah! Jaga kesehatan tulang dan sendi Anda dengan Executive Health Check Up RSPI sekarang juga!