Pemeriksaan pankreas dengan EUS terdiri dari persiapan EUS, penggunaan kamera EUS, hingga proses visualisasi EUS pada pankreas.
Banyak orang yang sudah tak asing lagi saat mendengar kata 'pankreas'. Namun, ketika membahas fungsi dan permasalahan pada organ ini, sepertinya belum banyak yang mengetahui.
Terletak di ulu hati, dekat dengan pinggang, organ ini berperan penting dalam sistem pencernaan tubuh.
Berbagai permasalahan kesehatan pun dapat terjadi pada pankreas. Terlebih jika seseorang memiliki pola makan yang tidak baik, mengonsumsi alkohol secara berlebih, atau kegemukan. Salah satu dampak dari hal tersebut ialah timbulnya radang pankreas.
Radang pankreas menyebabkan nyeri ulu hati yang tembus hingga ke bagian belakang tubuh, hingga mual dan muntah. Selain itu, gangguan kesehatan lain yang berpotensi untuk ditemui adalah kista dan kanker.
Seiring dengan perkembangan teknologi kesehatan, pemeriksaan sistem pencernaan (gastrointestinal) dan organ sekitarnya, termasuk pankreas, hati, dan kantung empedu, kini dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi gabungan ultrasonografi dan endoskopi (endoscopic ultrasound/EUS).
Seperti halnya endoskopi pada umumnya, teknologi ini memanfaatkan kamera kecil pada ujung selang yang dimasukkan ke dalam tubuh. Hanya saja, pada EUS, terdapat transducer USG pada ujung endoskopi.
Dengan paduan dua teknologi ini, didapat visual yang jelas dan detail, bahkan pada bagian yang tersembunyi sekalipun.
Meski termasuk tindakan non-invasive, diperlukan beberapa persiapan sebelum pasien menjalani EUS, yaitu:
Seperti halnya endoskopi, kamera yang digunakan pada EUS berukuran paling besar 15 milimeter. Kamera fleksibel ini dapat dimasukkan melalui mulut atau anus tanpa menyebabkan perlukaan atau trauma pada saluran cerna.
Kemampuan visualisasi yang lebih jelas dan detail, serta jangkauan hingga ke bagian yang tersembunyi, sangat membantu dokter dalam mendiagnosis atau mendeteksi permasalahan yang terjadi pada pankreas.
Detailnya visualisasi memungkinkan dokter mengevaluasi berbagai kelainan dan mencari tahu penyebab dari kelainan-kelainan tersebut.
Kelebihan lainnya yang dimiliki EUS, alat ini juga dilengkapi dengan kemampuan mengambil sampel jaringan untuk dilakukan pemeriksaan biopsi yang lebih mendetail.
Pengambilan sampel jaringan dilakukan dengan teknik aspirasi jarum halus (fine needle aspiration/FNA). Teknik non-invasive ini menyisakan rasa nyeri dan perlukaan yang minimal pada pasien.
Radang pankreas menimbulkan reaksi yang mirip dengan infeksi lambung. Ketika mengalami nyeri pada ulu hati yang disertai mual dan muntah, banyak yang menganggap kondisi ini mengarah ke infeksi lambung, sehingga terapi pengobatan yang dilakukan pun menjadi tidak tepat.
Karenanya, ketika mengalami ketidaknyamanan pada saluran cerna serta organ sekitarnya, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi untuk mendapatkan penanganan dan tindakan yang tepat.
Cara mengetahui pankreas sehat atau bermasalah adalah dengan cek gejala seperti sakit perut bagian atas, mual, muntah, atau penurunan berat badan. Untuk pastinya, konsultasi dokter dan lakukan tes darah atau USG untuk memeriksa kondisi pankreas.
Normalnya, enzim pankreas seperti amilase berkisar antara 23-85 U/L dan lipase sekitar 0-160 U/L. Jika angkanya terlalu tinggi atau rendah, itu bisa jadi tanda pankreas bermasalah, jadi penting untuk cek ke dokter jika ada gejala.
Menyehatkan pankreas bisa dilakukan dengan makan makanan sehat rendah lemak, mengurangi gula, berhenti merokok, menghindari alkohol, dan menjaga berat badan ideal. Olahraga rutin juga penting untuk mendukung kesehatan pankreas.
Makanan yang bisa membantu memperbaiki pankreas antara lain sayuran hijau, buah-buahan, ikan berlemak sehat, kacang-kacangan, biji-bijian, serta makanan tinggi serat.