Penanganan sindrom mata kering bisa dilakukan secara mandiri, maupun dengan tindakan medis. Dokter mata akan memutuskan penanganan yang sesuai dengan kondisi.
Sindrom mata kering merupakan suatu kondisi yang terjadi akibat adanya perubahan pada lapisan air mata, sehingga lebih cepat menguap. Kondisi yang juga dikenal dengan dry eye syndrome ini akan menyebabkan penderitanya mengalami gejala dan tanda, seperti mata merah, mata terasa perih, seperti ada benda asing atau berpasir, mata berair, maupun penglihatan menjadi buram.
Ada beberapa faktor risiko serta kondisi yang bisa menyebabkan perubahan lapisan air mata ini, termasuk usia lebih dari 50 tahun, bekerja di depan komputer, mengonsumsi pil KB, serta habis menjalani operasi LASIK. Dokter mata akan terlebih dahulu menentukan penyebabnya, supaya penanganan sindrom mata kering yang sesuai bisa diberikan.
Sebelum memberikan penanganan yang sesuai, dokter mata akan terlebih dahulu menegakkan diagnosis dengan menanyakan kapan pertama kali keluhan dirasakan, seberapa parah keluhan dialami dan dampaknya dalam menjalani aktivitas.
Kemudian proses diagnosis akan dilanjutkan dengan pemeriksaan mata secara umum menggunakan slit lamp, dokter kemudian akan melanjutkan dengan pemeriksaan mata yang lebih spesifik untuk memastikan sindrom mata kering, antara lain:
Merupakan pemeriksaan untuk menilai produksi air mata yang dilakukan dengan menempelkan kertas khusus kecil pada sudut mata selama 5 menit. Diagnosis sindrom mata kering dinyatakan positif jika bagian kertas yang basah kurang dari 10 mm.
Dokter mata melakukan pemeriksaan ini untuk menilai seberapa cepat air mata menguap. Pemeriksaan dimulai dengan meneteskan zat pewarna khusus pada permukaan mata, kemudian dinilai lama terjadinya retakan (yang ditandai dengan area lebih kering) pada mata setelah Anda terakhir berkedip. Terjadinya retakan kurang dari 10 detik menandakan adanya sindrom mata kering.
Tujuan pemeriksaan definitif sindrom mata kering ini adalah untuk mengetahui komposisi air mata Anda, apakah ada komponen yang tidak stabil, tidak seimbang, bahkan tidak ada sama sekali. Hasil dinyatakan positif sindrom mata kering jika terjadi peningkatan osmolaritas air mata lebih dari 308mOsm/L.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai kerusakan kornea (lapisan terluar bola mata) mata dengan cara menempelkan kertas yang mengandung perwarna pada permukaan mata. Adanya kerusakan pada lapisan kornea akan ditandai dengan adanya kumpulan zat pewarna pada bagian yang rusak, alih-alih pada kelopak mata (konjungtiva) bagian bawah.
Beberapa pemeriksaan lain, termasuk tes darah, juga bisa dilakukan oleh dokter spesialis mata untuk mencari tahu penyakit yang mendasari terjadinya sindrom mata kering yang Anda alami.
Baca juga: Katarak: Berbahayakah dan Bagaimana Penanganannya?
Perawatan sindrom mata kering bisa dilakukan dengan pengobatan medis maupun perawatan mandiri di rumah, termasuk dengan perubahan gaya hidup. Operasi juga bisa saja menjadi pilihan penanganan sindrom mata kering, pada kasus tertentu.
Secara umum, tujuan penanganan sindrom mata kering dibedakan menjadi 4 kelompok besar, yakni dengan menambahkan air mata, mencegah pembuangan air mata, meningkatkan produksi air mata, dan mengatasi penyebab yang mendasari terjadinya sindrom mata kering. Berikut ini adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan, sesuai dengan tujuan penanganan sindrom mata kering seperti yang telah disebutkan sebelumnya:
Obat tetes mata ini bisa dibeli dengan atau tanpa resep dari dokter, dengan tujuan melumasi mata. Bagi mereka yang mengalami sindrom mata kering karena berkurangnya produksi air mata, tetes air mata buatan merupakan pilihan yang tepat untuk meredakan gejala sindrom mata kering ini.
Selain itu, mereka yang menghabiskan sebagian besar waktunya di ruangan ber-AC maupun menatap gawai, air mata buatan juga bisa menjadi solusi atas sindrom mata kering yang dialami.
Terlalu lama bermain atau melihat gadget, termasuk bekerja di depan layar komputer, akan membuat Anda lebih jarang berkedip, tanpa disadari. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan produksi air mata yang dapat menyebabkan mata menjadi kering.
Jadi, selalu pastikan Anda mengatur jarak layar gadget dan mengistirahatkan mata setiap 20 menit dengan memandang ke objek lain selama 20 detik.
Baca juga: Katarak: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan
Secara tidak sadar kita akan mengucek mata ketika terasa gatal. Padahal refleks ini justru dapat menyebabkan memperparah iritasi atau gangguan yang memicu terjadinya mata gatal. Jadi, usahakan untuk tidak mengucek mata, sebagai gantinya, Anda bisa mengedipkan mata beberapa kali untuk mengatasi mata gatal.
Paparan asap dan angin berlebih dapat mengiritasi mata dan menyebabkan terjadinya sindrom mata kering. Meski tidak selalu bisa dihindari, Anda bisa mengurangi paparan bahan-bahan yang mengiritasi agar mata tidak terlalu kering dengan menggunakan kacamata hitam saat berada di luar ruangan.
Udara yang kering dapat memicu terjadinya sindrom mata kering. Meski Indonesia termasuk negara yang memiliki kelembaban udara tinggi, Anda tetap disarankan untuk menggunakan humidifier pada ruangan ber-AC maupun ruangan yang kelembaban udaranya sangat rendah.
Pada kasus mata kering yang sangat parah dan tidak bisa diatasi dengan berbagai cara lain, dokter spesialis mata akan menyarankan operasi untuk menutup saluran pembuangan air mata. Dengan dilakukannya operasi ini, mata akan selalu lembab dan mata tidak kering lagi.
Baca juga: Jangan Sepelekan Mata Merah
Makanan kaya akan omega-3, termasuk ikan salmon maupun berupa suplemen, dipercaya dapat meningkatkan produksi air mata. Konsultasikan dengan dokter spesialis mata Anda untuk dosis maupun aturan konsumsi suplemen omega-3 yang sesuai.
Makanan kaya akan vitamin A penting untuk produksi air mata yang bertugas melumasi mata. Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin A maupun suplemen vitamin A ditemukan dapat meningkatkan kelembaban permukaan mata dan mengatasi sindrom mata kering.
Dengan memijat kelopak mata dengan lembut, sumbatan pada kelenjar minyak mata pun dapat dibuka, sehingga mata dapat terlumasi dan air mata tidak mudah menguap. Dengan terapi ini, mata kering pun dapat teratasi.
IPL mata dilakukan dengan menembakkan sinar bergelombang khusus pada mata. Tujuannya adalah untuk membuka sumbatan pada kelenjar minyak mata (kelenjar meibom), mengencerkan air mata, dan mengurangi peradangan yang terjadi pada mata, yang akan meredakan gejala mata kering.
Baca juga: Agar Pandangan Selalu Prima
Bila gejala mata kering tidak bisa diatasi dengan penggunaan obat tetes air mata buatan, dokter akan menyarankan penggunaan serum autologus sebagai solusinya. Serum ini merupakan bagian dari darah pasien yang telah diolah untuk kemudian dijadikan tetes mata sebagai pengganti air mata yang berfungsi menjaga kelembaban permukaan mata.
Dokter bisa saja meresepkan obat-obatan dari golongan antibiotik untuk kasus sindrom mata kering yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Peradangan yang terjadi pada mata, baik karena infeksi, alergi, maupun penyakit mata yang lain, bisa saja menyebabkan mata menjadi kering. Dokter spesialis mata akan mengatasi kondisi ini dengan meresepkan obat antiperadangan.
Baca juga: Kenali dan Atasi Alergi pada Mata
Mata kering terjadi ketika lapisan air mata terganggu, sehingga mata tidak mendapatkan pelumasan yang cukup. Penyebab mata kering bisa beragam, seperti infeksi mata, peningkatan penguapan air mata, ketidakseimbangan pada komponen air mata, penggunaan lensa kontak, penggunaan gadget yang berlebihan, dan sebagainya.
Ya, mata kering bisa menyebabkan penglihatan menjadi buram. Terganggunya lapisan air mata dapat membuat mata menjadi lelah, iritasi, sensitif terhadap cahaya, dan penglihatan pun menjadi tidak stabil dan tidak fokus.
Jangan khawatir, mata kering biasanya bisa normal kembali dengan penanganan yang tepat. Memang, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kondisi mata kering sulit sembuh. Akan tetapi, dengan penanganan yang tepat dari dokter mata, gejalanya dapat dikendalikan.
Sindrom mata kering yang tidak diatasi dengan tepat bisa saja menyebabkan komplikasi berupa gangguan penglihatan, infeksi mata, peradangan pada konjungtiva (konjungtivitis), ulkus kornea, kerusakan pada kornea. Oleh karena itu, sindrom mata kering perlu ditangani dengan tepat.
Meski lebih berisiko dialami oleh lansia, maupun mereka yang menghabiskan banyak waktu menatap gawai, sindrom mata kering bisa dialami oleh siapa saja. Jadi, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis mata guna mendapatkan penanganan sindrom mata kering yang sesuai.
Bila masih ragu, atau bagi Anda yang masih bingung, Anda bisa menjadwalkan janji temu dengan dokter mata di RS Pondok Indah cabang terdekat. Sebab dokter mata kami yang kompeten akan memberikan penanganan yang komprehensif dengan didukung oleh fasilitas medis berteknologi terkini.
Jadi, tunggu apa lagi, daftarkan diri Anda atau orang tersayang melalui nomor WhatsApp appointment RS Pondok Indah, sekarang juga!
Referensi: