Pengaruh Gaya Hidup pada Kesehatan Payudara

Rabu, 26 Februari 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Pelajari bagaimana gaya hidup dan berbagai faktor berbeda memengaruhi kesehatan payudara Anda. Temukan juga berbagai tips untuk menjaga kesehatan payudara di sini!

Pengaruh Gaya Hidup pada Kesehatan Payudara

Lebih dari 500.000 wanita di dunia meninggal setiap tahun akibat penyakit kanker payudara. Di Indonesia sendiri, 1 dari 10 wanita Indonesia terkena penyakit kanker payudara.


Pantaslah jika kanker payudara menjadi momok yang menakutkan bagi para wanita di dunia. Setiap wanita tentunya ingin memiliki payudara yang indah dan sehat. Namun, apa saja fakta gaya hidup yang dapat merusak semua keindahan tersebut?


Ada beberapa faktor yang dihubungkan dengan risiko terjadinya kanker payudara, antara lain faktor nutrisi dan non-nutrisi. Faktor nutrisi, terutama diet dengan gizi lengkap dan seimbang, akan membantu menurunkan risiko kanker payudara.


Baca penjelasan singkat mengenai nutrisi yang harus dikonsumsi dan dihindari di bawah ini:


Faktor nutrisi


1. Sayur dan buah

Semua makanan yang berasal dari tumbuhan akan menurunkan risiko kanker payudara. Hal ini karena kandungan serat dalam tumbuhan terutama buah dan sayur dapat mengurangi penyerapan hormon dalam tubuh (khususnya estrogen) oleh sel usus saat dikeluarkan dari tubuh.


Selain itu, buah dan sayur mengandung zat antioksidan yang mempunyai efek perlindungan terhadap kejadian kanker payudara. Buah-buahan seperti buah kiwi, jeruk, paprika, apel, alpukat, nanas, pisang, mangga, anggur, pepaya, dan semangka merupakan buah yang dianjurkan untuk dikonsumsi karena mengandung zat anti oksidan. 


2. Lemak

Diet yang tinggi lemak dan protein hewani tentu mengandung kalori yang tinggi. Peningkatan asupan kalori dihubungkan dengan meningkatnya berat badan, tinggi badan, maupun massa lemak tubuh.


Pada anak perempuan, hal ini akan mempercepat usia menstruasi saat pertama kali. Semakin cepat menstruasi kita, berarti semakin dini pula usia tubuh terpapar dengan hormon yang mengatur siklus menstruasi (estrogen). Pada beberapa penelitian dikatakan bahwa kadar estrogen yang tinggi berkaitan dengan kemungkinan seorang wanita memiliki risiko kanker payudara di kemudian hari.

Oleh karena itu, sebaiknya batasi konsumsi makanan berlemak dengan bijaksana untuk menghindari terjadinya keganasan payudara.


Baca juga: Periksa Payudara ke Dokter Apa?


3. Vitamin D

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang cukup akan menurunkan risiko kanker payudara.


4. Teh dan kopi

Teh kaya akan polifenol yang mempunyai aktivitas antioksidan, bekerja dengan membersihkan radikal bebas, dan melindungi kerusakan DNA sel dari efek radikal bebas. Oleh karena itu, teh dikatakan dapat menurunkan risiko kanker payudara.


Kemudian, bagaimana dengan kopi? Ada beberapa penelitian yang mengatakan bahwa berbagai komponen dalam kopi dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dengan mengubah hasil metabolisme estrogen menjadi komponen yang tidak bersifat karsinogenik. Tentu saja mengonsumsi kopi harus disesuaikan dengan kondisi setiap orang.


5. Alkohol

Sedangkan untuk konsumsi minuman yang tidak disarankan adalah alkohol. Konsumsi alkohol yang berlebihan akan meningkatkan risiko kanker payudara. Hal ini berkaitan dengan efek alkohol dalam merusak sel serta meningkatkan radikal bebas yang merupakan pemicu munculnya sel kanker.


Selain nutrisi yang harus diperhatikan untuk mencegah kanker payudara, terdapat hal selain nutrisi yang harus diperhatikan.


Baca juga: Ragam Kelainan Payudara: Kenali Sedini Mungkin



Faktor non-nutrisi

Merokok dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita dengan berkontribusi pada pertumbuhan sel abnormal di area payudara. Penelitian menunjukkan bahwa berhenti merokok dikaitkan dengan peningkatan tingkat kelangsungan hidup di antara pasien kanker payudara, menekankan dampak negatif merokok pada efektivitas pengobatan dan keseluruhan kelangsungan hidup.


1. Aktivitas fisik

Aktivitas fisik memiliki efek proteksi terhadap kejadian kanker payudara karena membantu mempertahankan berat badan ideal. Anda dianjurkan untuk berolahraga setidaknya 150 menit dalam seminggu dengan jenis olahraga aerobik intensitas sedang, seperti berjalan atau berenang.


2. Fase menyusui

Menyusui juga mampu memberikan perlindungan dari kanker payudara. Makin lama seorang ibu menyusui bayinya, makin besar efek perlindungan yang diperoleh terhadap kanker payudara.


3. Terapi Hormon

Disarankan untuk menghentikan terapi hormon. Penggunaan terapi hormon dalam waktu jangka panjang untuk meringankan gejala menopause akan meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Oleh karena itu, diskusikan penggunaan terapi hormon ini dengan dokter Anda.


Baca juga: Apakah Kanker Bisa Sembuh? Jangan Khawatir, Kanker Bisa Diobati


4. Merokok

Merokok adalah salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Aktivitas merokok akan meningkatkan risiko hampir semua jenis kanker, termasuk kanker payudara, baik sebagai perokok aktif maupun perokok pasif.


5. Faktor Hormonal

Faktor hormonal juga memainkan peran penting dalam meningkatkan risiko kanker payudara. Hormon estrogen dan progesteron dapat mempengaruhi pertumbuhan sel payudara dan meningkatkan risiko kanker. Wanita yang memiliki kadar hormon estrogen yang terlalu tinggi memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi.


6. Faktor Genetik

Faktor genetik juga dapat mempengaruhi risiko kanker payudara. Wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi.


Oleh karena itu, penting untuk mengetahui riwayat keluarga dan melakukan pemeriksaan payudara secara rutin. Jika Anda memiliki anggota keluarga yang pernah terkena kanker payudara, konsultasikan dengan dokter spesialis bedah onkologi untuk menentukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, termasuk mungkin melakukan tes genetik.


Baca juga: Periksa Benjolan Payudara Ke Dokter Apa?



Tips Menjaga Kesehatan Payudara

Ada beberapa tips mudah yang dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan payudara Anda, sebagai berikut ini.


1. Periksa payudara secara rutin

Menjaga kesehatan payudara dapat dimulai dengan mengenal payudara sendiri. Lakukan pemeriksaan payudara secara rutin untuk mengetahui perubahan pada payudara. Periksa payudara Anda secara manual dengan teknik SADARI (Periksa, Sentuh, Amati, Deteksi, dan Informasikan) untuk mengetahui adanya benjolan atau perubahan lainnya.


Jika Anda menemukan perubahan, segera konsultasikan dengan dokter spesialis bedah onkologi. Dokter spesialis ini memiliki keahlian dalam mendeteksi, memeriksa dan memberikan penanganan untuk keluhan medis di payudara, terutama yang berkaitan dengan benjolan payudara, termasuk kanker payudara. 


2. Menjaga pola makan sehat

Menjaga kesehatan payudara juga dapat dilakukan dengan menerapkan pola makan sehat. Mengonsumsi makanan sehat yang kaya antioksidan, serat, dan lemak sehat dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara.


Anda disarankan untuk memperbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan sumber protein yang sehat seperti ikan dan kacang-kacangan. Hindari makanan yang tinggi lemak jenuh dan gula, serta kurangi konsumsi daging merah dan produk olahan.


3. Rutin berolahraga

Aktivitas fisik dan olahraga yang teratur tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan jantung dan kebugaran tubuh, tetapi juga memiliki dampak positif pada kesehatan payudara. Berolahraga setidaknya 150 menit dalam seminggu dapat membantu menurunkan risiko kanker payudara.


Aktivitas seperti berjalan, berlari, bersepeda, atau berenang dapat meningkatkan sirkulasi darah dan membantu mengatur berat badan. Selain itu, olahraga dapat membantu mengurangi stres, yang juga merupakan faktor risiko kanker.


Baca juga: Tetap Percaya Diri Setelah Mastektomi


4. Menjaga berat badan ideal

Selain itu, menjaga berat badan yang sehat juga sangat penting, karena obesitas dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Dengan memperhatikan asupan kalori harian dan rutin berolahraga, Anda tidak hanya dapat menjaga berat badan ideal, tetapi juga menjaga kesehatan payudara Anda.


5. Menghindari konsumsi alkohol dan rokok

Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol telah terbukti meningkatkan risiko kanker payudara. Oleh karena itu, menghindari kedua kebiasaan ini sangat penting untuk menjaga kesehatan payudara. Tidak hanya demikian, dengan menghindari keduanya Anda tidak hanya melindungi payudara Anda, tetapi juga mengurangi risiko berbagai penyakit lainnya.


6. Rutin memeriksakan diri ke dokter

Tentunya, Anda juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan payudara secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter tentang risiko kesehatan Anda, terutama jika ada riwayat kanker payudara atau kelainan payudara lainnya dalam keluarga.


Selain itu, untuk wanita yang berusia di atas 40 tahun, sangat disarankan untuk melakukan mamografi secara rutin, setidaknya sekali setiap satu atau dua tahun. Tujuannya adalah untuk mendeteksi kanker payudara pada tahap awal dan meningkatkan peluang kesembuhan.


Ingatlah bahwa langkah-langkah kecil yang Anda ambil hari ini dapat membuat perbedaan besar di masa depan. Jangan lupa untuk menerapkan langkah-langkah di atas untuk senantiasa menjaga kesehatan payudara Anda.


Bila Anda menemukan benjolan atau perubahan pada payudara Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi ke ke dokter spesialis bedah onkologi di RS Pondok Indah. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan penanganan yang sesuai. Sebab deteksi dini kanker payudara dapat meningkatkan kemungkinan kesembuhannya.


Baca juga: Perlukah Deteksi Dini Kanker Payudara?



FAQ


Bagaimana Ciri-Ciri Payudara yang Sehat?

Ciri-ciri payudara yang sehat adalah sebagai berikut:


  • Tekstur kulit payudara halus tanpa adanya benjolan atau perubahan bentuk
  • Warna kulit payudara merata, tanpa bercak atau kemerahan
  • Puting susu berbentuk simetris
  • Puting susu tidak mengeluarkan cairan kecuali saat menyusui
  • Tidak mengalami pembengkakan ataupun terasa nyeri


Bila mulai merasakan nyeri atau perubahan fisik yang mencurigakan pada payudara Anda, segera konsultasikan dengan dokter spesialis bedah onkologi untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.


Apa Faktor Utama Penyebab Kanker Payudara?

Salah satu faktor utama kanker payudara adalah faktor genetik. Jika ada riwayat kanker payudara dalam keluarga, maka risiko Anda untuk mengalami kondisi ini juga lebih besar. Selain itu, faktor hormonal juga dapat berperan besar dalam peningkatan risiko kanker payudara.


Meskipun kedua faktor tersebut tidak dapat sepenuhnya dikendalikan, ada pula beberapa faktor risiko kanker payudara yang dapat Anda kendalikan, yakni gaya hidup yang kurang sehat, paparan asap rokok, dan konsumsi alkohol berlebihan.


Siapa yang Berisiko Terkena Kanker Payudara?

Setiap orang berisiko terkena kanker payudara, tetapi beberapa kelompok memiliki risiko lebih tinggi. Wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara atau mengalami mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 memiliki risiko kanker payudara yang lebih besar. Selain itu, wanita yang berusia lebih dari 50 tahun atau sudah memasuki masa menopause juga memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi.