Penyakit jantung tak mengenal usia. Belakangan, banyak generasi muda yang terkena penyakit jantung karena berbagai faktor. Kenali gejala dan cara pencegahannya di artikel ini.
Tahukah Anda bahwa penyakit jantung juga dapat menyerang generasi muda? Ya, penyakit yang zaman dahulu identik dengan lansia ini ternyata kini sudah tidak pandang usia. Ada berbagai faktor yang memengaruhi kesehatan jantung pada generasi muda. Apa saja ya, kira-kira?
Penyakit jantung tak terlepas dari faktor genetik. Salah satu contohnya adalah kelainan sindrom Brugada. Sindrom Brugada adalah gangguan genetik yang ditandai dengan irama jantung tidak normal. Jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan serangan jantung atau kematian mendadak. Sindrom ini dapat diderita oleh generasi muda. Jadi, tidak hanya dialami oleh lansia saja.
Di sisi lain, gaya hidup tak sehat seperti kebiasaan merokok, kurang berolahraga, dan pola makan yang buruk (tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan gula) dapat memperburuk kondisi jantung. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat sedini mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, terutama buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, minyak zaitun, dan ikan yang kaya omega-3. Hindari konsumsi makanan olahan, makanan siap saji, dan minuman manis yang berlebihan.
Manajemen stres juga tak boleh diabaikan. Tekanan emosional dan stres berkepanjangan dapat memengaruhi jantung dan memicu masalah seperti hipertensi. Terapkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, dan olahraga teratur untuk menjaga kesehatan mental dan fisik.
Baca juga: Mengenal Penyakit Jantung Koroner: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Banyak gejala penyakit jantung pada usia muda yang mirip dengan orang lanjut usia, tetapi sering kali tidak dihiraukan. Beberapa di antaranya seperti nyeri dada, sesak napas, dan sering pingsan. Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala tersebut, ya.
Untuk itu, deteksi dini melalui pemeriksaan rutin sangat dianjurkan. Tes seperti elektrokardiogram (EKG) dan treadmill test membantu dalam mengidentifikasi potensi masalah jantung sebelum berkembang menjadi lebih serius. EKG adalah tes dasar yang sangat penting dalam evaluasi kesehatan jantung.
EKG sangat bermanfaat untuk mendeteksi kondisi-kondisi yang mungkin tidak menimbulkan gejala, khususnya pada individu dengan riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau gejala klinis yang tidak terlalu spesifik. Tes ini dapat menunjukkan gangguan pada ritme jantung yang mungkin memerlukan tindakan lebih lanjut, seperti penggunaan Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD).
Selanjutnya treadmill test yang merupakan pemeriksaan yang digunakan untuk mengevaluasi bagaimana jantung merespons stres fisik. Tes ini membantu mengidentifikasi penyempitan pembuluh darah yang dapat terjadi ketika jantung membutuhkan lebih banyak oksigen selama aktivitas fisik. Hal ini sangat krusial untuk pasien yang mungkin memiliki gejala seperti nyeri dada atau sesak napas ketika beraktivitas.
Baca juga: 13 Gejala Serangan Jantung yang Harus Diwaspadai
Penyakit jantung yang dulu selalu dikaitkan dengan orang tua, kini menjadi isu yang serius dan nyata bagi generasi muda. Gaya hidup yang kurang gerak, pola makan tidak sehat, dan tingginya tingkat stres menjadi faktor pendorongnya. Media sosial dapat menjadi wadah yang tepat untuk anak muda menambah pengetahuan agar lebih ‘melek’ dengan kesehatan jantung.
Ayo! Jaga kesehatan jantung Anda sejak dini, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.