Oleh Tim RS Pondok Indah
Penyakit tiroid adalah gangguan yang terjadi pada kelenjar di depan leher yang berperan untuk metabolisme tubuh. Simak jenis, gejala, dan penanganannya!
Tiroid adalah sepasang kelenjar berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di leher bagian depan. Fungsi kelenjar tiroid sangat penting, termasuk menghasilkan hormon yang berguna untuk mengatur metabolisme tubuh, pernapasan, detak jantung, berat badan, sistem pencernaan, siklus menstruasi, sampai suasana hati.
Meski bisa dialami oleh siapa saja, penyakit tiroid lebih banyak dialami oleh wanita, dengan gangguan siklus menstruasi sebagai keluhan utamanya. Oleh karena itu, penanganan yang cepat dan tepat perlu diberikan untuk mengatasi penyakit tiroid.
Penyakit tiroid dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Hipertiroid adalah kondisi ketika terjadi peningkatan kadar hormon tiroid, yang menyebabkan metabolisme tubuh jadi lebih cepat. Gejala hipertiroidisme mencakup jantung berdebar-debar, rambut rontok, nyeri otot, tidak bisa diam atau gelisah, mudah tersinggung, serta lebih sering merasa gerah.
Kebalikan dari hipertiroidisme, hipotiroid merupakan kondisi saat kadar hormon tiroid yang diproduksi tubuh berada di bawah nilai normal. Penyakit tiroid ini akan menyebabkan metabolisme tubuh jadi lebih lambat, yang biasa dikeluhkan pasien sebagai mudah lelah serta mudah kedinginan.
Normalnya kelenjar tiroid memiliki permukaan yang rata. Terbentuknya benjolan, yang sering kali berupa kista, pada tiroid dikenal dengan nodul tiroid.
Penyakit gondok adalah pembengkakan yang terjadi pada kelenjar tiroid. Kondisi yang juga dikenal sebagai goiter ini biasa menyebabkan penderitanya tampak memiliki leher yang gemuk atau lebih besar serta menyebabkan suara serak.
Kelenjar tiroid juga bisa mengalami kanker, yang membuat sel tiroid jadi tidak normal, yang ditandai dengan perkembangan dan penyebaran lebih cepat dari seharusnya.
Selain beberapa kondisi di atas, penyakit tiroid juga bisa menyebabkan beberapa keluhan pada wanita. Kebanyakan keluhan berkaitan dengan kadar hormon wanita, yang menyebabkan penderitanya mengalami masalah pada masa pubertas, gangguan siklus menstruasi, gangguan kesuburan, maupun komplikasi kehamilan.
Baca juga: Tes Fungsi Hati, Langkah Awal Menentukan Kesehatan Hati
Penyebab penyakit tiroid tergantung pada jenis kelainan yang terjadi. Namun, secara umum, ada beberapa kondisi yang memicu terjadinya penyakit tiroid, yaitu:
Selain beragam kondisi di atas, kehamilan juga bisa memicu timbulnya gangguan kelenjar tiroid. Agar tidak berpegaruh pada janin, wanita yang sedang hamil dan mengalami penyakit tiroid perlu mendapatkan pengobatan sedini mungkin.
Sebab penyakit tiroid dapat menimbulkan masalah kesehatan pada ibu maupun buah hati, seperti keguguran, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan gangguan pada perkembangan otak bayi. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan dan juga dokter spesialis penyakit dalam apabila Anda sedang hamil dan menderita penyakit tiroid.
Baca juga: Perlemakan Hati: Salah Satu Sindrom Metabolik
Secara umum, gejala penyakit tiroid adalah munculnya benjolan di leher. Selain itu, penyakit tiroid juga dapat menimbulkan gejala lain, sesuai dengan perubahan hormon tiroid.
Penderita hipertiroidisme biasanya akan menunjukkan ciri-ciri penyakit tiroid sebagai berikut ini:
Sementara untuk penderita hipotiroid, biasanya gejala yang dialami berupa:
Baca juga: Hepatitis, Kenali Gejalanya untuk Mencegah Komplikasinya
Jika Anda mengalami gejala penyakit tiroid, segera lakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis penyakit dalam di Rumah sakit Pondok Indah cabang terdekat. Dokter akan melakukan pemeriksaan USG tiroid yang bertujuan untuk memeriksa benjolan (nodul) atau gondok.
Selanjutnya, dokter bisa saja menyarankan beberapa pemeriksaan penyakit tiroid yang lain, termasuk pemeriksaan darah untuk mengetahui jenis penyakit tiroid yang Anda alami.
Setelah didapatkan hasil dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, yang kemudian dikonfirmasi dengan hasil dari pemeriksaan penunjang, barulah dokter bisa menegakkan diagnosis penyakit tiroid serta memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Baca juga: Sayangi Hati Anda, Hindari Konsumsi Makanan Berbahaya
Penanganan yang diberikan dokter spesialis penyakit dalam akan disesuaikan dengan jenis penyakit tiroid yang Anda alami. Secara umum, tujuan pengobatan penyakit tiroid adalah untuk mengembalikan kadar hormon tiroid pada batas nilai normal.
Penanganan yang diberikan bisa berupa peresepan obat-obatan untuk menghentikan produksi hormon tiroid, terapi radioiodine, pembedahan, serta peresepan obat-obatan untuk meredakan keluhan penyerta kondisi ini.
Penyakit tiroid perlu diatasi dengan tepat dan cepat, untuk mencegah terjadinya komplikasi, seperti pembesaran kelenjar tiroid yang menyebabkan masalah ketika menelan dan bernapas.
Tidak hanya itu saja, kelenjar tiroid yang terlalu aktif juga bisa meningkatkan risiko komplikasi pada detak jantung dan ritme jantung, serta berkurangnya kepadatan tulang. Sementara kelenjar tiroid yang kurang aktif justru bisa menyebabkan kolesterol melonjak tinggi, tekanan darah meningkat, serta gangguan jantung.
Penyakit tiroid bukanlah penyakit menular. Kondisi ini tidak menyebar melalui kontak fisik maupun droplets, melainkan karena gangguan pada kelenjar tiroid, seperti autoimun atau ketidakseimbangan hormon.
Benjolan tiroid, atau dikenal sebagai nodul tiroid, terletak di leher, tepat di depan tenggorokan pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini berbentuk kupu-kupu dan berada di bawah jakun. Benjolan ini dapat terlihat atau dirasakan saat menelan, dan bisa menyebabkan pembengkakan di area leher.
Penderita penyakit tiroid dapat mengalami beragam gejala tergantung pada jenisnya, seperti hipertiroidisme atau hipotiroidisme. Gejala umum meliputi kelelahan, perubahan berat badan, detak jantung tidak normal, masalah tidur, rambut rontok, hingga depresi. Pada hipertiroidisme, biasanya terjadi penurunan berat badan, sementara hipotiroidisme menyebabkan kenaikan berat badan.
Penyakit tiroid bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat. Kondisi ini dapat memengaruhi metabolisme tubuh, menyebabkan kelelahan, menurunkan fungsi jantung, hingga mengganggu kesuburan. Namun, dengan perawatan yang tepat, penyakit tiroid dapat dikendalikan dan risiko komplikasinya bisa dicegah.
Jadi, jangan abaikan munculnya benjolan di leher, terutama yang disertai dengan gejala penyakit tiroid. Segera periksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah jika mengalami gejala, seperti demam, muntah, detak jantung cepat, dan mengigau. Dengan dokter yang berpengalaman dan fasilitas medis yang lengkap, RS Pondok Indah siap membantu Anda menjaga kesehatan.
Referensi: