Peran Vital Echocardiography dalam Diagnostik Jantung

Jumat, 23 Agustus 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Listen to your heart. Echocardiography dapat membantu Anda mendeteksi gangguan pada jantung. Yuk, cari tahu cara kerja dan inovasi pelayanannya di RS Pondok Indah.

Peran Vital Echocardiography dalam Diagnostik Jantung

Apa Itu Echocardiography?

Echocardiography, atau yang sering disebut dengan cardiac ultrasound, adalah sebuah teknik pencitraan diagnostik non-invasif yang menggunakan gelombang ultrasound untuk memvisualisasikan struktur anatomi, fisiologi, dan fungsi jantung serta pembuluh darah besar di sekitarnya. Tujuan utamanya adalah untuk membantu dalam diagnosis, menentukan tatalaksana, serta memprediksi prognosis penyakit jantung.


Prosedur Kerja Echocardiography

Dalam melakukan prosedur echocardiography, gelombang suara-ultra dipancarkan oleh sebuah transducer yang diletakkan di dada pasien. Gelombang ini disalurkan ke jantung dan pembuluh darah, dan pantulan dari gelombang tersebut ditangkap kembali oleh transducer. Analisis karakteristik gelombang yang diterima kembali oleh mesin akan menghasilkan citra yang dapat menggambarkan struktur jantung.


Terdapat dua jenis pemeriksaan echocardiography, yaitu Transthoracic Echocardiography (TTE) dan Transesophageal Echocardiography (TEE). Perbedaan utama dari TTE dan TEE adalah pada lokasi peletakan transducer.


1. Transthoracic Echocardiography (TTE)

Prosedur echocardiography yang paling umum dilakukan. Pada pemeriksaan non-invasif ini, alat transducer ditempelkan ke dinding dada pasien untuk mendapatkan citra jantung dalam rangka menilai struktur dan fungsinya. Pemeriksaan ini sangat bermanfaat karena dapat dilakukan dengan persiapan yang sederhana dan dapat menggambarkan struktur dan fungsi jantung dengan baik. Namun, karena alat ditempelkan di dinding dada, ada kalanya hasil pemeriksaan menjadi kurang detail akibat adanya jaringan lain di rongga dada, antara jantung dan dinding dada.


2. Transesophageal Echocardiography (TEE)

Berbeda dengan TTE, Transesophageal Echocardiography (TEE) dilakukan dengan memasukkan alat transducer ke dalam rongga esofagus (kerongkongan) yang lokasinya lebih dekat dengan jantung dan bebas dari interferensi paru-paru maupun tulang rusuk. Dengan demikian, dapat diperoleh citra jantung yang lebih jelas, akurat, dan mendetail, terutama dari struktur yang terletak di bagian posterior seperti atrium kiri, katup mitral, atau aorta. TEE terutama digunakan apabila pemeriksaan TTE tidak cukup untuk mendapatkan gambaran yang jelas.


Baca juga: CT Scan Jantung untuk Penyakit Jantung Koroner


 

Persiapan yang Dilakukan Pasien

Untuk Transthoracic Echocardiography, tidak diperlukan persiapan khusus. Namun, untuk Transesophageal Echocardiography yang lebih invasif, pasien harus berpuasa selama 6 jam sebelum pemeriksaan dan menghentikan penggunaan antikoagulan atau obat pengencer darah tiga hari sebelumnya.


Kondisi Kesehatan yang Dapat Dideteksi Melalui Echocardiography

Echocardiography mampu menangkap dan memvisualisasi tidak hanya pergerakan dinding jantung, tetapi juga kecepatan aliran darah serta pergerakan katup. Sehingga, dokter dapat mengukur kemampuan fungsi sistolik dan diastolik. Beberapa penyakit yang dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan echocardiography di antaranya:



Baca juga: Kateterisasi Jantung: Fungsi, Prosedur, dan Efek Samping



Teknologi dan Kemajuan

Perkembangan teknologi telah meningkatkan kualitas dan efektivitas echocardiography. Penggunaan ultrasound dengan resolusi gambar yang tinggi dan mode pencitraan baru seperti 3D dan 4D memungkinkan visualisasi jantung dan pembuluh darah yang lebih realistis dan komprehensif.


Indonesia juga berpartispasi untuk mengembangkan teknologi artificial intelligence atau kecerdasan buatan (AI) melalui penelitian doktoral saya saat di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2022 lalu. Kami bersama-sama mengembangkan sistem AI yang diberi nama Learning Intelligent for Effective Sonography (LIFES), yang mampu mendiagnosis dan mengklasifikasikan tingkat keparahan gagal jantung dengan tingkat sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi.


Hal ini membuktikan bahwa Indonesia juga terus mengupayakan yang terbaik, termasuk menerapkan AI yang terbukti dapat membantu dalam memberikan keputusan yang lebih cepat dan akurat dalam penanganan penyakit jantung.


Upaya untuk terus menerapkan teknologi terbaru juga dilakukan di RS Pondok Indah Group. Hal ini sejalan dengan pencapaian RS Pondok Indah – Pondok Indah yang terdaftar dalam deretan Top 100 Best Specialized Hospitals Asia Pacific 2023 dalam kategori Cardiology. Daftar rumah sakit ini dikurasi dikurasi oleh Statista bersama dengan Newsweek.


Penanganan keluhan jantung dan pembuluh darah yang komprehensif dan berkesinambungan menjadi bagian dari upaya RS Pondok Indah Group untuk terus meningkatkan kualitas hidup pasien.