Peran Inovasi Teknologi dalam Kesuksesan Program Bayi Tabung

Selasa, 24 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Teknologi bayi tabung di RS Pondok Indah IVF Centre meliputi Timelapse Incubator, IMSI, ICSI, Laser Hatching, hingga Pre-Implantation Genetic Testing.

Peran Inovasi Teknologi dalam Kesuksesan Program Bayi Tabung

Penerapan teknologi bayi tabung atau in-vitro fertilization (IVF) di dunia saat ini, dilakukan dengan cara dan metode yang serupa. Yang membedakan adalah kemampuan dalam melakukan riset dan berinovasi dalam teknologi. Kesuksesan program bayi tabung juga sangat bergantung pada orang-orang yang bekerja di belakangnya.


Berbicara kemampuan dalam riset dan inovasi dalam teknologi IVF yang terdepan saat ini, dapat dilihat dari klinik-klinik IVF di kota Valencia, Spanyol, juga di negara-negara Asia, seperti Jepang, Cina, dan India.


Di negara-negara tersebut, teknologi medis dan riset untuk program bayi tabung sudah sangat maju. Kemajuan negara-negara tersebut tidak hanya didukung tim medis yang kompeten, tapi juga dibantu dengan hadirnya artificial intelligence atau kecerdasan buatan.


Di Indonesia, teknologi yang diterapkan untuk program bayi tabung ini sudah dapat disejajarkan dengan negara-negara lain di dunia. Teknologi dunia IVF ini amat dekat dengan inovasi dan semuanya itu dilakukan di laboratorium.


Baca juga: Cek Kesiapan Anda dan Pasangan Sebelum Program IVF


Laboratorium IVF yang baik harus menggunakan proses dan protokol ilmiah terbaru, yang tentunya didukung oleh penelitian. Di laboratorium inilah semua proses pembuahan, pertumbuhan, dan perkembangan embrio terjadi. Ada ratusan protokol yang dilakukan di laboratorium dan semuanya menjadi faktor penting keberhasilan program IVF, termasuk penggunaan obat-obatan untuk induksi ovulasi yang membantu meningkatkan peluang konsepsi.


Ketika program IVF sudah berjalan, para tenaga dan ahli di laboratorium akan mengamati semua proses yang terjadi setiap harinya, detik demi detik, mulai dari memilih sperma dan sel telur yang baik, hingga melakukan kultur untuk memilih embrio terbaik.


Tidak semua sel telur yang terbuahi bisa berubah menjadi embrio dan tak semua embrio dapat berkembang secara baik. Oleh karena itu, cara embrio ditangani, diinkubasi, dan disimpan memiliki dampak besar pada perkembangannya.


Apa Itu Bayi Tabung dan Tujuannya

Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) adalah suatu prosedur medis yang dirancang untuk membantu pasangan yang mengalami infertilitas maupun gangguan kesuburan dan kesulitan memiliki anak. Program bayi tabung menggunakan teknologi medis mutakhir untuk keberhasilan program hamil.


Prosedur bayi tabung melibatkan beberapa langkah penting, termasuk induksi ovulasi, pengambilan sel telur, pembuahan, persiapan embrio, dan transfer embrio.


Dengan bantuan teknologi medis bayi tabung, pasangan yang sebelumnya tidak memiliki harapan untuk memiliki anak kini dapat mewujudkan impian mereka.


Baca juga: Mitos dan Fakta Seputar Bayi Tabung



Teknologi Medis untuk Bayi Tabung di RS Pondok Indah IVF Centre

Berikut ini beberapa teknologi medis terkini yang biasa digunakan dalam proses bayi tabung dan tersedia di RS Pondok Indah IVF Centre.


1. Timelapse Incubator

Timelaps incubator merupakan tempat menyimpan embrio yang terdiri dari banyak ruang dengan kamera dan mikroskop yang tertanam di masing-masing ruang. Adanya alat ini dapat menangkap gambaran perkembangan embrio tanpa harus mengeluarkannya dari inkubator, sehingga kualitas embrio lebih terjaga.


Embrio milik satu pasien akan mendapatkan satu ruang tersendiri dan terpisah dengan embrio milik pasien yang lain.


2. Intracytoplasmic Morphologically-selected Sperm Injection (IMSI)

Teknik IMSI digunakan untuk memilih sel sperma terbaik sebelum disuntikan ke sel telur. Proses pemilihan sel sperma terbaik menggunakan bantuan teknologi pencitraan yang mampu memperbesar gambar hingga 6.000 kali.


3. Laser Hatching

Penggunaan laser untuk penipisan dinding sel embrio agar embrio lebih mudah menempel pada dinding rahim. Penggunaan teknologi ini akan meminimalkan risiko kerusakan sel embrio karena proses penipisan dapat berlangsung lebih cepat dan terkontrol.


4. Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI)

Teknik ini digunakan untuk menginjeksi dan mempertemukan satu sel sperma terbaik dengan sel telur yang terbaik. ICSI dilakukan jika sperma tidak dapat masuk ke dalam sel telur dengan kekuatannya sendiri (dapat disebabkan karena jumlah sperma hidup sangat sedikit dan kualitasnya buruk).


5. Oocyte Imaging System

Lensa khusus yang digunakan untuk melihat kematangan sel telur (oosit) berdasarkan posisi benang spindle-nya (benang pembelahan) sehingga risiko kerusakan sel telur akibat tertusuk saat proses pembuahan dengan sperma dapat diminimalkan.


6. Pre-Implantation Genetic Testing (PGT)

Pemeriksaan kromosom yang dilakukan pada embrio untuk mengetahui adanya kelainan genetik sebelum dilakukannya transfer embrio.


Selain dari inovasi modalitas yang digunakan dalam proses bayi tabung, salah satu hal yang harus dicermati adalah peran big data. Big data ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar riset dan pengembangan inovasi teknologi baru, seperti artificial intelligence (AI).


Hal ini akan sangat membantu para peneliti atau ilmuwan untuk memecahkan dan meneliti kasus-kasus rumit di bidang bayi tabung. Big data dapat memberikan analisis dan prediksi yang akurat sehingga kemajuan dan peluang keberhasilan program bayi tabung dapat semakin meningkat di tahun-tahun mendatang.


Baca juga: Gangguan Kesuburan Primer dan Sekunder, Apa Bedanya?



FAQ


Apakah Proses Bayi Tabung itu Sakit?

Proses bayi tabung umumnya tidak terasa sakit, tetapi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, kram perut maupun perut terasa tertekan saat prosedur pengambilan sel telur. Suntikan hormon juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan, seperti perut kembung dan nyeri ringan.


Setiap individu bisa memiliki pengalaman yang berbeda, tetapi dokter spesialis IVF dan fertilitas akan memastikan prosesnya berjalan senyaman mungkin.


Faktor Apa Saja yang Membantu Kesuksesan Program Bayi Tabung?

Faktor utama yang membantu kesuksesan program bayi tabung meliputi usia pasangan, kualitas sperma dan sel telur, kesehatan rahim, gaya hidup sehat (termasuk pola makan dan aktivitas fisik), serta dukungan psikologis antar pasangan.


Selain itu, pemilihan klinik IVF yang tepat dengan dukungan teknologi mutakhir dan tenaga medis berpengalaman juga dapat mendukung keberhasilan prosedur bayi tabung. Segera hubungi RS Pondok Indah IVF Centre untuk memperoleh layanan one-stop service yang nyaman.


Berapa Sel Telur yang Dibutuhkan untuk Bayi Tabung?

Untuk program bayi tabung (IVF), biasanya dibutuhkan antara 10 hingga 15 sel telur dari wanita. Tujuannya adalah untuk meningkatkan peluang keberhasilan IVF, karena tidak semua sel telur yang diambil akan berhasil dibuahi atau berkembang dengan baik. Semakin banyak sel telur yang diambil, semakin besar peluang keberhasilan kehamilan melalui bayi tabung.


Tak hanya memberikan layanan program bayi tabung yang didukung oleh teknologi terkini, RS Pondok Indah IVF Centre juga menghadirkan pendekatan personal untuk membantu pasangan suami istri mendapatkan buah hatinya. Pasangan yang sedang menjalani program bayi tabung membutuhkan pendampingan dan dukungan lebih.


Oleh karena itu, RS Pondok Indah IVF Centre menghadirkan tim dokter spesialis IVF dan fertilitas serta dokter konselor yang siap menjawab semua pertanyaan Anda seputar fertilitas maupun proses program bayi tabung.


Kenyamanan dan kebutuhan Anda akan menjadi prioritas dalam menjalani program bayi tabung di RS Pondok Indah IVF Centre.