Angin duduk adalah kondisi nyeri dada akibat aliran darah terganggu ke jantung. Kenali gejalanya dan kapan harus segera mencari pertolongan medis.
Angin duduk merupakan istilah awam, di mana di dunia medis disebut juga dengan angina pectoris. Gejala khasnya adalah nyeri dada seperti tertekan atau dihimpit benda berat, yang dapat disertai penjalaran ke lengan kiri, leher, rahang dan punggung. Keluhan penyerta lain yang dapat dijumpai adalah sesak napas,pusing, mual, berkeringat, dan pingsan.
Angin duduk terjadi akibat adanya gangguan pasokan oksigen dan aliran darah ke dalam otot jantung. Kondisi ini bisa terjadi secara mendadak dan dapat menyerang siapa saja.
Penyebab paling umum dari angin duduk adalah terjadinya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah arteri jantung yang dikenal dengan penyakit jantung koroner. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke otot jantung dan menyebabkan gejala nyeri dada. Penyakit ini terjadi karena penumpukan lemak atau plak pada pembuluh darah arteri koroner jantung yang juga dikenal dengan nama aterosklerosis.
Ketika Anda beristirahat, otot jantung masih mungkin dapat mengatasi aliran darah yang berkurang tanpa memicu gejala angin duduk. Namun ketika kebutuhan oksigen meningkat, contohnya ketika berolahraga atau melakukan aktivitas yang cukup berat, maka gejala angin duduk dapat terjadi.
Faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya angin duduk secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat dimodifikasi. Contoh faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah usia, jenis kelamin, dan faktor genetik. Sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah diabetes melitus, hipertensi, merokok, obesitas, kadar kolesterol yang tinggi dalam darah, maupun stres.
Baca juga: Apakah Kelainan Otot Jantung Bisa Sembuh? Jenis, Penyebab, dan Penanganannya
Jika gejala angin duduk muncul saat aktivitas tetapi kemudian mereda atau hilang jika Anda beristirahat atau minum obat maka angin duduk jenis ini disebut angin duduk stabil.
Sedangkan angin duduk tidak stabil muncul pada kasus di mana gejala nyeri dada tidak hilang walaupun sudah beristirahat dan minum obat, atau gejala sudah timbul bahkan pada saat Anda sedang beristirahat.
Jika Anda merasakan gejala angin duduk seperti ini, maka harus segera ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut secara cepat dan tepat.
Pada prinsipnya serangan jantung dapat terjadi kapan saja dan dialami oleh siapa saja. Tidak ada waktu tertentu untuk terjadinya serangan jantung.
Sedangkan olahraga sendiri pada prinsipnya merupakan bagian dari gaya hidup sehat yang dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh, khususnya untuk menjaga kesehatan jantung. Beberapa orang karena alasan kesibukan ada yang lebih suka berolahraga di malam hari.
Olahraga di malam hari dapat memiliki pengaruh yang positif sama seperti olahraga di pagi hari, yaitu meningkatkan kebugaran kardiorespirasi dan mengurangi risiko penyakit jantung. Rutin berolahraga juga dapat meningkatkan kualitas tidur, menurunkan tekanan darah, serta mengurangi stres.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum Anda melakukan olahraga di malam hari, yaitu memberi waktu yang cukup untuk istirahat setelah olahraga malam. Kemudian juga memilih olahraga yang tepat dan memperhatikan keamanan saat olahraga di malam hari.
Jika Anda sudah memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya, sangatlah penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang merawat Anda untuk menentukan program olahraga yang sesuai, terutama jika pilihannya adalah berolahraga di malam hari.
Baca juga: Penyakit Jantung Serang Generasi Muda? Waspada!
Angin duduk pada prinsipnya adalah kondisi yang dapat dicegah. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain: menjaga pola makan, olahraga teratur, menjaga berat badan ideal, berhenti merokok, mengelola stres dengan baik, dan membatasi minuman beralkohol.
Sedangkan pada Anda yang sudah memiliki faktor risiko terjadinya angin duduk maka patuhi aturan minum obat, terapkan gaya hidup sehat, dan kontrol ke dokter secara teratur dan berkala.
Orang yang terkena angin duduk biasanya merasakan nyeri dada mendadak seperti ditekan, sering menjalar ke lengan kiri, leher, atau punggung. Gejalanya bisa disertai sesak napas, mual, pusing, keringat dingin, hingga lemas. Kondisi ini berbahaya dan butuh penanganan medis segera.
Masuk angin tidak langsung menyebabkan sakit jantung, tetapi jika disertai gejala seperti nyeri dada, sesak napas, atau lemas, bisa jadi tanda awal masalah jantung. Segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebab dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Untuk mengeluarkan angin duduk, Anda bisa mencoba berjalan kaki ringan, melakukan peregangan tubuh seperti membungkuk atau memutar pinggang, dan minum air hangat. Hindari makanan pemicu gas seperti gorengan dan minuman bersoda.
Angin duduk biasanya hilang dalam waktu 15-30 menit setelah istirahat atau mendapatkan penanganan, seperti duduk tenang, bernapas dalam, atau minum air hangat. Jika gejalanya terus berlanjut atau semakin parah, segera periksakan diri ke dokter karena bisa jadi itu tanda kondisi serius.