Ketahui Perbedaan Kateterisasi Jantung dan Pasang Ring Jantung

Oleh Tim RS Pondok Indah

Selasa, 16 Juli 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Kateterisasi dan pemasangan ring jantung biasa dilakukan untuk mengatasi penyakit jantung dan pembuluh darah. Tetapi keduanya adalah prosedur yang berbeda.

Ketahui Perbedaan Kateterisasi Jantung dan Pasang Ring Jantung

Jantung merupakan salah satu organ vital yang bertugas memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Proses sirkulasi darah perlu berjalan dengan lancar, karena darah bertugas untuk mendistribusikan nutrisi dan oksigen yang penting untuk kelangsungan hidup manusia. 


Adanya gangguan pada jantung maupun pembuluh darah bisa mengganggu kesehatan. Untuk itu, dokter biasa akan menyarankan kateterisasi jantung maupun pemasangan ring jantung. Namun, apakah kedua prosedur tersebut sebenarnya sama? Ketahui perbedaan kateterisasi jantung dan ring jantung, serta informasi penting seputar keduanya dalam artikel ini!


Apakah Kateterisasi Jantung dan Ring Jantung Berbeda?

Secara umum, prosedur kateterisasi jantung dan pemasangan ring jantung merupakan prosedur untuk mengatasi penyakit jantung serta pembuluh darah atau penyakit kardiovaskular. Informasi seputar kedua prosedur tersebut diuraikan secara sederhana melalui beberapa penjelasan di bawah ini:


1. Pengertian

  • Kateterisasi jantung adalah prosedur medis yang dilakukan dengan memasukkan selang tipis (kateter) melalui pembuluh darah hingga masuk ke jantung. Prosedur ini biasanya dilakukan pada pasien dengan kondisi pembuluh darah tersumbat, katup jantung rusak, gangguan irama jantung (aritmia), dan infeksi pada otot jantung (miokarditis).
  • Ring jantung (angioplasti koroner) atau percutaneous coronary intervention (PCI) adalah prosedur medis yang dilakukan untuk membuka sumbatan pembuluh darah agar aliran darah kembali lancar.


Baca juga: Pertolongan Pertama Serangan Jantung yang Harus Dipahami


2. Tujuan

Prosedur kateterisasi jantung memiliki fungsi sebagai diagnostik maupun terapeutik. Yang dimaksud sebagai sarana diagnostik adalah pelaksanaan kateterisasi jantung untuk mengetahui kondisi maupun kelainan pada pembuluh darah dan jantung, juga tekanan serta kadar oksigen dalam jantung. 


Kateterisasi jantung juga bisa membantu dokter menentukan rencana penanganan lebih lanjut bagi kondisi Anda. Selain itu, kateterisasi jantung sebagai proses terapeutik atau pengobatan juga bisa dilakukan untuk memasang ring jantung, ablasi, dan beberapa tindakan lain.


Ring jantung, yang juga dikenal dengan stent jantung ini bertujuan untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat dengan memasang tabung kecil, sehingga terjadi revaskularisasi atau kembalinya sirkulasi darah normal. Dengan demikian, darah bisa kembali mengalir dari dan ke jantung, sekaligus mengurangi risiko terjadinya serangan jantung.


Jadi, tujuan pemasangan ring jantung adalah untuk pengobatan maupun pencegahan penyumbatan pembuluh darah koroner, sekaligus intervensi. Yang semuanya ini bertujuan untuk memperbaiki masalah pada jantung dan pembuluh darah.



3. Keuntungan

Dengan melakukan kateterisasi jantung, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah bisa melihat kondisi maupun kerusakan jantung atau pembuluh darah dengan lebih akurat, terlebih jika dilengkapi dengan penggunaan Optical Coherence Tomography (OCT). Jika memang diperlukan pengambilan sampel jaringan, dokter bisa melakukannya dengan kateterisasi jantung. 


Beberapa tindakan penanganan untuk mengatasi masalah pada jantung dan pembuluh darah pun bisa dilakukan dengan prosedur ini, termasuk dengan pemasangan ring jantung.


Ring jantung merupakan salah satu pilihan untuk melebarkan kembali pembuluh darah koroner yang tersumbat tanpa operasi. Dengan begitu, masa pemulihan setelah dilakukan tindakan pemasangan ring jantung, yang juga dikenal dengan percutaneous coronary intervention (PCI) ini, pun lebih cepat dibandingkan jika dilakukan operasi.


Selain bertujuan sebagai pengobatan PJK, pemasangan ring jantung juga dapat mengurangi risiko terjadinya serangan jantung pada orang yang mengalami penyumbatan pembuluh darah.


Baca juga: Penyakit Jantung Koroner: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan


4. Prosedur

Sebelum dilakukan, dokter akan memberikan arahan sebagai persiapan. Beberapa persiapan tersebut kurang lebih sama, karena bertujuan untuk menjaga kebugaran pasien yang akan melakukan prosedur penanganan penyakit kardiovaskular ini. Beberapa persiapan tersebut, meliputi:


  • Menginformasikan riwayat alergi, kondisi kesehatan, maupun riwayat penyakit yang diderita
  • Memastikan kondisi kesehatan melalui pemeriksaan awal yang dilakukan dokter, termasuk pengukuran tekanan darah yang merupakan komponen tanda-tanda vital
  • Melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk mendukung persiapan sebelum dilakukan prosedur, seperti tes darah, rontgen, EKG, maupun USG jantung
  • Rutin berolahraga sesuai dengan kemampuan dan instruksi dokter
  • Memperbanyak istirahat
  • Mencukupi asupan nutrisi maupun cairan
  • Menghentikan konsumsi obat, maupun suplemen atau herba, selain yang diresepkan oleh dokter
  • Melakukan puasa selama 6-8 jam sebelum prosedur dilakukan 
  • Membersihkan, atau mencukur bulu, pada daerah tangan maupun pangkal paha, supaya lokasi masuknya kateter lebih bersih 


Setelah melakukan berbagai persiapan yang disarankan oleh dokter, barulah dilakukan kateterisasi jantung maupun pemasangan ring jantung dengan prosedur sebagai berikut ini:


  • Kateterisasi jantung dilakukan dengan memasukkan kateter atau alat khusus seperti selang tipis ke dalam pembuluh darah dan diarahkan hingga mencapai jantung. Untuk memaksimalkan hasil pemeriksaan, dokter bisa menggabungkan prosedur ini dengan pemeriksaan lain, seperti angiografi. Biasanya prosedur ini dilakukan dalam waktu 30-60 menit.
  • Ring jantung akan dilakukan dengan memasang stent pada pembuluh darah yang tersumbat dan telah dikembangkan menggunakan balon saat proses kateterisasi. Semua prosedur ini dilakukan selama 30-120 menit. Tujuan pemasangan stent adalah untuk menjaga pembuluh darah tetap lebar. Prosedur ini juga bisa dimaksimalkan menggunakan OCT. 



5. Ruang Lingkup

  • Kateterisasi jantung dilakukan untuk memeriksa kondisi seluruh pembuluh darah yang menuju ke jantung, serta bagian dalam jantung, termasuk katup jantung.
  • Ring jantung hanya dilakukan untuk mengatasi sumbatan pada pembuluh darah koroner saja.


Baca juga: Hasil CT-Scan Jantung, Ini yang Harus Diketahui


Jadi, bisa disimpulkan bahwa katerisasi jantung dan ring jantung adalah 2 prosedur yang berbeda dari segi tujuan dan prosedur pelaksanaannya. Namun, keduanya merupakan prosedur yang sama penting dan baik untuk penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah. Untuk menentukan prosedur yang lebih sesuai, sebaiknya konsultasikan keluhan Anda dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. 


Bagi Anda yang memiliki keluhan menyerupai gejala penyakit jantung koroner, maupun penyakit kardiovaskular lainnya, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Bila ragu, kunjungi RS Pondok Indah untuk mendapatkan pemeriksaan dari dokter spesialis yang berpengalaman, sehingga penyebab dan penanganan yang Anda peroleh pun sesuai dengan kebutuhan serta kondisi kesehatan.


Fasilitas medis yang tersedia di RS Pondok Indah juga memiliki teknologi terkini. CT-Scan 512 slice dengan teknologi AI yang dihadirkan di RS Pondok Indah - Puri Indah pun merupakan salah satu contoh fasilitas terkini untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang paling akurat bagi keluhan Anda. Selain itu, OCT yang dilakukan bersamaan dengan pemasangan ring jantung akan memaksimalkan hasil pengobatan penyakit jantung koroner yang Anda alami. 




Referensi:

  1. Yamada T, Izumikawa T, et al,. Efficacy and safety of sheathless guiding catheter for distal radial approach. Cardiovascular Revascularization Medicine. 2024. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1553838923008977). Diakses pada 12 Juli 2024.
  2. Nicolas J, Pivato CA, et al,. Evolution of drug-eluting coronary stents: a back-and-forth journey from the bench to bedside. Cardiovascular research. 2023. (https://academic.oup.com/cardiovascres/article/119/3/631/6631396). Diakses pada 12 Juli 2024.
  3. National Heart, Lung, and Blood Institute. Cardiac Catheterization. (https://www.nhlbi.nih.gov/health/cardiac-catheterization). Direvisi terakhir 24 Maret 2022. Diakses pada 12 Juli 2024.
  4. National Heart, Lung, and Blood Institute. Stents. (https://www.nhlbi.nih.gov/health/stents). Direvisi terakhir 30 November 2023. Diakses pada 12 Juli 2024.
  5. American Heart Association. Cardiac Catheterization. (https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/diagnosing-a-heart-attack/cardiac-catheterization). Direvisi terakhir 18 Agustus 2023. Diakses pada 12 Juli 2024.
  6. American Heart Association. What is a Stent? (https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/treatment-of-a-heart-attack/stent). Direvisi terakhir 15 Maret 2023. Diakses pada 12 Juli 2024.
  7. Cleveland Clinic. Cardiac Catheterization. (https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/16832-cardiac-catheterization). Direvisi terakhir 29 April 2022. Diakses pada 12 Juli 2024.
  8. Cleveland Clinic. Stent. (https://my.clevelandclinic.org/health/articles/22486-stent). Direvisi terakhir 5 Mei 2024. Diakses pada 12 Juli 2024.
  9. Mayo Clinic. Cardiac Catheterization. (https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cardiac-catheterization/about/pac-20384695). Direvisi terakhir 22 Agustus 2023. Diakses pada 12 Juli 2024.
  10. Mayo Clinic. Coronary angioplasty and stents. (https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/coronary-angioplasty/about/pac-20384761). Direvisi terakhir 7 November 2023. Diakses pada 12 Juli 2024.