Mengenal Apa itu Periodontitis, Masalah Gusi yang Tak Bisa Disepelekan

Rabu, 09 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Periodontitis adalah masalah penyakit pada gusi yang disebabkan karena peradangan pada gusi dan tulang penyangga gigi. Jangan disepelekan, simak selengkapnya!

Mengenal Apa itu Periodontitis, Masalah Gusi yang Tak Bisa Disepelekan

Anda sering mengalami gusi berdarah saat menggosok gigi? Hati-hati, bisa jadi itu adalah gejala awal dari penyakit gusi, yang bisa menyebabkan gigi tanggal. Bahkan kondisi ini juga dapat membahayakan kesehatan gigi dan mulut secara umum.


Gigi terdiri dari 2 bagian utama, mahkota gigi (yang terlihat dalam mulut) dan akar gigi (tertanam di dalam tulang rahang terbungkus gusi). Akar gigi ini pada semua sisi melekat pada tulang penyangga gigi, perlekatan yang baik pada tulang penyangga inilah yang membuat gigi tegar, tidak goyang, dan dapat menerima beban pengunyahan.


Apa itu Periodontitis?

Penyakit gusi atau disebut juga penyakit periodontal, adalah peradangan pada struktur penyangga gigi (gusi dan tulang penyangga gigi), yang jika dibiarkan tanpa perawatan dapat menyebabkan komplikasi berupa gigi goyang, bahkan copot sendiri.


Istilah periodontal secara harafiah dapat diartikan sebagai “di sekeliling gigi”. Penyakit gusi ini dapat terjadi pada satu atau beberapa gigi sekaligus dalam satu waktu. Biasanya, penyakit gusi dan gigi ini menyebabkan gusi berdarah yang akan tampak ketika Anda menyikat gigi maupun tersenggol makanan keras.


Baca juga: Waspada! Gigi Berlubang Dapat Sebabkan Penyakit Lainnya, Lho!



Tahapan Periodontitis

Penyakit periodontal memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda tergantung tingkat jaringan yang terlibat.


Tahap awal peradangan hanya terjadi di tingkat gusi (gingivitis) atau jaringan lunak saja, tanpa mengenai tulang penyangga. Pada tahap ini jarang ditemukan adanya gigi yang goyang, karena permukaan akar masih melekat pada tulang penyangga gigi.


Pada tahap lanjut, akan terjadi kerusakan jaringan dan tulang yang menyebabkan gigi kehilangan perlekatan, sehingga gigi akan mulai goyang. Semakin banyak perlekatan yang hilang maka gigi yang goyang akan makin parah.


Baca juga: Serba-Serbi Perawatan Akar Gigi


Gejala Periodontitis

Gejala paling awal dari penyakit gusi adalah gusi berdarah. Namun, ada beberapa gejala periodontitis lain, tergantung pada kondisi atau keparahannya.


Secara umum, berikut ini adalah beberapa gejala atau keluhan yang umum dialami oleh penderita periodontitis:


  • Gusi nyeri, bengkak, dan mudah berdarah
  • Nyeri saat mengunyah
  • Gusi menyusut sehingga membuat gigi terlihat lebih panjang
  • Gusi berwarna kemerahan atau keunguan
  • Jarak antar gigi terlihat dan terasa lebih renggang
  • Gigi sensitif
  • Gigi goyang
  • Penumpukan plak dan karang gigi
  • Napas berbau tidak sedap


Bila Anda mulai mengalami gusi berdarah saat menyikat gigi, segera konsultasikan kondisi dengan dokter spesialis gigi dan mulut. Jangan tunggu kondisi makin parah, karena periodontitis yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi dan penanganannya pun terbilang lebih invasif.


Baca juga: Gigi Ngilu Bikin Tak Nyaman? Cari Tahu Penyebabnya, Yuk!


Penyebab Periodontitis

Penyakit gusi dan gigi ini diawali dengan adanya plak yang merupakan penumpukan bakteri yang bertugas mencerna zat makanan dan sisa makanan yang tersisa di permukaan gigi kita.


Plak bakteri ini akan membuat jaringan gusi meradang, yang salah satu ciri utamanya adalah peningkatan aliran darah di area peradangan. Anda akan melihatnya sebagai gusi lebih merah dan mudah berdarah.


Plak yang tidak dibersihkan lama-kelamaan akan mengeras menjadi karang gigi. Jika tidak dibersihkan secara berkala, karang gigi dapat menyebabkan peradangan dan infeksi gusi di sekitar gigi (gingiva). Jika tidak segera diobati, radang gusi inilah yang dapat menyebabkan periodontitis.


Faktor Risiko Periodontitis

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena periodontitis, antara lain:


  • Obesitas atau memiliki berat badan berlebih (overweight)
  • Faktor genetik
  • Kebiasaan merokok atau kebiasaan mengunyah tembakau
  • Diet atau pola makan yang tidak sehat
  • Malnutrisi
  • Kurang menjaga membersihkan gigi dan mulut
  • Diabetes
  • Rheumatoid artritis
  • Perubahan hormon, seperti saat menstruasi, masa kehamilan, atau menopause
  • Kondisi yang menurunkan sistem imun tubuh, seperti menderita HIV/AIDS atau sedang menjalani kemoterapi


Bila Anda memiliki salah satu dari faktor risiko periodontitis di atas, berkonsultasilah dengan dokter gigi. Selain itu, dokter gigi juga dapat memberi kiat pencegahan periodontitis dengan melakukan pemeriksaan gigi secara rutin serta cara menjaga kesehatan gusi dan gigi.


Baca juga: Senyum Indah Gigi Sempurna



Penanganan Periodontitis

Pengobatan periodontitis dilakukan untuk mengurangi peradangan gusi dan menghilangkan celah yang terbentuk di antara gusi dan gigi. Metode penanganan periodontitis beragam, tergantung dari tingkat keparahan radang gusi yang terjadi.


Pada periodontitis yang belum parah, metode pengobatan yang dilakukan dokter adalah:


  • Scaling, untuk menghilangkan karang gigi dari permukaan gigi atau bagian bawah gusi
  • Pemberian antibiotik oral, obat kumur atau gel, untuk menghilangkan bakteri penyebab infeksi
  • Pencabutan gigi yang terdampak, agar peradangan tidak bertambah parah dan menyerang gigi di sekitarnya


Untuk periodontitis yang sudah parah, dokter gigi mungkin akan melakukan prosedur operasi, seperti pemberesihan endapan karang gigi di kantong atau celah gusi, pengangkatan jaringan yang rusak, maupun pemasangan alat penyangga gigi.


Baca juga: Gigi Sehat Cemerlang, Kini dan Nanti


Komplikasi Periodontitis

Periodontitis tidak boleh diabaikan, karena dapat menyebabkan salah satu komplikasi berupa gigi copot. Selain itu, beberapa komplikasi akibat periodontitis yang mungkin terjadi, antara lain:


  • Pergeseran gigi
  • Gigi tanggal
  • Munculnya kantong berisi nanah di gusi disertai nyeri di gigi (abses gigi)
  • Infeksi serta kerusakan pada jaringan di sekitar gusi dan gigi
  • Kerusakan tulang rahang


Tidak hanya demikian, penelitian juga menemukan bahwa periodontitis yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit jantung, gangguan pernapasan, dan diabetes. Pada ibu hamil, periodontitis juga berpotensi meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan, seperti berat lahir bayi rendah dan preeklamsia.


Baca juga: Gigi Sehat Hingga ke Akarnya


Kapan Harus ke Dokter Gigi?

Jika Anda mengalami gejala periodontitis seperti gusi berdarah, gusi bengkak, atau gigi renggang, segera temui dokter gigi dan mulut untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.


Penanganan yang cepat dan tepat akan menghindari Anda dari komplikasi berbahaya seperti gigi tanggal, pengeroposan tulang, dan infeksi yang lebih dalam.

Pencegahan Periodontitis

Langkah-langkah berikut dapat membantu mencegah atau menghentikan proses penyakit periodontal:


1. Sikat Gigi Dengan Baik

Sikat gigi dengan baik untuk menjaga kebersihan mulut. Pada prinsipnya sikat gigi dilakukan untuk menghilangkan deposit lunak plak pada permukaan gigi sebelum plak ada kesempatan untuk mengeras menjadi karang gigi (yang harus dihilangkan dengan alat khusus di klinik gigi).


2. Bersihkan Gigi Menggunakan Benang Gigi

Melakukan flossing paling tidak satu kali sehari dapat membantu membersihkan sisa makanan yang terselip di sela gigi yang tidak terjangkau sikat gigi.


3. Gunakan Obat Kumur

Penggunaan obat kumur dapat menjangkau area yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi ataupun benang gigi.


4. Pahami Risiko Anda

Seperti yang disebutkan di atas, ada beberapa faktor risiko yang perlu Anda waspadai. Usia, merokok, diabetes, diet dan faktor genetik dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit periodontal. Setiap individu dapat memiliki risiko yang berbeda-beda. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter gigi mengenai hal ini.


5. Periksakan Gigi secara Rutin

Kunjungan rutin ke dokter gigi dapat membantu mencegah berbagai penyakit gigi dan gusi. Dokter gigi dapat melakukan pemeriksaan lengkap mengenai keadaan gigi, level plak, gusi, kekuatan gigitan, struktur tulang penyangga, dan risiko periodontal yang Anda miliki. Identifikasi tahap awal penyakit merupakan kunci untuk mencegah kerusakan jaringan penyangga gigi lebih lanjut.


Jadi, kalau sudah menemukan gejala awal gusi berdarah atau gusi nyeri, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter gigi dan mulut spesialis periodonsia.


Penanganan dini keluhan gusi Anda dapat menyelamatkan gigi Anda dari gigi tanggal spontan. Gusi dan tulang penyangga yang sehat adalah kunci penting kesehatan gigi dan mulut Anda.



FAQ


Bagaimana Proses Terjadinya Periodontitis?

Periodontitis terjadi saat plak menumpuk di gigi, menyebabkan peradangan gusi (gingivitis). Jika tidak diobati, infeksi menyebar ke jaringan pendukung gigi, merusak tulang dan menyebabkan gigi goyang atau lepas.


Periodontitis Apakah Berbahaya?

Ya, periodontitis berbahaya karena dapat merusak jaringan pendukung gigi, menyebabkan gigi goyang atau lepas. Jika tidak diobati, infeksi ini juga bisa memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Periodontitis ke Dokter Spesialis Apa?

Untuk periodontitis, periksalah ke dokter gigi atau spesialis periodonsia yang menangani penyakit gusi dan jaringan pendukung gigi.


Apa Perawatan Terbaik untuk Periodontitis?

Perawatan terbaik untuk periodontitis meliputi pembersihan plak dan karang gigi oleh dokter gigi, menjaga kebersihan mulut dengan rutin menyikat dan flossing, serta scaling dan root planing.