Persiapan Menyusui Bagi Calon Ibu

Kamis, 17 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Persiapan menyusui meliputi edukasi laktasi, menjaga pola makan sehat, menjaga kesehatan payudara, berkonsultasi dengan konselor ASI, dan dukungan keluarga.

Persiapan Menyusui Bagi Calon Ibu

ASI merupakan nutrisi alami yang diciptakan khusus untuk bayi manusia. ASI memiliki kandungan­ yang unik dan dinamis, berubah-ubah sesuai kebutuhan bayi. Nutrisi yang terkandung dalam ASI mudah dicerna serta kaya zat gizi dan vitamin yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. ASI juga mengandung zat-zat imunologis yang dapat mencegah infeksi dan mengurangi alergi. 


Apabila seorang ibu menyusui buah hatinya, hal ini akan membantu pemulihan ibu setelah proses persalinan. Menyusui membantu kontraksi rahim untuk kembali ke ukuran sebelum hamil serta membantu kontrol perdarahan setelah melahirkan. Proses menyusui juga akan menciptakan kedekatan emosional antara ibu dan buah hati, terlebih lagi apabila proses ini mendapat dukungan dari ayah atau anggota keluarga lainnya. 


Perkembangan Payudara dan Produksi ASI

Pembentukan jaringan payudara seorang calon ibu telah dimulai dari sejak calon ibu tersebut berusia 18 – 19 minggu di dalam kandungan. Saat pubertas, hormon estrogen dan progesteron berperan dalam pertumbuhan sel-sel kelenjar payudara.


Pematangan kelenjar payudara dan salurannya akan dimulai pada masa kehamilan dan dikenal dengan proses laktogenesis. Pembentukan ASI dimulai pada saat usia kehamilan sekitar 20 minggu, namun pengeluaran­ ASI selama kehamilan dihambat oleh hormon-hormon kehamilan. 


Proses menyusui kemudian bergantung pada mekanisme supply and demand. Pada saat bayi menyusu pada ibunya, hisapan bayi akan merangsang hormon ibu untuk memproduksi ASI serta mengeluarkan ASI dari kelenjar payudara, atau yang dikenal dengan Let Down Reflex (LDR).


Semakin sering bayi menyusu, semakin aktif hormon ibu bekerja untuk memproduksi dan mengeluarkan ASI sesuai kebutuhan bayi. Inilah alasan pentingnya ibu mengenali kapan bayi ingin minum. 


Inisiasi Menyusui Dini dan Rawat Gabung

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sekarang ini telah menjadi hal yang penting di semua rumah sakit sayang ibu dan bayi. Bayi diberi kesempatan untuk mendapat kontak kulit ke kulit dengan ibu dan mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Proses IMD ini dilakukan di kamar bersalin dan kamar operasi dengan cara memberikan kesempatan kontak kulit antara bayi dan ibunya setidaknya satu jam atau sampai menyusu awal selesai. Selama perawatan pasca persalinan, ibu dan bayi diharapkan dapat bersama selama 24 jam, sehingga ibu dapat belajar mengenali tanda­tanda bayi lapar dan dapat menyusui sesuai kebutuhan bayi. 


Kondisi Khusus

Menyusui merupakan hal alamiah, namun butuh kesiapan fisik dan mental dari calon ibu. Kesiapan fisik dan mental ini salah satunya bisa didapatkan dari kelas edukasi laktasi antenatal, maupun melalui konsultasi dengan konselor menyusui. Calon ibu dengan kondisi khusus seperti kehamilan kembar, kehamilan dengan risiko tinggi, ibu yang pernah memiliki riwayat operasi payudara, atau menderita penyakit maupun mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat menggali lebih banyak informasi tentang menyusui pada kondisi-kondisi khusus tersebut.