Pertolongan Pertama, Kunci Penting Pemulihan

Rabu, 16 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Pertolongan pertama cedera olahraga: istirahatkan area cedera, kompres es, tekan lembut (balut), dan angkat bagian yang cedera untuk mengurangi bengkak.

Pertolongan Pertama, Kunci Penting Pemulihan

Gaya hidup sehat dijalankan dengan sejumlah kebiasaan baik, salah satunya berolahraga rutin. Apalagi sejak pandemi, olahraga menjadi tren di berbagai kalangan. Mulai dari lari sampai golf, bersepeda sampai tenis, semuanya mendapat penggemar baru.


Selain gerakan yang dilakukan, faktor risiko cedera juga perlu mendapatkan perhatian khusus saat berolahraga. Faktor penyebab cedera olahraga dapat dibagi dua, eksternal dan internal. Eksternal termasuk kondisi lapangan atau jalan yang tidak rata atau licin.


Namun, penyebab yang dominan justru adalah internal, seperti kurang pemanasan dan pendinginan, kondisi fisik yang sudah lelah tetapi masih dipaksa olahraga, program latihan terlalu berat, dan kondisi cedera sebelumnya yang belum ditangani dengan tuntas. Faktor-faktor ini pun sebenarnya dapat dihindari.


Pertolongan Pertama Cedera Olahraga

Yang terpenting dan perlu diingat, sebaiknya tidak ke tukang urut ketika terjadi cedera olahraga. Saat cedera, ada jaringan tubuh yang rusak, meradang, atau luka. Mengurut atau memijat daerah tersebut justru dapat memperlebar luka tersebut. Cedera olahraga terbagi dalam empat derajat dan membutuhkan penanganan yang berbeda, yaitu:


  1. Derajat satu berupa nyeri, otot tertarik, tidak bengkak, dan tidak ada yang robek. Penanganan: Cedera ini dapat sembuh dengan PRICE (Protect, Rest, Ice, Compress, Elevate).
  2. Derajat dua terdapat robekan kecil, masih dapat bergerak tetapi terasa nyeri. Penanganan: PRICE, tetapi jika tidak membaik segera ke dokter.
  3. Derajat tiga dan empat terdapat robekan otot, putus ligamen, atau bahkan patah tulang. Biasanya gejalanya dapat langsung terlihat. Penanganan: Segera ke rumah sakit, kemungkinan perlu dioperasi.


Ketika bertemu dengan dokter atau ke Emergency di RS Pondok Indah, pasien akan mendapatkan pemeriksaan TOTAPS: Talk (untuk mengetahui mekanisme cedera), Observe (melihat apakah ada dislokasi, retak, dan lainnya), Touch (pemeriksaan fisik), Active movement (pasien mencoba menggerakkan sendinya sendiri), Passive movement (dokter mencoba menggerakkan sendi pasien), dan Skill test (tes apakah ligamen atau tendon ada yang robek, dan lain-lain).


Diagnosis yang tepat adalah kunci penanganan cedera, khususnya bagi atlet. Dengan diagnosis dan penanganan yang tepat, kondisi psikis pasien yang berperan penting dalam proses pemulihan pun dapat ikut terjaga.


Diagnosis Cedera Fisik

Dalam penanganan cedera olahraga di RS Pondok Indah, tim medis akan fokus mengembalikan empat hal berikut:


1. Anatomical

Mengembalikan bentuk anatomi tubuh. Apabila ada otot yang robek akan dioperasi untuk menyambung kembali ototnya. Apabila ada ligamen yang rusak, akan diganti ligamennya.


2. Rehabilitation/Recovery

Mengembalikan fungsi: menekuk lurus maksimal dan mengembalikan kekuatan otot seperti semula.


3. Performa

Mengembalikan performa: pasien dapat kembali melompat, lari, sprint, dan lain-lain.


4. Kualitas

Memerhatikan kualitas gerakan pasien apakah sudah baik atau belum.


Ketika mengalami cedera, Anda dapat langsung ke Emergency jika kondisinya akut, sangat sakit, dan area yang cedera tidak dapat digerakkan. Namun, jika cedera masih dapat ditoleransi, Anda dapat mengunjungi Sport Medicine Injury and Recovery Center atau Orthopedic Center RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, untuk dapat ditangani oleh dokter yang paling tepat dengan kondisi Anda.