Pentingnya Proses Pengambilan Sel Telur demi Keberhasilan IVF

Oleh Tim RS Pondok Indah

Jumat, 04 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Proses pengambilan sel telur adalah tahapan IVF di mana dokter akan mengambil beberapa sel telur yang paling matang setelah dimatangkan dengan obat hormonal.

Pentingnya Proses Pengambilan Sel Telur demi Keberhasilan IVF

Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) merupakan salah satu program hamil berbantu dengan suatu rangkaian prosedur yang kompleks, yang dilakukan oleh dokter kandungan. Secara garis besar, prosedur ini dilakukan dengan bantuan dokter kandungan, yang diawali dengan mematangkan sel telur dan memaksimalkan produksi sperma.


Setelah dinilai siap, dokter akan melakukan proses pengambilan sel telur wanita untuk kemudian dipertemukan dengan sel sperma agar terjadi pembuahan. Proses pembuahan bisa dilakukan dengan metode konvensional (dalam inkubator) maupun dengan teknik ICSI atau intracytoplasmic sperm injection. Baru kemudian calon janin ditanam kembali ke dalam rahim ibu.


Mengetahui Proses Pengambilan Sel Telur

Proses pengambilan sel telur adalah salah satu tahapan yang akan dijalani oleh pasangan suami istri yang menjalani program bayi tabung. Pada prosedur ini, dokter akan mengambil beberapa sel telur yang paling matang setelah sebelumnya sel-sel tersebut dimatangkan dengan penyuntikan obat-obatan hormonal (stimulasi). 


Sebelum memasuki tahap ini, dokter akan terlebih dahulu meminta Anda untuk mencatat siklus menstruasi, karena periode haid akan ditekan selama pelaksanaan program bayi tabung, baik dengan konsumsi maupun suntik obat hormonal.


Baca juga: Menilai Cadangan Ovarium untuk Keberhasilan Program IVF



Persiapan Pengambilan Sel Telur

Normalnya, setiap wanita akan melepaskan 1 sel telur matang saat ovulasi, yang merupakan salah satu periode dalam sebuah siklus menstruasi. Namun, dalam proses pengambilan sel telur, dokter akan berusaha untuk meningkatkan kesuburan dan mengumpulkan sebanyak mungkin sel telur yang matang, atau yang dikenal dengan tahap pematangan sel telur. 


Selain meminta Anda untuk menerapkan gaya hidup sehat, dokter juga akan melakukan beberapa persiapan untuk membantu proses pengambilan sel telur berjalan dengan optimal, sebagai berikut ini:


  • Melakukan tes darah untuk memeriksa kadar hormon
  • Melakukan USG untuk memastikan jumlah sel telur yang matang dalam sebuah siklus menstruasi
  • Memberikan, kebanyakan menyuntikkan, obat-obatan penyubur atau perangsang untuk memicu pematangan beberapa sel telur, yang biasanya dilakukan selama 10-14 hari.
  • Penilaian hasil pengobatan ini akan dilakukan dengan memeriksa kadar hormon dan USG secara berkala
  • Sekitar 36 jam hinggal 40 jam sebelum prosedur pengambilan sel telur, dokter akan memberikan suntikan terakhir untuk memicu pelepasan sel telur, yang dikenal dengan trigger shoot


Baca juga: Gangguan Kesuburan Primer dan Sekunder, Apa Bedanya?


Efek Samping Proses Pematangan Sel Telur

Sama seperti prosedur medis yang lain, prosedur pematangan sel telur juga memiliki beberapa efek samping, meliputi:


  • Fluktuasi hormonal yang menyebabkan sakit kepala, perubahan mood, insomnia, hot flash, nyeri payudara, kembung dan pembengkakan tubuh ringan.
  • Pada lokasi suntikan juga bisa saja tampak kemerahan, terasa nyeri, atau menjadi memar.
  • Sindrom hiper stimulasi ovarium (ovarian hyperstimulation syndrome atau OHSS) yang menyebabkan pembengkakan sel telur dan akan dirasakan sebagai kembung, nyeri perut, mual, dan peningkatan berat badan.


Baca juga: Kenali Metode Pemeriksaan Fertilitas dan Jenis Program Hamil


Proses Pengambilan Sel Telur untuk Bayi Tabung

Setelah melewati serangkaian prosedur pematangan sel telur, dokter kandungan akan melanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu proses pengambilan sel telur untuk program IVF. Prosedur ini memerlukan waktu sekitar 20-30 menit, dan dokter akan memberikan pembiusan ringan selama prosedur dilakukan.


Secara garis besar cara mengambil sel telur untuk bayi tabung adalah dengan menyedot sel telur matang dengan arahan USG trans-vagina. Berikut ini adalah proses pengambilan sel telur untuk bayi tabung yang dimaksud:


  1. Anda akan terlebih dahulu diantar oleh perawat ke ruang tindakan khusus
  2. Selanjutnya, petugas medis akan membantu Anda memposisikan diri dengan duduk pada kursi khusus atau kasur dengan posisi khusus
  3. Setelah posisi sesuai, dokter spesialis anestesi akan membius Anda dan memberikan obat anti nyeri
  4. Setelah obat bius bekerja, dokter kandungan subspesialis fertilitas akan memulai tindakan dengan membersihkan vagina
  5. Sel telur akan disedot menggunakan jarum tipis yang ditusukkan ke indung telur dengan panduan USG Transvaginal 
  6. Sel telur yang disedot kemudian dimasukkan ke dalam tabung pemeriksaan khusus untuk diperiksa oleh embriolog di laboratorium guna memastikan bahwa yang didapatkan adalah benar sel telur dan yang sudah matang, setidaknya berjumlah 15-20 buah 
  7. Setelah proses pengambilan sel telur selesai dilakukan, Anda akan secara perlahan dikembalikan kesadarannya


Baca juga: Peran Inovasi Teknologi dalam Kesuksesan Program Bayi Tabung


Efek Samping Proses Pengambilan Sel Telur

Setelah tindakan, Anda akan diperbolehkan pulang dengan pendampingan pasangan atau keluarga, setelah benar-benar pulih, yakni sekitar 1-2 jam setelah prosedur selesai dilakukan. Tidak ada pantangan makan maupun aktivitas setelah Anda menjalani prosedur pengambilan sel telur ini.


Namun, Anda bisa saja mengalami beberapa efek samping dari prosedur pengambilan sel telur, berupa:


  • Kembung
  • Konstipasi
  • Sakit perut maupun kram perut
  • Flek atau perdarahan vagina ringan


Bila Anda mengalami kembung maupun nyeri perut yang hebat, atau terjadi perdarahan vagina yang parah setelah proses pengambilan sel telur, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan.


Baca juga: Cek Kesiapan Anda dan Pasangan Sebelum Program IVF



FAQ


Berapa Sel Telur yang Dibutuhkan Untuk Bayi Tabung?

Untuk meningkatkan peluang terjadinya kehamilan, umumnya dibutuhkan sekitar 10-15 sel telur matang. Sebab semakin banyak sel telur berkualitas yang diambil, semakin besar pula peluang untuk terjadinya pembuahan.


Dokter spesialis IVF dan fertitilas biasanya akan melakukan stimulasi ovarium pada wanita untuk menghasilkan beberapa sel telur sekaligus. Namun, jumlah sel telur yang ideal dapat bervariasi tergantung pada usia, kondisi kesehatan, dan respons tubuh terhadap stimulasi.


Bagaimana Cara Mengeluarkan Sel Telur untuk Proses Bayi Tabung?

Cara mengeluarkan sel telur untuk proses bayi tabung adalah melalui prosedur ovum pick-up (OPU). Setelah stimulasi ovarium menggunakan suntikan hormon, dokter akan melakukan pemantauan melalui USG untuk memastikan sel telur sudah matang. Ketika sel telur sudah matang, dokter akan mengambilnya dengan menusukkan jarum khusus ke dalam ovarium melalui dinding vagina.


Sel-sel telur yang diambil kemudian akan dipertemukan dengan sel sperma di suatu alat khusus. Setelah sel telur dibuahi oleh sperma, hasil pembuagan akan ditanamkan kembali ke dalam rahim agar berkembang menjadi janin. Proses menanam hasil pembuahan sel telur dan sperma (embrio) ini dikenal dengan transfer embrio.


Berapa Lama Masa Pemulihan Setelah Pengambilan Sel Telur?

Masa pemulihan setelah pengambilan sel telur biasanya memakan waktu sekitar 1-2 hari. Beberapa wanita mungkin merasakan kelelahan, nyeri atau kram perut ringan, maupun perdarahan setelah proses ovum pick-up, tetapi gejala ini umumnya hilang dalam beberapa hari. Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri berlebihan atau demam, jangan menunda konsultasi dengan dokter kandungan.


Mengapa Saya Begitu Lelah Setelah Pengambilan Sel Telur?

Setelah prosedur pengambilan sel telur (ovum pick-up), tubuh wanita mengalami stres fisik akibat prosedur medis yang melibatkan anestesi dan manipulasi ovarium. Rasa lelah yang dialami juga bisa disebabkan oleh respons tubuh terhadap suntikan hormon yang digunakan dalam stimulasi ovarium.


Bagaimana Cara Perawatan Setelah Pengambilan Sel Telur?

Setelah pengambilan sel telur, pasien disarankan untuk beristirahat selama 24-48 jam. Hindari aktivitas fisik berat dan minum banyak air untuk mencegah dehidrasi. Rasa kembung atau nyeri ringan memang wajar, tetapi segera periksakan diri ke rumah sakit terdekat jika mengalami pendarahan berat atau demam.


Program bayi tabung memang menjadi salah satu solusi program hamil dengan angka keberhasilan yang relatif tinggi bagi banyak pasangan suami istri yang menginginkan keturunan.


Namun, kondisi Anda dan pasangan harus turut menjadi pertimbangan untuk memaksimalkan hasil program memperoleh momongan ini. Jadi, konsultasikan dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk mengetahui pilihan program hamil yang terbaik.


Jika memang disarankan untuk melakukan program bayi tabung, dokter bisa saja merujuk ke IVF Center yang berada di RS Pondok Indah - Pondok Indah untuk penanganan yang lebih komprehensif. Selain dokter spesialis yang berpengalaman, staf medis kami juga sudah berpengalaman untuk memaksimalkan program ini, termasuk persiapan serta pengambilan sel telur Anda.




Referensi:

  1. Mostinckx L, Goyens E, et al,. Clinical outcomes from ART in predicted hyperresponders: in vitro maturation of oocytes versus conventional ovarian stimulation for IVF/ICSI. Human Reproduction. 2024. (https://academic.oup.com/humrep/article/39/3/586/7511081). Diakses pada 6 September 2024.
  2. Gan R, Huang X, et al,. Time interval between hCG administration and oocyte retrieval and ART outcomes: an updated systematic review and meta-analysis. Reproductive Biology and Endocrinology. 2023. (https://link.springer.com/article/10.1186/s12958-023-01110-9#Sec16). Diakses pada 6 September 2024.
  3. Jia R, Li Z, et al,. Transabdominal and transvaginal egg retrieval guided by a vaginal ultrasound probe in an adenomyosis patient: a case report. Current Medical Research and Opinion. 2023. (https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/03007995.2023.2192609). Diakses pada 6 September 2024.
  4. Cleveland Clinic. IVF (In Vitro Fertilization). (https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/22457-ivf). Direvisi terakhir 2 Maret 2022. Diakses pada 6 September 2024.
  5. Mayo Clinic. Egg-retrieval technique. (https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/in-vitro-fertilization/multimedia/egg-retrieval-technique/img-20008644). Diakses pada 6 September 2024.
  6. Mayo Clinic. In vitro fertilization (IVF). (https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/in-vitro-fertilization/about/pac-20384716). Direvisi terakhir 1 September 2023. Diakses pada 6 September 2024.