Puasa Aman untuk Penderita GERD

Senin, 23 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Tips puasa agar aman untuk penderita GERD dapat dijaga dengan menjaga pola makan, tidak melewatkan waktu sahur dan berbuka, hingga cara memasak saat puasa.

Puasa Aman untuk Penderita GERD

Serangan GERD memang membuat tubuh tidak nyaman. Apalagi kalau GERD menyerang ketika Anda sedang berpuasa. Ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh GERD menjadi berkali lipat, karena Anda tidak dapat mengatasi GERD dengan makan ataupun minum. Lantas, bagaimana penderita GERD bisa aman berpuasa tanpa khawatir GERD akan kambuh?


GERD (gastroesophageal reflux disease) atau penyakit refluks asam lambung adalah gangguan pencernaan di mana cairan asam lambung “naik” dari lambung ke kerongkongan dan mengiritasi lapisan bagian dalam saluran pencernaan tersebut.


Gejala yang biasa terjadi saat asam lambung naik adalah rasa asam atau pahit di mulut (regurgitasi asam) dan sensasi perih atau panas terbakar di dada dan ulu hati (heartburn). Selain itu, penderita GERD juga kerap merasakan mual dan muntah, begah, nyeri dada, bahkan gangguan pernapasan.


Meskipun tak mudah menjalaninya, pada dasarnya semua penderita GERD boleh berpuasa. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Radhiyatam M, dkk dengan tajuk The Effects of Ramadhan Fasting on Clinical Symptoms in Patients with Gastroesophageal Reflux Disease tahun 2016. Penelitian ini melibatkan 130 penderita GERD yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok penderita GERD yang berpuasa Ramadan dan kelompok GERD tidak berpuasa Ramadan.


Pasien dievaluasi menggunakan GERD-Q. Hasil penelitian menunjukan pada pasien GERD yang menjalani puasa Ramadan, terdapat penurunan gejala klinis dibandingkan dengan pasien GERD yang tidak berpuasa. 


Ada beberapa alasan terkait membaiknya keluhan GERD ketika menjalani puasa Ramadan, salah satunya adalah karena pola makan menjadi teratur, yaitu hanya pada saat sahur dan berbuka. Selain itu, asupan camilan-camilan tidak sehat yang biasanya dikonsumsi pada siang hari pun berkurang, sama halnya dengan terhentinya kebiasaan merokok saat berpuasa.


Pada bulan Ramadan, umat Muslim juga dianjurkan untuk menjaga emosi dan mengendalikan diri, sehingga dapat mengelola stres lebih baik.


GERD merupakan masalah pencernaan, karenanya kondisi ini dapat diatasi dengan pengaturan makanan yang tepat.


Baca juga: Terhindar dari Gangguan Asam Lambung



Ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi penderita GERD yang ingin berpuasa seperti:


  • Jangan pernah melewatkan sahur. Sahur akan memberikan tenaga yang dibutuhkan ketika berpuasa. 
  • Kenali makanan dan minuman yang memicu naiknya asam lambung Anda, karena hal ini bisa jadi berbeda bagi setiap orang. Pilih makanan yang ‘aman’ untuk lambung, seperti karbohidrat, produk olahan dari biji-bijian, buah-buahan, sayuran yang tinggi serat, serta protein nabati dan hewani 
  • Hindari makanan tinggi lemak, pedas, ataupun asam. Hindari pula makanan dan minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, cokelat, dan teh pekat.
  • Jangan menunda berbuka puasa. Berbuka puasa adalah waktu untuk memulihkan energi dan mengisi kembali semua nutrisi dan vitamin yang telah hilang sepanjang hari atau yang tidak diperoleh selama sahur. 
  • Saat sahur dan berbuka puasa, konsumsi makanan secara perlahan, mulai dari makanan yang lembut
  • Pastikan menu berbuka puasa mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak, buah, dan sayuran
  • Pertimbangkan teknik memasak makanan yang lebih sehat misalnya dengan kukus, panggang, bakar, rebus, menumis dengan sedikit minyak, atau menggoreng menggunakan air fryer
  • Biasakan makan secukupnya saat sahur dan berbuka. Makan terlalu banyak dalam satu waktu dapat membuat lambung bekerja lebih keras. Karenanya, makanlah dengan perlahan dalam jumlah secukupnya.
  • Hindari langsung berbaring setelah makan. Beri jeda kurang lebih 3 jam setelah waktu makan untuk tidur, demi mencegah terjadinya gejala refluks. Dengan demikian, penderita GERD tidak disarankan tidur kembali setelah sahur.
  • Kelola stres dengan baik. Stres merupakan salah satu faktor risiko pemicu GERD, karenanya, beristirahatlah yang cukup selama berpuasa, dan lakukan teknik-teknik relaksasi jika diperlukan.


Baca juga: Permasalahan Lambung Kaum Urban: Dispepsia, Gastritis, dan GERD


FAQ Puasa untuk Penderita GERD


Apakah Penderita GERD Boleh Puasa?

Penderita GERD boleh puasa, tapi perlu berhati-hati. Disarankan berbuka dengan makanan ringan dan menghindari makanan pedas, asam, serta berlemak. Hindari langsung tidur setelah sahur atau berbuka.


Apa yang Sebaiknya Dikonsumsi Penderita GERD Saat Puasa?

Penderita GERD saat puasa sebaiknya mengonsumsi makanan yang mudah dicerna, seperti buah-buahan non-asam (pisang, melon), sayuran rebus, oatmeal, dan roti gandum. Pilih juga sumber protein rendah lemak seperti ayam tanpa kulit dan ikan panggang, serta minum air putih yang cukup​.


Penyakit GERD Tidak Boleh Makan Buah Apa Saja? 

Penderita GERD sebaiknya menghindari buah-buahan yang asam, seperti jeruk, lemon, tomat, nanas, dan grapefruit. Buah-buahan ini dapat memicu naiknya asam lambung dan memperburuk gejala GERD. Pilih buah yang tidak asam, seperti pisang, apel, atau melon​


Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi dan hepatologi sebelum penderita GERD memutuskan untuk berpuasa. Biasanya, dokter akan meresepkan beberapa jenis obat-obatan dan menginformasikan kapan harus mengonsumsi obat tersebut untuk menghindari serangan GERD.


Jadi, para penderita GERD tidak perlu terlalu khawatir untuk berpuasa Ramadan, ya. Memang, masih ada risiko GERD kambuh yang akan membuat sensasi tidak nyaman di perut. Ketika hal itu terjadi, tak perlu memaksakan diri untuk melanjutkan berpuasa. Sebaiknya, segera atasi GERD dengan mengonsumsi obat yang telah diresepkan dokter.