Pengobatan radang amandel meliputi istirahat, hidrasi, obat pereda nyeri, antibiotik jika bakteri, atau tonsilektomi jika infeksi berulang.
Tonsil atau amandel adalah benda bulat mirip bakso yang berada di belakang kiri dan kanan tenggorokan. Benda satu ini turut berperan dalam sistem pertahanan tubuh karena mengandung sel khusus yang mampu menangkap dan membunuh bakteri atau virus yang masuk ke dalam mulut atau tenggorokan.
Pada anak usia 4—10 tahun, tonsil demikian aktifnya sehingga masalah kesehatan yang berkaitan dengan organ ini banyak dijumpai.
Tonsil mempunyai sahabat dekat bernama adenoid. Letaknya di belakang rongga hidung sehingga sulit dilihat. Diperlukan alat khusus untuk melihatnya. Bila tonsil meradang, adenoid pun ikut meradang.
Radang amandel atau tonsil adalah infeksi pada tenggorokan yang menyebabkan amandel mengalami pembengkakan (inflamasi). Radang amandel lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama pada usia 4 - 10 tahun. Sebab, amandel yang merupakan salah satu kelenjar getah bening ini berperan besar dalam mencegah infeksi pada anak-anak dalam masa pertumbuhan. Meksipun demikian, orang dewasa juga bisa terkena radang amandel, meskipun lebih jarang dibandingkan anak-anak.
Bila si “tamu usil” ini hanya datang 1 - 2 kali dalam setahun, pada anak berusia 4 - 10 tahun adalah normal. Setelah terjadi radang tonsil, tonsil bisa benar-benar sembuh atau bisa juga tidak dapat kembali sehat seperti semula. Penyembuhan yang tidak sempurna akan menyebabkan peradangan ringan pada tonsil. Apabila keadaan ini terjadi berulang kali, kuman yang jahat akan bersarang di dalam tonsil dan terjadi peradangan kronis.
Fungsi pertahanan tonsil yang tadinya bagus, akan berkurang bahkan hilang. Inilah salah satu alasan kenapa tonsil dengan kondisi tersebut sebaiknya dioperasi atau dibuang. Alasan lain, bila ukuran tonsil sudah terlalu besar dan menutup jalan napas, akan menyebabkan gangguan jalan napas terutama saat tidur yang ditandai dengan mendengkur. Pada kondisi yang parah, napas bisa berhenti saat tidur. Bila kualitas tidur buruk, pasokan oksigen ke otak pun menjadi buruk sehingga anak sering mengantuk.
Baca juga: Radang Tenggorokan pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Tips Menanganinya
Radang amandel terjadi akibat infeksi virus dan bakteri. Beberapa virus dan bakteri yang menjadi penyebab amandel atau tonsilitis adalah sebagai berikut:
Selain disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, radang amandel juga bisa disebabkan oleh keberadaan biofilm pada lipatan amandel. Biofilm ini merupakan sekumpulan mikroorganisme yang menempel di permukaan tubuh.
Terakhir, ada kemungkinan bahwa beberapa kasus radang amandel dipicu oleh faktor genetik. Beberapa anak penderita radang amandel secara berulang diketahui memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat kelainan genetik.
Baca juga: Vitamin Tambahan untuk Si Kecil, Perlukah?
Penderita radang amandel dapat mengalami gejala, seperti:
Apabila anak Anda mulai mengalami gejala-gejala seperti di atas, segera periksakan ke dokter spesialis anak supaya si Kecil bisa langsung menerima penanganan yang tepat.
Baca juga: Kenali DBD, mulai dari Penyebab hingga Penanganannya
Jika Anda mengalami gejala radang amandel yang parah atau tidak membaik setelah beberapa hari, sebaiknya Anda mengunjungi dokter spesialis THT. Selain itu, amandel sebaiknya segera diperiksakan ke dokter saat disertai dengan kondisi berikut ini:
Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika gejala radang amandel mengganggu aktivitas sehari-hari atau menyebabkan ketidaknyamanan yang hebat.
Baca juga: Cari Jadwal Dokter Anak Jakarta dan Tangerang
Bila radang tonsil tidak ditangani dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi, seperti berikut.
Baca juga: Imunisasi: Investasi Kesehatan Jangka Panjang
Pengobatan tonsilitis tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Bila ada keterlibatan bakteri, maka dokter akan memberikan antibiotik yang harus diminum teratur. Sebaiknya, anak juga banyak minum air dan makan makanan yang lembut. Hindari makanan yang merangsang tenggorokan, seperti makanan yang terlalu panas, pedas, dan asam.
Dokter spesialis THT akan menyarankan tonsilektomi (tindakan pengangkatan/operasi tonsil) jika anak mempunyai satu atau lebih alasan utama berikut:
Anggapan yang keliru bila setelah tonsil diangkat, anak tidak lagi mempunyai sistem pertahanan tubuh. Peranan tonsil yang telah diangkat akan diambil alih oleh organ pertahanan lainnya di sekitar tenggorokan dan tidak ada perbedaan untuk tingkat pertahanan sebelum dan sesudah operasi.
Sampai saat ini, tidak ada batasan umur kapan sebaiknya dilakukan operasi tonsil. Namun, operasi jarang dilakukan pada anak di bawah tiga tahun. Proses operasi tonsil dilakukan dengan pembiusan umum.
Saat operasi tonsil pada pasien anak, bila bermasalah, umumnya adenoid juga akan ikut diangkat (adenoidektomi). Dalam proses operasi ini sama sekali tidak dilakukan sayatan pada kulit luar. Nah, dengan sedikit mengenal ‘si tamu’ yang bandel ini, diharapkan dapat mengurangi kecemasan Anda dan meluruskan pemahaman yang keliru tentang radang tonsil.
Baca juga: Pentingnya Vaksin Influenza untuk Anak dan Orang Dewasa
Radang amandel dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain:
Dengan melakukan beberapa cara pencegahan di atas, Anda dapat mengurangi risiko terkena radang amandel.
Selain menyebabkan ketidaknyamanan pada penderitanya, radanga amandel juga bisa menyebabkan komplikasi apabila tidak ditangani dengan tepat. Jadi, segera lakukan pemeriksaan ke Dokter spesialis THT di RS Pondok Indah cabang terdekat jika Anda mengalami gejala radang amandel.
Melalui pemeriksaan secara menyeluruh, dokter bisa menegakkan diagnosa dan memberikan pengobatan yang tepat. Dengan demikian, Anda pun bisa lebih cepat pulih, serta terhindar dari risiko komplikasi akibat radang amandel.
Baca juga: Cari Jadwal Dokter THT Jakarta dan Tangerang
Ciri-ciri radang amandel meliputi tenggorokan sakit, sulit menelan, demam, suara serak, dan amandel tampak merah atau bengkak. Kadang muncul bercak putih di amandel, serta bau mulut dan leher terasa nyeri.
Saat radang amandel, perbanyak minum air hangat, istirahat cukup, dan konsumsi makanan lembut. Hindari makanan pedas dan berminyak. Jika sakit berlanjut atau demam tinggi, konsultasikan ke dokter untuk obat atau antibiotik bila perlu.
Radang amandel biasanya sembuh dalam 7-10 hari dengan istirahat cukup dan pengobatan. Jika disebabkan infeksi bakteri, dokter akan menangani dengan persepan antibiotik.
Anak bisa operasi amandel mulai usia 3 tahun, tetapi biasanya dilakukan jika infeksi amandel sering kambuh atau mengganggu pernapasan.