Oleh Tim RS Pondok Indah
Radang tenggorokan pada anak bisa menyebabkan ia tidak mau makan dan demam. Untuk menghindarinya, simak informasi mengenai radang tenggorokan pada anak di sini!
Radang tenggorokan, yang istilah medisnya faringitis, sebenarnya tidak hanya kondisi yang dialami oleh anak. Semua orang bisa mengalami radang tenggorokan, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak.
Tetapi, ketika radang tenggorokan terjadi pada anak, berbagai gejalanya akan membuat anak merasa tidak nyaman. Anak akan mengalami demam, menjadi lebih rewel dan tidak mau makan ketika tenggorokannya meradang. Pada kondisi ini, orang tua tentu merasa sedih, bingung, dan frustasi.
Namun, tidak usah bingung lagi, karena artikel ini akan membantu menjelaskan beberapa informasi penting tentang radang tenggorokan pada anak. Dengan begitu, orang tua pun bisa mengetahui tips dan langkah penanganan yang harus dilakukan untuk buah hati tercinta.
Peradangan (inflamasi) adalah mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing. Proses alami pertahanan tubuh ini ditandai dengan 5 tanda khas peradangan, yakni dolor (nyeri), kalor (panas atau hangat), tumor (bengkak), rubor (kemerahan), dan fungsio lesa (terganggunya fungsi tubuh).
Peradangan bisa terjadi pada bagian tubuh mana pun yang mengalami kontak dengan benda asing, termasuk kuman penyebab penyakit. Salah satu bagian tubuh yang sering mengalami peradangan adalah tenggorokan.
Radang tenggorokan tidak memandang usia dan jenis kelamin, siapa pun bisa mengalami kondisi ini. Hanya saja, radang tenggorokan pada anak sedikit lebih rumit, karena si kecil cenderung belum dapat mengutarakan keluhan yang ia rasakan.
Selain itu, salah satu gejala radang tenggorokan yang menyebabkan nyeri tenggorokan bisa membuat anak sulit, bahkan tidak mau, makan. Kondisi ini yang kemudian membuat orang tua merasa frustasi dan bingung.
Sama seperti gejala peradangan secara umum, radang tenggorokan pada anak juga memunculkan gejala yang kurang lebih sama. Beberapa gejala tersebut meliputi:
Terkadang, anak juga bisa mengalami ruam, mual, bahkan muntah ketika menderita radang tenggorokan. Beberapa anak juga bisa mengalami sakit perut maupun diare.
Baca juga: Si Kecil Mimisan, Berbahayakah?
Radang tenggorokan pada anak dapat disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus. Namun, penyebab radang tenggorokan pada anak paling sering adalah karena infeksi virus.
Proses penularan biasanya terjadi ketika anak melakukan kontak langsung atau terpapar dengan penderita radang tenggorokan yang lain, baik saat berada di sekolah atau bermain bersama. Virus atau bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan akan menyebar melalui percikan air liur yang keluar saat batuk, bersin, maupun berbagi alat makan.
Berikut ini adalah beberapa jenis virus penyebab radang tenggorokan pada anak, serta beberapa penyebab lainnya:
Selain beberapa penyebab di atas, radang tenggorokan pada anak juga bisa terjadi karena kondisi medis lain, seperti HFMD (penyakit tangan, kaki dan mulut), lupus, dan sindrom Kawasaki.
Radang tenggorokan pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, pemeriksaan langsung oleh dokter spesialis anak dapat membantu memastikan penyebabnya. Nantinya, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai setelah memeriksa dan memastikan kondisi si kecil.
Ketika si kecil mengalami radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus, umumnya ia akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1 minggu. Namun, memang ada beberapa kasus yang perlu ditangani langsung oleh dokter.
Untuk mempercepat pemulihannya, Anda bisa menerapkan beberapa cara untuk meredakan gejala radang tenggorokan pada anak, seperti berikut ini:
Baca juga: Sariawan Atau Kanker Mulut? Menengok Perbedaan Sariawan dan Kanker Mulut
Bila radang tenggorokan pada anak tidak membaik dalam semalam, demam tinggi, atau menyebabkan anak tidak bisa makan dan minum sama sekali, segera periksakan ia ke dokter spesialis anak. Penanganan dari dokter akan membuat anak makin cepat terbebas dari keluhan, dan dapat kembali aktif.
Sebelum memutuskan obat yang sesuai, dokter akan memastikan penyebabnya dengan menanyakan keluhan dan gejala yang ditunjukkan si kecil. Dokter kemudian akan memeriksa langsung kondisi anak. Hasil pemeriksaan keduanya kemudian dipastikan dengan pemeriksaan penunjang berupa tes darah dan swab tenggorokan.
Pemberian obat akan disesuaikan dengan usia, keparahan gejala yang dialami anak, serta kondisi kesehatannya secara umum. Tujuan pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi penyebab radang tenggorokan pada anak, sekaligus meredakan keluhan yang ia alami. Beberapa obat yang diresepkan untuk mengatasi penyebab peradangan pada tenggorokan meliputi obat antibiotik, antijamur, maupun obat asam lambung.
Sedangkan untuk meredakan beberapa keluhan yang dialami si kecil, dokter bisa saja meresepkan obat pereda demam, antiperadangan, maupun multivitamin atau penambah nafsu makan, bila diperlukan. Pengobatan yang tepat sangat diperlukan agar tidak terjadi komplikasi dari radang tenggorokan pada anak.
Baca juga: Katakan Tidak untuk Dehidrasi pada Anak!
Di RS Pondok Indah, dokter spesialis anak akan memeriksa si kecil dan memberikan penanganan untuk mengatasi radang tenggorokan yang tengah dialaminya. Semua fasilitas dan pelayanan kami upayakan untuk mendukung pemulihan anak lebih cepat. Jadi, jangan ragu untuk memeriksakan si kecil ke dokter spesialis anak di RS Pondok Indah cabang terdekat ketika ia mengalami gejala yang menyerupai keluhan radang tenggorokan pada anak.
Jika anak radang tenggorokan, pastikan istirahat cukup, beri banyak air hangat, hindari makanan pedas atau asam, dan jika perlu, beri obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter.
Untuk radang tenggorokan pada anak, obat yang bisa diberikan antara lain Paracetamol atau Ibuprofen untuk meredakan nyeri dan demam. Jika disebabkan bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik seperti Amoxicillin. Selalu konsultasi dengan dokter sebelum memberi obat.
Radang tenggorokan pada anak biasanya sembuh dalam 3-7 hari dengan perawatan yang tepat, seperti istirahat dan obat pereda nyeri.
Radang tenggorokan harus segera dibawa ke dokter jika disertai demam tinggi, sulit menelan, sakit parah, pembengkakan leher, atau tidak membaik dalam 3-5 hari. Jika anak juga mengalami sesak napas atau ruam, segera konsultasi dokter.
Referensi: