Penyebab Sering Sendawa Terus Menerus & Cara Mengatasinya

Jumat, 28 Maret 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Sendawa terus menerus dapat dipicu akibat beberapa penyakit seperti GERD, radang lambung, tukak lambung, radang pankreas dan sejenisnya. Waspadai gejalanya!

Penyebab Sering Sendawa Terus Menerus & Cara Mengatasinya

Serdawa atau yang lebih dikenal dengan sendawa, didefinisikan sebagai keluarnya gas dari kerongkongan ke faring atau tenggorokan secara tiba-tiba, dengan atau tanpa disertai suara.


Sendawa merupakan usaha tubuh untuk mengeluarkan kelebihan udara dari saluran pencernaan bagian atas. Kelebihan udara ini terjadi akibat masuknya udara secara cepat ke saluran pencernaan bagian atas, karena kontraksi otot pernapasan diafragma atau kontraksi otot dasar lidah.


Sendawa memang kondisi yang wajar dan umum terjadi. Namun, bila sendawa menjadi lebih sering atau sendawa berlebihan, Anda perlu mewaspadai sebab kondisi ini bisa menandakan adanya masalah atau gangguan pada saluran pencernaan.


Apa Itu Sendawa Berlebihan?

Sendawa yang berasal dari lambung terjadi karena relaksasi otot sfingter kerongkongan bawah untuk mencegah terkumpulnya udara pada lambung. Sendawa ini secara normal dapat terjadi hingga 30 kali dalam sehari tanpa disadari.


Sesekali bersendawa merupakan fenomena yang wajar terjadi. Namun, bila terlalu sering terjadi, maka dapat dikatakan bahwa Anda mengalami sendawa berlebihan.


Baca juga: Nyeri Lambung, Periksakan Segera, Jangan Remehkan Akibatnya



Gejala Sendawa Berlebihan

Selain peningkatan frekuensi sendawa, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri Anda mengalami sendawa berlebihan:


  • Sendawa lebih dari 30 kali sehari, terutama setelah makan atau minum
  • Sendawa sebanyak lebih dari 3-6 kali setelah makan atau minum
  • Mengalami kembung, rasa tidak nyaman atau sakit perut
  • Mual dan muntah
  • Kesulitan menelan


Baca juga: Permasalahan Lambung Kaum Urban: Dispepsia, Gastritis, dan GERD


Penyebab Sendawa Terus-Menerus

Sendawa dapat terjadi ketika Anda makan atau minum terlalu cepat, berbicara ketika makan, mengunyah permen karet, meminum minuman berkarbonasi atau bersoda, atau merokok.


Sendawa juga dapat dipicu oleh beberapa penyakit seperti refluks asam lambung ke kerongkongan atau gastroesophageal reflux disease (GERD), radang lambung, tukak lambung, radang pankreas, intoleransi laktosa, malabsorbsi karbohidrat seperti fruktosa atau sorbitol, atau infeksi bakteri Helicobacter pylori.


Peningkatan frekuensi sendawa pada penderita GERD sebagian besar terjadi karena kelebihan gas pada lambung. Penderita GERD menelan udara lebih sering dan akibatnya mengalami sendawa yang berasal dari lambung lebih sering.


Sendawa berlebihan juga dilaporkan pada 80 persen penderita dispepsia fungsional, yaitu sakit perut tanpa adanya luka dan tidak disertai penyebab yang jelas. Orang dengan riwayat penyakit ini, juga menelan udara lebih sering dan mengalami sendawa yang berasal dari lambung lebih sering dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki keluhan dispepsia.


Baca juga: Nyeri Perut, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Meredakannya


Kapan Harus Ke Dokter?

Sebagian besar sendawa merupakan gangguan behavioural atau fungsional tubuh. Namun,jika Anda tiba-tiba lebih sering bersendawa dan mengalami gejala di bawah ini, sebaiknya segera konsultasikan diri dengan dokter spesialis penyakit dalam:


  • Nyeri dada
  • Kesulitan bernapas sesak napas
  • Mual dan muntah
  • Muntah darah
  • Diare, sembelit, atau perubahan pola buang air lainnya
  • Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas


Baca juga: 10 Cara Mengobati Asam Lambung Naik



Diagnosis Sendawa Terus-Menerus

Pada saat berkonsultasi dengan dokter, wawancara medis dan pemeriksaan fisik lengkap akan dilakukan untuk mengetahui penyebab yang mendasari sendawa. Bila dicurigai mengalami gangguan organ, dokter akan menyarankan pemeriksaan endoskopi.


Diagnosis gangguan sendawa dilakukan dengan pemeriksaan khusus untuk mendeteksi kontraksi kerongkongan yang disebut pemeriksaan impedansi esofagus. 


Ada dua diagnosis yang mungkin terjadi akibat sendawa berlebihan, yaitu:


  • Gangguan aerofagia (menelan udara), bila gejala sendawa berulang beberapa kali dalam seminggu disertai dengan bukti menelan udara pada pemeriksaan yang bernama impedansi esofagus. 
  • Gangguan sendawa berulang yang tidak spesifik, bila ditemukan gejala sendawa berulang dalam seminggu dan tidak ada bukti menelan udara.

 

Untuk menegakkan diagnosis, kriteria-kriteria tersebut harus berlangsung selama minimal tiga bulan dengan gejala paling sedikit 6 bulan sebelum pemeriksaan.


Baca juga: Langkah Awal Mendiagnosis Masalah Lambung


Penanganan Sendawa Terus-Menerus

Penanganan sendawa berlebihan bergantung pada penyebabnya. Metode penanganan terdiri dari terapi tanpa obat (terapi non-farmakologis) dan terapi obat (terapi farmakologis).


Terapi non-farmakologis untuk keluhan sendawa meliputi:


1. Speech Therapy 

Speech therapy merupakan terapi supragastric belching yang memiliki efektivitas sebesar 83 persen dalam mengurangi gejala supragastric belching. Strategi speech therapy mencakup edukasi pasien mengenai perilaku yang mendasari masuknya udara ke dalam kerongkongan secara berlebihan dan strategi untuk menanganinya. Strategi mencakup pengaturan napas dan kegiatan menelan yang menjadi lebih disadari.


2. Terapi Kognitif Perilaku

Terapi kognitif perilaku juga dapat mengurangi gejala sendawa, yang terdiri dari tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen perilaku, dan evaluasi terapi serta hasil. Tujuan terapi ini adalah untuk membantu penderita mengenali penyebab keluhan yang dialami, faktor pencetus, dan penjelasan bagaimana terapi dapat memperbaiki gejala. Terapi pernapasan diafragma atau pernapasan perut dengan mulut terbuka dianjurkan untuk mengurangi sendawa.


3. Perubahan Gaya Hidup

Sendawa dapat dikurangi dengan makan dan minum secara perlahan, menelan makanan dalam jumlah kecil, menghindari minuman berkarbonasi dan bersoda, menghindari mengunyah permen karet, mengurangi dan menghentikan kebiasaan merokok, melakukan pemeriksaan gigi rutin, tetap aktif bergerak, serta menangani penyakit yang mendasari terjadinya sendawa.


Sementara, terapi farmakologis untuk keluhan sendawa ditentukan berdasarkan penyakit yang mendasarinya. Untuk pasien GERD, terapi dengan obat untuk menekan produksi asam lambung dapat digunakan.

Selain itu, terapi dengan obat baclofen juga dapat meredakan gejala pasien dengan supragastric belching.


Baca juga: Asam Lambung ke Dokter Apa?


Pencegahan Sendawa Terus-Menerus

Berikut ini adalah beberapa upaya mandiri yang dapat Anda lakukan untuk mencegah sendawa terus-menerus:


1. Hindari Jenis Makanan dan Minuman Pemicu Gas

Jenis makanan dan minuman tertentu dapat meningkatkan produksi gas di lambung, seperti kacang-kacangan, kubis, brokoli, minuman bersoda, produk susu, dan makanan berlemak. Mengurangi konsumsi makanan atau minuman tersebut dapat membantu mengurangi frekuensi sendawa.


2. Makan Perlahan dan Kunyah Makanan dengan Baik

Makan terlalu cepat atau tidak mengunyah makanan dengan baik dapat menyebabkan udara tertelan lebih banyak dan memicu sendawa. Pastikan untuk makan perlahan dan mengunyah makanan dengan baik untuk mengurangi masuknya udara ke dalam lambung.


3. Hindari Mengunyah Permen Karet

Mengunyah permen karet dapat menyebabkan Anda sendawa berlebihan. Cobalah untuk menghindari kebiasaan ini jika Anda sering mengalami sendawa.


4. Batasi Konsumsi Minuman Berkarbonasi

Minuman berkarbonasi seperti soda dan air berkarbonasi mengandung gas yang bisa menyebabkan sendawa. Anda sebaiknya mengurangi konsumsi minuman bersoda jika Anda sering bersendawa.


Baca juga: 10 Pantangan Makanan Asam Lambung, Wajib Tahu!


5. Hindari Merokok

Merokok dapat menyebabkan Anda menelan lebih banyak udara dan juga merangsang produksi asam lambung yang berlebihan, yang dapat menyebabkan sendawa. Berhenti merokok tidak hanya akan mengurangi sendawa tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang lebih luas.


6. Konsumsi Makanan dalam Porsi Kecil

Makan dalam porsi besar dapat membuat lambung bekerja lebih keras dan menghasilkan lebih banyak gas. Cobalah makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering sepanjang hari untuk mencegah sendawa berlebih.


7. Jaga Postur Tubuh saat Makan

Posisi tubuh yang baik membantu melancarkan proses pencernaan dan mencegah udara berlebihan masuk ke dalam sistem pencernaan Anda. Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk duduk dengan tegak saat makan dan hindari berbaring setidaknya 30 menit setelah makan.


8. Kelola Stres dan Kecemasan

Stres dan kecemasan dapat memengaruhi cara Anda menelan dan meningkatkan kemungkinan sendawa. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu meredakan stres sekaligus mengurangi frekuensi sendawa.


Sendawa memang hal yang wajar, tetapi kondisi menjadi tidak wajar saat terjadi secara berlebihan dan berulang. Bila sendawa terjadi secara terus-menerus hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan mempengaruhi kualitas hidup Anda, segera berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi dan hepatologi. 


Baca juga: Waspadai Kolitis Ulseratif, Penyakit Radang Usus Besar yang Kronis



FAQ


Kenapa Sering Sendawa Terus-Menerus?

Sering sendawa terus-menerus biasanya disebabkan oleh menelan terlalu banyak udara, yang bisa terjadi saat makan atau minum terlalu cepat, mengunyah permen karet, atau mengonsumsi minuman bersoda. Kondisi ini juga bisa menjadi tanda adanya gangguan pencernaan seperti refluks asam lambung (GERD), intoleransi makanan, atau gangguan lambung lainnya.


Apakah Sendawa Terus-Menerus Berbahaya?

Tidak, sendawa terus-menerus umumnya tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Jika mengalami sendawa berlebihan atau terus-menerus, bisa jadi ini merupakan gejala dari gangguan pada saluran pencernaan, seperti penyakit refluks gastroesofageal (GERD), intoleransi makanan, atau infeksi H. pylori.


Sering Sendawa Apakah Asam Lambung Naik?

Sering sendawa bisa menjadi tanda asam lambung naik, terutama jika disertai gejala lain seperti rasa asam di mulut, nyeri dada, atau perut kembung. Namun, untuk memastikannya, periksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam.


Bagaimana Mengatasi Sendawa Terus-Menerus?

Untuk mengatasi sendawa terus-menerus, hindari makan terlalu cepat, hindari konsumsi makanan berlemak, minuman bersoda, dan kafein. Cobalah makan dalam porsi kecil, serta hindari berbaring segera setelah makan. Jika sendawa berlanjut atau disertai gejala lain, konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam.


Berapa Lama Sendawa Normalnya akan Hilang?

Sendawa normalnya akan hilang dalam beberapa menit hingga 1 jam setelah makan, tergantung pada seberapa banyak udara yang tertelan. Jika sendawa berlangsung lebih lama atau terjadi terus-menerus, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.