Oleh Tim RS Pondok Indah
Sepsis adalah kondisi gawat darurat yang terjadi karena respon abnormal sistem imun terhadap infeksi, sehingga menyebabkan gangguan pada organ dan jaringan.
Sistem imun memang bertugas melawan infeksi maupun senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Namun, ketika sistem imun memberikan reaksi berlebihan ketika merespon infeksi, akan terjadi kerusakan jaringan, yang dikenal dengan sepsis. Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele karena bisa mengancam nyawa sehingga penanganan tepat sedini mungkin perlu diberikan.
Seperti yang sudah disinggung di awal, sepsis adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh melawan infeksi tidak sebagaimana mestinya.
Akibat respons yang berlebihan tersebut, akan dilepaskan zat kimia yang merusak jaringan, bahkan karena penyaluran oksigen ke organ terganggu bisa saja terjadi kerusakan organ. Jika terlambat ditangani, sepsis dapat menyebabkan kerusakan jaringan maupun kegagalan organ tubuh secara permanen, bahkan kematian.
Baca juga: Infeksi Saluran Pencernaan, Sudah Biasa, tetapi Tidak Bisa Diabaikan
Meski bisa berbeda untuk setiap pasien, tanda dan gejala sepsis yang umumnya dikeluhkan oleh pasien yang mengalami sepsis, adalah sebagai berikut ini:
Sepsis terjadi saat sistem kekebalan tubuh melawan infeksi secara berlebihan dan berpotensi membahayakan penderitanya. Kondisi ini adalah situasi kegawatdaruratan yang harus segera ditangani.
Bila Anda atau orang tercinta mengalami tanda dan gejala sepsis, segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda juga bisa langsung pergi ke IGD untuk mendapatkan penanganan gawat darurat.
Baca juga: Nyeri Perut, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Meredakannya
Penyebab sepsis umumnya adalah infeksi, pada bagian tubuh mana pun, baik paru-paru, kulit, sampai saluran pencernaan. Umumnya, bakteri merupakan penyebab infeksi yang berujung sebagai sepsis. Namun, sepsis juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur, infeksi virus, maupun infeksi parasit.
Berikut ini adalah beberapa jenis infeksi yang berpotensi menyebabkan sepsis:
Baca juga: Nyeri Ulu Hati, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Sepsis bisa menyerang siapa saja, tetapi beberapa kelompok individu dengan kondisi tertentu lebih rentan mengalami kondisi ini. Faktor risiko sepsis yang dimaksud mencakup:
Baca juga: Kenali Gagal Ginjal Akut Sedini Mungkin untuk Pemulihan yang Optimal
Langkah pengobatan sepsis yang diberikan oleh dokter tergantung dengan jenis dan sumber infeksi yang Anda alami. Secara umum, pengobatan sepsis dilakukan dengan memberikan:
Dokter juga akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah risiko infeksi meluas dengan meresepkan obat-obatan lain. Peresepan obat tersebut juga bertujuan menangani gejala sepsis dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi, sesuai dengn kondisi Anda.
Kondisi sepsis perlu ditangani dengan tepat dan cepat. Oleh sebab itu, jika Anda mengalami tanda-tanda infeksi atau gejala sepsis, segera lakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Pondok Indah cabang terdekat. Sebab melalui pemeriksaan, dokter bisa menegakkan diagnosa penyakit sepsis dan mengetahui lokasi terjadinya infeksi.
Umumnya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti pemeriksaan fisik, tes urine, tes darah, atau rontgen, untuk mengetahui infeksi yang terjadi di dalam tubuh Anda. Untuk kasus sepsis yang parah, dokter mungkin memerlukan perawatan di ruangan ICU (intensive care unit) agar pengobatan yang diberikan lebih optimal.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Penyakit Autoimun
Sepsis sendiri bukanlah penyakit menular. Akan tetapi, sepsis disebabkan oleh respons tubuh terhadap infeksi bakteri, virus, atau jamur yang berlebihan. Infeksi inilah yang bisa menular.
Oleh karena itu, pencegahan kondisi sepsis berfokus pada menghindari infeksi dengan menjaga kebersihan dan menangani infeksi yang sudah ada dengan tepat.
Orang yang paling berisiko terkena sepsis adalah bayi baru lahir, lansia, serta mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti penderita diabetes, HIV/AIDS, atau pasien yang sedang menjalani kemoterapi. Selain itu, sepsis juga dapat terjadi pada pasien dengan luka terbuka atau infeksi berat, serta orang yang baru menjalani operasi.
Organ yang paling terpengaruh oleh sepsis adalah jantung, paru-paru, ginjal, dan hati. Sepsis menyebabkan peradangan sistemik yang dapat merusak organ-organ vital, bahkan dapat menyebabkan kerusakan organ permanen jika tidak segera ditangani.
Pembagian empat tahap sepsis yang dimaksudkan adalah meliputi:
Namun, saat ini pembagian sepsis menjadi empat tahap ini sudah tidak lagi digunakan.
Sepsis adalah kondisi berbahaya yang terjadi ketika tubuh merespon infeksi tidak sebagaimana mestinya. Tubuh akan melepaskan zat kimia secara berlebih sehingga menyebabkan kerusakan jaringan dan organ. Jika tidak ditangani segera, sepsis bisa berujung pada kegagalan organ, bahkan kematian. Penanganan medis cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Kunci pemulihan penyakit sepsis adalah pengobatan yang tepat dan diberikan secara cepat. Meski sepsis bisa mengancam nyawa, pengobatan sedini mungkin bisa menyembuhkan kondisi ini dan penderita sepsis bisa beraktivitas kembali dengan normal.
Namun, apabila sepsis terlambat ditangani, penderita sepsis bisa mengalami sepsis yang parah, yakni syok septik, bahkan meninggal dunia hanya dalam waktu 12 jam saja.
Jadi, jangan abaikan infeksi sekecil apapun yang Anda alami. Segera lakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Pondok Indah cabang terdekat jika Anda mengalami infeksi, terlebih yang disertai dengan peningkatan suhu tubuh atau gejala sepsis lainnya.
Referensi: