Serba-Serbi Perawatan Akar Gigi

Selasa, 08 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Perawatan saluran akar gigi dimulai dengan pembiusan, pembukaan ruang pulpa, pembersihan saluran gigi, pengisian semen, hingga penutupan dengan mahkota gigi.

Serba-Serbi Perawatan Akar Gigi

Gigi yang kita gunakan sehari-hari untuk mengunyah memiliki beberapa lapisan. Dimulai dengan lapisan paling luar yang keras dan menyelimuti seluruh permukaan gigi, yang dikenal dengan mahkota gigi. Sementara yang terlihat secara klinis adalah email, dan di bawahnya terdapat lapisan yang lebih lunak, yaitu dentin.


Kemudian lapisan terdalam gigi adalah pulpa, yang terdiri dari jaringan lunak serta mengandung saraf dan pembuluh darah. Pulpa inilah yang memberi nutrisi pada saraf gigi, sehingga gigi dapat merasakan sensasi panas atau dingin.


Pulpa gigi ini bisa mengalami kerusakan akibat gigi berlubang, trauma fisik, atau infeksi bakteri. Jika tidak segera ditangani, infeksi dapat menyebar, menyebabkan rasa sakit, dan mengancam kesehatan gigi secara keseluruhan. Apabila pulpa terinfeksi atau mati, perawatan saluran akar gigi dapat dilakukan untuk menyelamatkan gigi.


Apa itu Perawatan Saluran Akar Gigi?

Prosedur perawatan saluran akar gigi (root canal treatment) adalah perawatan yang dilakukan pada gigi dengan pulpa terinfeksi (pulpitis) atau mati (nekrosis pulpa) untuk menyelamatkan gigi agar tetap dapat bertahan di dalam rongga mulut.


Dokter akan melakukan pengangkatan pulpa gigi yang terinfeksi kemudian membersihkan rongga pulpa dan menambalnya untuk mencegah infeksi, yang merupakan gamabran prosedur perawatan saluran akar gigi. Dengan menjalani perawatan saluran akar gigi, maka gigi yang terinfeksi dapat diselamatkan tanpa perlu dicabut.


Baca juga: Gigi Sehat Hingga ke Akarnya


Manfaat Perawatan Akar Gigi

Perawatan akar gigi dapat dilakukan untuk mengatasi infeksi bakteri di dalam gigi sehingga lubang tidak bertambah luas dan dalam, peradangan tidak berlanjut ke jaringan sekitar gigi (gusi dan tulang di bawah gigi), nyeri pada gigi hilang, dan gigi dapat digunakan untuk mengunyah makanan dengan normal kembali. 


Kerusakan akar gigi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman karena infeksi yang terjadi di dalam gigi dapat memicu nyeri luar biasa yang berlangsung spontan atau setelah terkena rangsangan panas/dingin.

Nyeri tersebut dapat berlangsung secara terus-menerus sampai Anda mengalami sulit tidur, kurang nafsu makan (karena gigi sakit saat dipakai mengunyah), serta tidak dapat beraktivitas secara normal. Kondisi ini tentu akan mengganggu aktivitas, bahkan menurunkan kualitas hidup Anda.


Jika infeksi pada akar gigi tidak segera ditangani, maka bakteri yang ada di dalam saluran akar gigi dapat menyebar ke jaringan penyangga gigi (yaitu gusi dan tulang sekitar gigi) melalui lubang kecil di ujung akar gigi.


Akibatnya gusi dapat mengalami peradangan dan menjadi bengkak, serta dapat terjadi kehilangan tulang di sekitar gigi yang menyebabkan gigi goyang. Perawatan akar gigi yang dilakukan tepat waktu dapat membantu mengatasi keluhan sakit pada gigi.


Baca juga: Apakah Gigi Sakit Boleh Dicabut: Sakit Gigi, Sebaiknya Dicabut Saja?



Indikasi Perawatan Saluran Akar Gigi

Keluhan yang dapat ditangani saat perawatan akar gigi adalah:


  • Gigi berlubang besar dan dalam hingga mencapai pulpa.
  • Sakit gigi parah dengan karakteristik nyeri berdenyut yang berlangsung terus-menerus, atau dapat hilang timbul, dan dengan atau tanpa rangsangan. Nyeri tidak akan hilang meskipun rangsangan sudah dihilangkan. Gejala nyeri, terkadang menjalar hingga kepala atau leher.
  • Sakit gigi saat mengunyah atau menggigit.
  • Gusi bengkak di area gigi terinfeksi. Tampilannya seperti benjolan pada gusi yang dapat pecah dengan sendirinya dan mengeluarkan darah serta cairan putih kekuningan yang berasa asin (seperti nanah). Pada beberapa kasus, pasien dapat mengalami pembengkakan pada area pipi.
  • Gigi goyang karena saluran akar terinfeksi.
  • Terjadi perubahan warna gigi menjadi lebih gelap. Hal ini disebabkan oleh kerusakan gigi lebih lanjut yang menyebabkan terputusnya aliran darah ke gigi, sehingga gigi menjadi mati dan berwarna keabuan gelap.
  • Gigi yang mengalami cedera, misalnya karena benturan hebat.
  • Iritasi pulpa karena tambalan gigi yang luas.
  • Gigi retak (crack) karena benturan, kecelakaan, atau tekanan mengunyah yang besar, dan sebagainya


Jika Anda mengalami keluhan tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter gigi spesialis konservasi gigi. Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah gigi Anda memerlukan perawatan saluran akar atau tidak. 


Baca juga: Gigi Ngilu Bikin Tak Nyaman? Cari Tahu Penyebabnya, Yuk!



Diagnosis Perawatan Saluran Akar Gigi

Dokter akan melakukan pemeriksaan lengkap mulai dari anamnesa (mengajukan pertanyaan mengenai riwayat sakit gigi Anda secara lengkap), pemeriksaan klinis berupa pemeriksaan kedalaman lubang, vitalitas gigi, dan pemeriksaan kondisi jaringan penyangga gigi dengan melakukan pengetukan gigi dan perabaan gusi.


Setelah itu, dokter akan mengambil foto rontgen gigi Anda untuk membantu menegakkan diagnosis, dan menjadi panduan sebelum memulai perawatan.


Baca juga: Gigi Sehat Cemerlang, Kini dan Nanti


Tahapan Perawatan Akar Gigi

Setelah dokter menyatakan Anda memerlukan perawatan akar gigi, maka inilah tahapan perawatan yang akan dilakukan:


1. Pembukaan Akses ke Ruang Pulpa

Jika gigi masih vital (hidup), dokter akan memberikan bius lokal sebelum proses perawatan saluran akar gigi dilakukan. Pembukaan ke ruang pulpa dilakukan dengan bor gigi.


2. Pembersihan dan Pembentukan Saluran Akar Gigi 

Tahap pembersihan dilakukan dengan mengambil seluruh sisa pulpa yang terinfeksi atau mati, mulai dari mahkota hingga saluran akar gigi, menggunakan alat khusus, lalu dilakukan irigasi dengan cairan khusus. Alat khusus yang digunakan bisa berupa instrumen manual dan rotary (menggunakan mesin).


3. Pengisian Saluran Akar Gigi

Setelah saluran akar selesai dibersihkan, saluran akar akan diisi oleh bahan pengisi yang menyerupai karet, menggunakan semen untuk mengisi saluran akar hingga rapat.


4. Penutupan Mahkota

Setelah perawatan saluran akar selesai, dan Anda tidak memiliki keluhan lainnya, maka dokter akan melakukan penutupan mahkota dengan penambalan atau pembuatan crown pada gigi untuk mengembalikan fungsi gigi.


Sesi konsultasi untuk perawatan akar gigi bervariasi tergantung pada tingkat keparahan atau keluhan gigi yang Anda alami.


Jika akhirnya perawatan akar gigi dilakukan lebih dari 1 kali, maka di antara waktu kunjungan, dokter gigi spesialis konservasi gigi akan memberikan terapi pengobatan termasuk penambalan gigi untuk sementara agar mencegah kontaminasi bakteri.


Baca juga: Periodontitis, Si Radang Gusi


Tips Mencegah Infeksi Akar Gigi Berulang

Setelah tindakan perawatan akar gigi, Anda perlu menjaga kesehatan gigi dan mulut untuk menghindari infeksi berulang pada akar gigi. Berikut beberapa cara pencegahan infeksi berulang pada akar gigi Anda:


  • Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan sikat gigi minimal dua kali sehari setiap pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
  • Setelah sikat gigi, Anda dianjurkan untuk menggunakan benang gigi untuk memaksimalkan pembersihan gigi di sela-sela gigi.
  • Kontrol rutin ke dokter gigi spesialis konservasi gigi setiap enam bulan sekali.
  • Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis.


Baca juga: Bau Mulut Akibat Gigi Berlubang? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!



FAQ


Perawatan Saluran Akar Gigi Apakah Sakit?

Perawatan saluran akar gigi biasanya tidak sakit karena dilakukan dengan bius lokal. Setelahnya, mungkin ada sedikit rasa tidak nyaman, tetapi bisa diatasi dengan obat pereda nyeri.


Berapa Kali Perawatan Saluran Akar Gigi?

Perawatan saluran akar gigi biasanya membutuhkan 1-3 kali kunjungan, tergantung pada tingkat kerusakan gigi dan kondisi saraf. Dokter akan membersihkan, mensterilkan, dan menutup saluran akar selama beberapa sesi jika diperlukan.


Apa yang Harus Dilakukan Setelah Perawatan Akar Gigi?

Setelah perawatan akar gigi, hindari mengunyah dengan gigi yang dirawat hingga sembuh, konsumsi obat pereda nyeri jika diperlukan, dan jaga kebersihan mulut dengan menggosok gigi secara lembut.


Bagaimana Jika Perawatan Saluran Akar Gigi Tidak Dilanjutkan?

Jika perawatan saluran akar gigi tidak dilanjutkan, infeksi bisa menyebar, menyebabkan nyeri hebat, abses, bahkan kehilangan gigi. Infeksi yang tidak ditangani juga bisa memicu masalah kesehatan lebih serius.


Lubang pada gigi memang tidak terasa nyaman, tetapi dengan penanganan segera, nyeri dapat teratasi dan peluang keberhasilan perawatan juga makin meningkat. Jadi, jaga kesehatan gigi dan mulut, serta jangan lupa untuk rutin memeriksakan diri ke dokter gigi setiap enam bulan sekali, ya.