Kapan waktu yang tepat untuk anak mulai sekolah selalu menjadi bahan pembicaraan para orang tua. Nah, sebelum memutuskan si kecil sekolah atau tidak, cek dulu yuk, tanda-tanda si kecil siap sekolah
Ada yang beranggapan bahwa pendidikan yang dimulai sejak usia dini lebih baik dalam melatih mental si kecil. Tapi ada juga yang beranggapan bahwa saat usia balita harus lebih banyak bermain jadi jangan sekolah dulu.
Nah, sebelum memutuskan si kecil sekolah atau tidak, cek dulu yuk, tanda-tanda si kecil siap sekolah.
Cek perkembangan motorik kasar dan motorik halus buah hati Anda. Berjalan, berlari, dan melompat, diperlukan oleh si kecil di sekolah untuk bermain bersama dengan teman-temannya. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap interaksi sosial anak.
Selain itu, motorik kasar juga diperlukan bagi anak untuk dapat mengikuti mata pelajaran olaharaga di sekolah.
Sedangkan motorik halus dan koordinasi motorik diperlukan oleh anak di sekolah untuk melakukan aktivitas menulis, seperti menyalin catatan, soal, menulis tugas, dan sebagainya, menggambar, mewarnai, dan menggunting, yang biasanya akan banyak dilakukan anak dalam pelajaran seni.
Apakah anak Anda siap dalam menerima berbagai rangsang sensori yang ia terima dari lingkungan sekitarnya? Seperti rangsang audiotori, visual, taktil, olfaktori, gustatori, dan vestibular.
Pastikan anak tidak hipersensitif maupun hiposensitif terhadap berbagai rangsang tersebut. Selain itu, propioseptif (kemampuan untuk mengetahui posisi tubuh anak) juga telah berkembang dengan cukup matang, sehingga anak dapat duduk dengan tenang di dalam setting yang mengharuskannya untuk duduk (seperti di kelas), dan ia dapat memusatkan rentang konsentrasinya dengan baik selama mendengarkan penjelasan guru.
Bahasa reseptif anak sudah harus berkembang dengan optimal, artinya anak sudah dapat memahami dan menangkap informasi verbal yang disampaikan, misalnya: kalimat, pertanyaan, instruksi, dan sebagainya.
Hal ini tentu diperlukan oleh anak untuk mendukung kegiatan belajarnya di kelas dan juga penting untuk kegiatan sosialisasi anak dengan teman-temannya.
Bahasa ekspresif anak (termasuk artikulasi) pun sebaiknya sudah berkembang dengan baik, artinya anak dapat menyampaikan ide, jawaban, pemikiran, dan pendapatnya secara lisan dalam bentuk kalimat yang lengkap dan terstruktur, serta anak dapat melafalkannya dengan artikulasi yang terdengar dengan jelas. Hal ini akan mendukung kegiatan belajar dan sosialisasi anak.
Idealnya, anak juga diharapkan memiliki perkembangan kognitif yang sesuai dengan usia perkembangannya. Hal ini dapat diperiksa melalui tes IQ (kecerdasan), sehingga gambaran fungsi kognitif anak dapat dipahami oleh orang tua secara jelas.
Namun, untuk anak-anak dengan fungsi kognitif yang berada di bawah usia perkembangannya, maka pemilihan jenis sekolah akan memainkan peran yang sangat penting.
Ketika masuk ke dunia sekolah, anak tentu diharapkan mampu mengikuti peraturan, arahan, dan instruksi yang diberikan oleh figur otoritas, yaitu guru, kepala sekolah, dan pihak sekolah. Anak tentu akan banyak mendapatkan peraturan seperti rutinitas kegiatan, durasi jam istirahat, tenggat waktu pengumpulan tugas, durasi mengerjakan ujian.
Selain itu, guru di kelas tentu akan banyak memberikan arahan dan instruksi untuk membaca, mengerjakan tugas tertentu, mengarahkan anak untuk beralih pada kegiatan/aktivitas selanjutnya, dan lain-lain. Perilaku anak yang kooperatif akan sangat membantunya mengikuti kegiatan sehari-hari di sekolah.
Sebaliknya, anak yang masih menunjukkan perilaku impulsif (bertindak sesuai keinginannya sendiri dan tidak mempedulikan peraturan, arahan, dan instruksi) tentu akan mengalami kendala untuk mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah.
Anak dengan perkembangan sosio emosional yang matang, membuat ia memiliki kepekaan terhadap situasi yang terjadi di lingkungan sekitarnya, dapat mengendalikan diri dan emosi dengan baik.
Sehingga, ketika di sekolah ia mengalami masalah, reaksi emosi yang ditampilkannya pun tepat. Tidak menunjukkan agresivitas dalam mengekspresikan emosinya.
Setelah membaca uraian di atas, apakah si kecil sudah siap sekolah, Bunda?