Tangan nyeri dan kebas dapat disebabkan oleh saraf terjepit, gangguan saraf perifer, kekurangan vitamin B1, B6, B12, dan lainnya. Cek cara mengatasi di sini.
Nyeri yang disertai dengan rasa kesemutan dan kebas pada tangan merupakan hal yang sering dijumpai. Penyebab paling sering terjadi karena terjepitnya saraf yang mengakibatkan gangguan fungsi pada saraf (neuropati).
Diagnosis paling sering adalah sindroma terowongan carpal/carpal tunnel syndrome (CTS). Namun CTS bukanlah satu-satunya penyebab dari gejala tersebut.
Ada tiga saraf utama pada tangan yang berfungsi sebagai penggerak (motorik) dan sensasi rasa (sensorik) yang berjalan dari leher sampai ke ujung jari yaitu saraf medianus, ulnaris, dan radialis.
Gejala yang dirasakan tergantung pada saraf mana yang terdampak dan lokasi gangguan yang terjadi sepanjang jalannya saraf tersebut, mulai dari leher hingga jari. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan area terjadinya kesemutan dan baal di telapak tangan hingga jari:
Penyebab gangguan tersebut dapat diakibatkan oleh:
Compression neuropathy merupakan gejala jepitan pada saraf yang terjadi pada titik tertentu sepanjang jalannya saraf tersebut. Selain rasa kesemutan, kebas, dan nyeri, compression neuropathy dapat menyebabkan kelemahan otot pada saraf yang mengalami gangguan tersebut.
Beberapa faktor penyebab compression neuropathy:
Saraf terjepit dapat terjadi di sepanjang saraf tersebut mulai dari leher hingga jari.
Berdasarkan lokasi terjadinya jepitan saraf, berikut ini beberapa penyebab/diagnosis yang sering ditemukan:
Neuropati perifer merupakan gangguan saraf perifer (saraf tepi) yang diakibatkan karena penyakit penyerta (diabetes), penyakit degeneratif, konsumsi alkohol berlebih, dan keracunan akibat bahan toksik industri.
Beberapa penyebab lainya:
Hal yang paling penting dalam tatalaksana gejala gangguan saraf ini adalah menentukan lokasi dan penyebab gangguan tersebut melalui pemeriksaan klinis, radiologis, dan penunjang lain seperti pemeriksaan hantar saraf (electromyography/EMG dan nerve conduction study/NCS).
Pemeriksaan radiologis seperti X-Ray, CT Scan, dan MRI dilakukan sesuai indikasi yang diperlukan saat pemeriksaan klinis, sehingga tidak selalu dibutuhkan.
Tatalaksana spesifik dapat dibuat setelah dokter menentukan diagnosis. Nyeri merupakan peringatan/alarm tubuh yang menunjukkan bahwa ada kemungkinan masalah pada bagian tubuh yang mengalami nyeri.
Sangat penting untuk mengetahui penyebab dari nyeri tersebut melalui diagnosis yang tepat sehingga kita dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada bagian tubuh yang mengalami nyeri tersebut dan mengetahui prognosis (prediksi perjalanan penyakit) dari penyakit yang kita alami.
Jika rasa nyeri dan kesemutan timbul setelah kita melakukan aktivitas baru, peningkatan intensitas, dan atau frekuensi dari aktivitas yang sebelumnya sudah rutin dilakukan, keluhan biasanya akan menghilang setelah ada pengurangan aktivitas tersebut.
Penggunaan brace pada pergelangan tangan atau siku seringkali dapat memperbaiki gejala. Beberapa jenis neuropati kompresif dapat membaik dengan injeksi kortikosteroid.
Apabila terapi non-operatif tidak berhasil, tindakan operatif berupa dekompresi saraf dapat menjadi pertimbangan penanganan apalagi jika gangguan saraf tergolong berat. Perbaikan gejala setelah tindakan operatif akan bergantung pada berapa lama kompresi saraf sudah berlangsung, seberapa parah kompresi, dan beberapa faktor lain yang ada pada diri pasien.
Beberapa keluhan dan gejala dapat disembuhkan, namun pada beberapa kasus lainnya, tidak semua kebas dan kesemutan dapat hilang dengan tindakan tersebut. Untuk menghindari kemungkinan gejala kesemutan, kebas, dan kelemahan otot permanen, disarankan untuk segera memeriksakan ke dokter untuk menentukan diagnosis.
Banyak hal yang dapat menyebabkan kompresi pada saraf. Ada hal yang dapat dihindari dan tidak dapat dihindari karena memang diakibatkan oleh kondisi atau penyakit lain.
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat dihindari agar saraf tidak terjepit:
Apabila Anda banyak berada di balik meja dan menggunakan laptop/komputer, pastikan untuk menempatkan tangan pada posisi yang ergonomis dan beristirahat, juga melakukan peregangan setiap 30 menit.
Apabila Anda bekerja dengan menggunakan alat yang menyebabkan vibrasi, pastikan untuk menggunakan bantalan pada tangan untuk meredam getaran dan beristirahat setiap 15-30 menit
Gejala neuropati kompresif sering terjadi pada pengguna sepeda motor karena posisi tangan yang memegang setang dan getaran dari jalanan. Apalagi jika Anda berkendara dalam waktu yang lama. Pastikan Anda secara rutin memeriksa kondisi kendaraan terutama ban dan shock breaker untuk meminimalkan risiko tangan Anda terdampak oleh getaran.
Pastikan untuk melakukan gerakan dengan posisi yang benar. Gejala kompresi saraf pada saat berolahraga seringkali tidak langsung terasa, kecuali saat terjadi cedera akut. Seringkali gejala baru muncul dalam jangka waktu beberapa bulan bahkan tahun akibat cedera berulang dan kronis yang diakibatkan posisi/form yang kurang benar.
Banyak penyebab terjadinya tangan kesemutan atau nyeri tiba-tiba. Mengetahui gejala, penyebab, dan diagnosis sedini mungkin tanpa membiarkan gejala berlarut-larut akan sangat membantu proses pemulihan Anda.
Tangan terasa kebas dan nyeri biasanya disebabkan oleh tekanan atau kerusakan pada saraf yang mengalir melalui tangan, seperti saraf median pada sindrom carpal tunnel. Kondisi ini bisa terjadi karena aktivitas berulang yang melibatkan tangan dan pergelangan tangan, postur tidur yang buruk, atau kondisi medis seperti diabetes, kekurangan vitamin B12, atau masalah sirkulasi darah.
Tangan yang sering kesemutan dan kebas bisa menjadi tanda masalah saraf, seperti sindrom carpal tunnel, atau gangguan peredaran darah. Jika gejala ini sering terjadi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis neurologi untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.
Tangan kebas dan kesemutan bisa disebabkan oleh kekurangan vitamin B12, yang penting untuk kesehatan saraf. Kekurangan vitamin ini dapat mengganggu fungsi saraf dan menyebabkan gejala tersebut.
Untuk mengatasi tangan kebas dan kesemutan, pastikan Anda mendapatkan cukup vitamin B12, hindari posisi yang menekan saraf, lakukan peregangan secara rutin, dan perbaiki postur tubuh. Jika gejala terus berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter spesialis neurologi untuk penanganan lebih lanjut.
Saat kesemutan, hindari makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan garam seperti makanan olahan, junk food, dan minuman manis. Makanan ini dapat memperburuk peredaran darah dan memperparah gejala kesemutan. Sebaiknya, konsumsi makanan yang mendukung kesehatan saraf dan peredaran darah.
Supaya tidak berlarut-larut dan mengganggu aktivitas Anda, rencanakan janji temu dengan dokter spesialis neurologi di RS Pondok Indah guna mengatasi kondisi medis terkait, maupun keluhan yang menyertainya. Selain mendapatkan penanganan, dokter juga bisa memberikan saran, termasuk saran pilihan makan/pilihan aktivitas/pantangan, sesuai dengan kondisi Anda.