Teknologi IVUS dan Orbital Atherectomy

Oleh Tim RS Pondok Indah

Jumat, 14 Maret 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

IVUS dan orbital atherectomy membantu diagnosis dan penanganan penyakit jantung koroner dengan lebih presisi, meningkatkan efektivitas perawatan modern.

Teknologi IVUS dan Orbital Atherectomy

Masalah jantung, terutama penyakit arteri koroner, merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Seiring dengan berkembangnya teknologi, metode penanganan penyakit ini telah mengalami kemajuan signifikan. Dua teknologi yang semakin banyak digunakan adalah Intravascular Ultrasound (IVUS) dan orbital atherectomy. Kedua teknologi ini memainkan peran penting dalam mendiagnosis dan mengatasi penyumbatan pembuluh darah dengan cara yang lebih presisi dan efektif.


Teknologi Intravascular Ultrasound (IVUS)

IVUS adalah modalitas pencitraan intrakoroner yang digunakan untuk mendapatkan gambaran rinci dari bagian dalam pembuluh darah koroner. Dengan teknologi ini, dokter dapat melakukan pencitraan koroner dari dalam lumen pembuluh darah, yang memungkinkan dokter untuk mengidentifikasi plak, panjang lesi, dan bagaimana lesi tersebut berkaitan dengan area pembuluh darah yang sehat. Teknologi ini sangat berguna dalam memandu tindakan medis sebelum, saat, dan setelah pemasangan stent (ring jantung), serta meminimalkan risiko komplikasi.

 

Salah satu keunggulan utama IVUS adalah kemampuan pencitraannya yang lebih jelas dibandingkan metode angiografi konvensional. Meskipun resolusi IVUS belum se-efektif Optical Coherence Tomography (OCT), IVUS tidak memerlukan injeksi kontras. Hal ini merupakan keuntungan besar, terutama pada pasien dengan risiko alergi terhadap zat kontras. Selain itu, IVUS mampu menampilkan gambar dari dalam pembuluh darah secara tiga dimensi, yang memberikan gambaran lebih mendalam dibandingkan angiografi yang hanya menampilkan gambar dua dimensi.

 

Dalam prosedur kateterisasi, IVUS biasanya digunakan untuk menganalisis lesi yang dianggap moderat berdasarkan angiografi. Dengan bantuan wire dan kateter IVUS, alat ini dimasukkan ke dalam pembuluh darah untuk mengambil gambar area lesi. Data yang diperoleh dari IVUS memberikan informasi yang lebih akurat mengenai sifat lesi, apakah terdapat plak keras (kalsifikasi) atau kerusakan pada dinding pembuluh darah, sehingga memudahkan dokter dalam merencanakan tindakan yang lebih tepat.

 

IVUS juga sangat membantu dalam memastikan hasil yang optimal setelah intervensi, seperti pemasangan stent. Teknologi ini dapat mendeteksi apakah stent tersebut sudah dipasang dengan benar atau apakah memerlukan tindakan tambahan guna memperbesar diameter lumen pembuluh darah. Tindakan tambahan ini bermanfaat untuk mencegah penyumbatan, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi di masa depan.


Baca juga: Teknologi Canggih untuk Diagnosis yang Lebih Akurat


 

Teknologi Orbital Atherectomy

Di sisi lain, orbital atherectomy adalah teknologi yang digunakan untuk mengikis plak kalsifikasi pada pembuluh darah koroner. Teknologi ini bekerja dengan menggunakan alat berbentuk bor yang dilengkapi dengan ujung berlian. Alat ini berputar mengikuti orbit di dalam pembuluh darah, dan secara perlahan mengikis plak kalsifikasi yang tebal tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.

 

Orbital atherectomy digunakan pada lesi dengan kalsifikasi yang signifikan, di mana plak tersebut terlalu keras untuk diatasi dengan metode konvensional, seperti balon angioplasty. Keunggulan utama dari orbital atherectomy adalah kemampuannya untuk bekerja di area yang lebih sempit atau pada pembuluh darah yang berdiameter kecil tanpa risiko merusak struktur pembuluh darah. Teknologi ini juga lebih aman dibandingkan rotablator, metode sebelumnya yang bekerja dengan prinsip yang mirip tetapi cenderung lebih agresif.

 

Orbital atherectomy sering digunakan setelah prosedur balon angioplasty pada pasien dengan lesi yang memerlukan pengikisan tambahan untuk memastikan pembuluh darah terbuka dengan optimal. Penggunaan alat ini sangat berguna dalam kasus-kasus di mana terdapat kalsifikasi berat yang dapat menghalangi pemasangan stent atau mengurangi efektivitas intervensi lainnya.

 

Perbandingan IVUS dan Orbital Atherectomy

IVUS dan orbital atherectomy memiliki fungsi yang berbeda dalam intervensi jantung. IVUS berperan sebagai alat pencitraan, memberikan informasi visual yang detail mengenai kondisi dalam pembuluh darah, sementara orbital atherectomy adalah alat intervensi yang secara fisik mengikis plak kalsifikasi. Kombinasi keduanya sering digunakan dalam prosedur yang kompleks, di mana dokter membutuhkan visualisasi yang jelas dan presisi dalam mengelola lesi kalsifikasi yang berat.


Baca juga: Bedah Jantung, Diagnostik dan Operatif


 

Inovasi dan Manfaat Teknologi

Dalam beberapa tahun terakhir, IVUS telah mengalami peningkatan dalam hal ketajaman gambar yang dihasilkan, dengan frekuensi yang lebih tinggi dan kemampuan kateter yang lebih canggih. Kateter IVUS kini tersedia dalam versi yang dapat ditarik secara manual atau otomatis dengan mesin, memberikan lebih banyak fleksibilitas ketika melakukan prosedur.

 

Kombinasi antara teknologi pencitraan seperti IVUS dan alat intervensi seperti orbital atherectomy telah terbukti meningkatkan hasil pasien, terutama dalam mengurangi komplikasi yang dapat timbul dari pemasangan stent yang tidak tepat. Penggunaan kedua teknologi ini memungkinkan dokter lebih akurat dalam mendiagnosis dan mengatasi masalah pembuluh darah koroner, sehingga mengurangi risiko intervensi berulang dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

 

Meskipun teknologi IVUS dan orbital atherectomy menawarkan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Misalnya, IVUS sulit digunakan pada lesi yang sangat sempit atau di pembuluh darah dengan diameter besar, di mana kateter dapat bergerak atau bahkan terlipat. Di sisi lain, orbital atherectomy juga memiliki biaya yang cukup tinggi sehingga dapat menjadi hambatan bagi pasien yang tidak memiliki jaminan kesehatan mencakup biaya intervensi ini. Meskipun tantangan biaya dan teknis tetap ada, penggunaan teknologi ini diharapkan akan semakin meluas seiring dengan meningkatnya aksesibilitas dan efisiensi biaya dalam perawatan jantung.