Telinga Berdenging, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

Oleh Tim RS Pondok Indah

Rabu, 26 Maret 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Telinga berdenging adalah kondisi di mana seseorang mendengar suara mendesir atau berdengung tanpa sumber. Meski bisa bersifat sementara, kondisi ini tetap mengganggu.

Telinga Berdenging, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

Telinga berdenging, atau tinnitus, merupakan kondisi di mana seseorang mendengar suara lain yang tidak jelas, tanpa ada paparan sumber suara. Suara berdenging ini hanya didengar oleh penderita saja.


Telinga berdenging bisa terjadi pada satu atau kedua telinga. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Namun, telinga berdenging lebih sering dialami oleh lansia dan sering dikaitkan dengan kehilangan pendengaran terkait usia, yang biasanya mulai terjadi sekitar usia 60 tahun.


Apa Itu Telinga Berdenging?

Telinga berdenging atau tinnitus merupakan kondisi di mana Anda mendengar suara, seperti dering, dengung, desis, kicau, siulan, atau suara lainnya, tanpa sumber suara yang jelas. Suara ini hanya bisa didengar oleh Anda sendiri. 


Telinga berdenging bisa dialami oleh segala usia, meski lebih sering dialami oleh orang berusia lanjut. Kondisi ini umumnya bersifat sementara dan bisa menghilang dengan sendirinya. 


Namun, jika telinga berdenging sudah bersifat permanen, kondisi ini tidak bisa disembuhkan. Pengobatan yang diberikan oleh dokter hanya untuk mengurangi gejala yang terjadi sehingga Anda bisa lebih beradaptasi dan beraktivitas seperti biasa dengan suara-suara yang terdengar.


Baca juga: Ketahui Gangguan Pendengaran, Penyebab, Jenis, dan Cara Mendeteksinya



Gejala Telinga Berdenging

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, telinga berdenging umumnya ditandai dengan gejala mendengar suatu suara tanpa sumber suara (eksternal) yang jelas. Ada pun beberapa jenis suara yang mungkin akan terdengar oleh penderita gangguan ini, yaitu:


  • Dengungan
  • Gemuruh
  • Desisan
  • Senandung
  • Siulan


Umumnya suara yang terdengar oleh penderita adalah suara yang samar atau pelan. Namun, pada beberapa kasus, suara tersebut bisa terdengar sangat kencang sehingga mengganggu konsentrasi penderita kondisi ini, bahkan mengganggu proses komunikasi karena tidak bisa mendengar ucapan lawan bicaranya.


Baca juga: Gendang Telinga Berlubang, Perlukah Ditambal?


Penyebab Telinga Berdenging

Penyebab telinga berdenging atau tinnitus sulit diketahui secara pasti. Namun, ada berbagai hal yang bisa menyebabkan kondisi ini terjadi, yaitu:


  • Gangguan pendengaran yang terjadi seiring bertambahnya usia
  • Mendengar suara keras yang bisa menyebabkan munculnya gangguan pendengaran, misalnya suara bising, konser musik, suara tembakan, atau ledakan jarak dekat
  • Mengalami cedera dan cedera telinga yang menyebabkan kerusakan gendang telinga
  • Terdapat sumbatan di dalam telinga atau saluran telinga yang bisa disebabkan oleh cairan, kotoran telinga, atau benda asing
  • Mengalami infeksi telinga
  • Efek samping penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat antibiotik, antidepresan, dan obat antiinflamasi


Selain itu, telinga berdengung atau tinnitus juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis tertentu, seperti:


  • Disfungsi tuba Eustachius
  • Penyakit Meniere
  • Gangguan sendi temporomandibular
  • Schwannoma vestibular atau neuroma akustik, maupun tumor jinak pada saraf pendengaran
  • Otosklerosis
  • Penyakit autoimun
  • Adanya gangguan pembuluh darah yang menyebabkan telinga berdenging bersamaan dengan detak jantung


Faktor Risiko Telinga Berdenging

Siapa saja bisa mengalami tinnitus. Namun, orang dengan usia lanjut cenderung lebih rentan mengalami kondisi ini.


Selain itu, ada banyak faktor risiko yang bisa memicu timbulnya telinga berdenging, yaitu:


  • Pertambahan usia, semakin bertambah usia maka serabut saraf di telinga kurang berfungsi dengan baik sehingga gangguan pendengaran pun mungkin terjadi
  • Jenis kelamin, para pria umumnya lebih sering mengalami gangguan ini
  • Kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
  • Sering mendengarkan musik dengan volume terlalu keras atau bekerja di lingkungan dengan paparan terhadap suara bising sangat tinggi, seperti di bengkel las besi
  • Kondisi kesehatan yang kurang baik, seperti mengalami obesitas, cedera di kepala atau leher, gangguan kardiovaskular, tekanan darah tinggi (hipertensi), serta memiliki riwayat radang sendi


Baca juga: Mengenal Tes OAE dan BERA untuk Menghindari Risiko Gangguan Pendengaran Sejak Dini


Kapan Harus ke Dokter?

Lalu, kapan penderita harus ke dokter saat mengalami telinga berdenging? Anda harus segera melakukan konsultasi ke dokter spesialis THT apabila mengalami gejala berikut ini:


  • Telinga berdenging dan terjadi lebih dari satu minggu
  • Mengalami gangguan pendengaran, seperti salah mendengar, suara terdengar sangat pelan, samar, bahkan tidak terdengar sama sekali
  • Pusing
  • Suara berdenging yang terdengar berirama seperti detak jantung


Jika mengalami gejala di atas, jangan tunda untuk melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis THT di RS Pondok Indah cabang terdekat. Umumnya, penanganan dan perawatan untuk gangguan pendengaran yang terjadi mendadak sangat efektif diobati dalam 3 hari pertama setelah mengalami kondisi tersebut.



Diagnosis Telinga Berdenging

Saat tiba di RS Pondok Indah, dokter spesialis THT akan meminta pasien untuk mendeskripsikan jenis bunyi yang didengar, kapan suara terdengar, dan seberapa sering suara tersebut muncul.


Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada telinga pasien. Dokter juga akan melakukan tes audiometri untuk memeriksa fungsi indra pendengaran pasien.


Untuk menegakkan diagnosa, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, sebagai berikut ini:


  • Meminta pasien untuk mengatupkan rahang dan menggerakkan leher beserta lengan dan kaki, guna mengetahui penyebab pasti tinnitus yang dialami
  • Melakukan CT Scan atau MRI untuk mengetahui adanya kelainan atau kerusakan organ di dalam telinga
  • Melakukan tes darah untuk mengetahui kondisi medis, seperti anemia, gangguan tiroid, atau kekurangan vitamin


Untuk membantu dokter menegakkan diagnosa, pastikan Anda mendeskripsikan gejala yang dialami dan suara yang didengar secara jelas. Sebab beda jenis suara yang didengar mempengaruhi penyebab utama telinga berdenging yang Anda alami.


Contohnya, suara “klik” yang terdengar saat mengalami telinga berdenging menunjukkan bawah ada kontraksi otot di dalam dan sekitar telinga yang mungkin menjadi penyebab tinnitus. 


Selain itu, keluhan telinga berdenging yang menyebabkan munculnya suara seperti bersenandung, bisa disebabkan oleh pembuluh darah (vaskular), yang berkaitan dengan kondisi hipertensi.


Baca juga: Periksa Vertigo ke Dokter Apa?


Pengobatan Telinga Berdenging

Pengobatan telinga berdenging sangat tergantung dengan penyebab yang mendasarinya. Pengobatan yang diberikan oleh dokter THT bertujuan untuk mengurangi gejala sehingga indra pendengaran bisa berfungsi kembali.


Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengobati telinga berdenging, yaitu:


  • Irigasi telinga untuk menghilangkan kotoran telinga yang menumpuk di liang telinga
  • Pemasangan alat bantu dengar untuk membantu pasien bisa mendengar lagi. Umumnya alat ini diberikan kepada lansia mengingat indra pendengaran sudah tidak berfungsi dengan bai karena proses penuaan
  • Konseling untuk melatih pasien agar tidak fokus pada gejala tinnitus yang dialami serta mengatasi alasan lain yang menyebabkan tinnitus terjadi, seperti depresi dan kecemasan


Pada dasarnya, telinga berdenging tidak bisa diatasi dengan obat-obatan. Namun, ada beberapa jenis obat yang diresepkan oleh dokter untuk mengurangi keparahan gejala penyakit ini serta untuk meningkatkan suasana hati juga membuat tidur lebih nyenyak.


Baca juga: Implan Koklea untuk Pendengaran Lebih Baik


Komplikasi Telinga Berdenging

Telinga berdenging perlu diobati dengan cara yang tepat dan sedini mungkin. Sebab telinga berdenging yang dibiarkan tanpa pengobatan bisa menyebabkan komplikasi mempengaruhi kualitas hidup penderitanya, seperti:


  • Sulit tidur
  • Kelelahan
  • Stres
  • Sulit berkonsentrasi
  • Depresi
  • Mudah lupa
  • Kecemasan dan mudah tersinggung
  • Sakit kepala
  • Memiliki masalah dengan pekerjaan, keluarga, dan lingkungan sekitar


Baca juga: Kenali Jenis Sakit Kepala Anda


Pencegahan Telinga Berdenging

Tidak semua kasus telinga berdenging bisa dicegah. Namun, ada beberapa cara yang terbukti bisa mengurangi risiko terjadinya telinga berdenging, yaitu:


  • Membersihkan kotoran telinga atau irigasi telinga secara berkala di dokter spesialis THT
  • Menghindari paparan suara keras sebisa mungkin
  • Memperhatikan volume ketika memutar lagu atau musik, khususnya ketika menggunakan headset
  • Menggunakan pelindung telinga, khususnya bagi seseorang yang bekerja sebaga tentara, pekerja pabrik, atau musisi, yang berisiko terpapar dengan suara bising dan keras
  • Mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga kesehatan, khususnya kesehatan jantung dan pembuluh darah


Sebagian kasus telinga berdenging bisa disembuhkan. Namun, telinga berdenging yang disebabkan oleh faktor usia yang tidak bisa disembuhkan.


Jadi, segera lakukan konsultasi ke dokter spesialis THT di RS Pondok Indah cabang terdekat jika Anda mengalami gejala telinga berdenging. Sebab penanganan sedini mungkin bisa mencegah gejala kondisi ini semakin parah serta mengurangi risiko terjadinya komplikasi.


Baca juga: Kenali Cephalgia (Sakit Kepala) dan Cara Mengatasinya



FAQ


Apa Yang Harus Dilakukan Jika Telinga Berdengung?

Jika Anda mengalami telinga berdengung, segera jauhkan diri dari lingkungan yang bising dan sumber suara keras, karena dapat memperburuk kondisi. Jika telinga berdengung terjadi terus-menerus atau disertai gejala seperti nyeri maupun pusing, jadwalkan janji temu dengan dokter spesialis THT untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.


Kenapa Telinga Berdenging Tidak Sembuh-Sembuh?

Telinga berdenging, atau tinnitus, yang tidak kunjung sembuh dapat disebabkan oleh infeksi telinga, kerusakan struktur telinga, atau kerusakan pada sel-sel pendengaran di telinga bagian dalam. Tinnitus kronis dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya dan menyebabkan stres berkepanjangan. Oleh sebab itu, penting untuk mendapatkan bantuan medis jika telinga berdengung tidak kunjung sembuh.


Apakah Tinnitus Bisa Sembuh Sendiri?

Dalam beberapa kasus, tinnitus bisa sembuh sendiri, terutama jika disebabkan oleh faktor sementara, seperti paparan suara keras atau infeksi telinga yang ringan. Namun, jika tinnitus disebabkan oleh kerusakan permanen pada sel-sel pendengaran atau kondisi medis yang lebih serius, maka tinnitus tidak dapat sembuh sendiri tanpa intervensi medis.


Apakah Tinnitus Berbahaya?

Tinnitus sendiri tidak dianggap sebagai kondisi medis yang berbahaya. Namun, tinnitus kronis bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan lainnya. Jika tidak ditangani, tinnitus dapat mengganggu kualitas hidup, menyebabkan stres, kecemasan, dan kesulitan tidur.


Apakah Tinnitus Bisa Permanen?

Dalam beberapa kasus, tinnitus bisa bersifat permanen, tergantung pada penyebabnya. Jika tinnitus disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel pendengaran, kondisi ini dapat menjadi kronis dan permanen.


Referensi:

  1. Dalrymple SN, Lewis SH, et al,. Tinnitus: diagnosis and management. American family physician. 2021. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34060792/). Diakses pada 17 Februari 2025.
  2. Han BI, Lee HW, et al,. Tinnitus update. Journal of clinical neurology (Seoul, Korea). 2020. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7840320/). Diakses pada 17 Februari 2025.
  3. Cleveland Clinic. Tinnitus. (https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/14164-tinnitus). Direvisi terakhir 4 Desember 2023. Diakses pada 17 Februari 2025.
  4. Johns Hopkins Medicine. Tinnitus. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/tinnitus). Diakses pada 17 Februari 2025.
  5. Mayo Clinic. Tinnitus. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tinnitus/symptoms-causes/syc-20350156). Direvisi terakhir 30 November 2022. Diakses pada 17 Februari 2025.