Prosedur sebelum dan setelah operasi katarak memiliki beberapa tahap dan pantangan yang harus dilakukan. Kenali beberapa tahapannya di sini.
Pada tahun 1996, prevalensi kebutaan nasional mencapai angka 1,5 persen. Dilihat dari penyebab utama kebutaan di Indonesia, katarak menempati peringkat pertama dengan jumlah kejadian 0,87 persen, disusul oleh glaukoma (0,12 persen), kelainan refraksi (0,14 persen) dan penyakit lain terkait usia lanjut (0,38 persen).
Pada tahun 2015, prevalensi kebutaan nasional pada usia di atas 50 tahun ini meningkat menjadi 3 persen, dengan prevalensi kebutaan DKI Jakarta mencapai 1,9 persen. Delapan puluh persen-nya, disebabkan oleh katarak.
Katarak pada umumnya disebabkan oleh faktor penuaan atau degenerasi. Faktor yang berperan di antaranya adalah paparan sinar matahari dan nutrisi, serta dapat dipercepat oleh adanya penyakit sistemik dan konsumsi obat-obatan.
Beberapa gejala yang dialami penderita diantaranya adalah penglihatan buram/kabur seperti tertutup oleh kabut atau asap, kepekaan pada kondisi silau, sulit membedakan bentuk dan warna, serta sulit melihat pada malam hari.
Terapi operasi pada katarak dapat dilakukan dengan beberapa metode, di antaranya sebagai berikut:
Terapi operasi yang menghancurkan lensa mata yang keruh (emulsifikasi) dan disedot (vacuum), kemudian diganti dengan lensa tanam. Pada prosedur ini, kornea dibuka dengan sayatan kecil selebar 3 mm, sehingga tidak memerlukan jahitan.
Jenis terapi yang mengeluarkan lensa yang keruh secara manual dengan menggunting kornea mata cukup lebar. Setelah ditanam lensa, kornea mata ditutup dengan 5 jahitan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani operasi katarak:
Pasca operasi katarak, mata juga perlu perawatan ekstra. Berikut ini di antaranya:
Sebelum operasi katarak, pastikan puasa 6-8 jam, hentikan obat tertentu sesuai anjuran dokter, periksa kesehatan mata dan tubuh, hindari makeup atau lotion di wajah, dan ajak pendamping karena tidak boleh menyetir setelah operasi.
Ya, biasanya pasien harus puasa 6-8 jam sebelum operasi katarak untuk mencegah risiko saat anestesi. Tapi, selalu ikuti instruksi dokter karena kondisi setiap pasien bisa berbeda.
Prosedur operasi katarak biasanya cepat, hanya memakan waktu sekitar 15-30 menit. Setelahnya, pasien perlu istirahat sejenak sebelum bisa pulang pada hari yang sama.
Setelah operasi katarak, istirahatkan mata, hindari menggosok mata, gunakan tetes mata sesuai resep, hindari aktivitas berat, dan pakai pelindung mata saat tidur. Periksa rutin ke dokter untuk memastikan pemulihan berjalan baik.
Setelah operasi katarak, hindari menggosok mata, angkat beban berat, membungkuk terlalu lama, aktivitas fisik intens, berenang, dan paparan debu atau air langsung ke mata. Selalu ikuti petunjuk dokter untuk pemulihan optimal.
Penglihatan biasanya mulai membaik dalam beberapa hari setelah operasi katarak, tapi butuh waktu 4-6 minggu untuk pulih sepenuhnya dan mencapai penglihatan normal.