Tes fungsi hati dilakukan untuk mengetahui kesehatan hati dan kemungkinan penyakit lain. Simak tujuan, indikasi, komponen, dan nilai normal hasilnya di sini!
Kesehatan hati seringkali terabaikan, karena memang keluhan baru akan muncul ketika terjadi kerusakan parah. Tes fungsi hati bisa dilakukan untuk memastikan kesehatan organ terbesar dalam tubuh ini. Selain itu, tes fungsi hati juga bisa dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan pengobatan hati yang telah dilakukan.
Secara umum, tes fungsi hati atau liver function tests dilakukan untuk mengetahui kesehatan hati dan mengetahui kemungkinan penyakit lain, seperti malnutrisi ataupun penyakit tulang. Umumnya, tes fungsi hati dilakukan dengan pengambilan darah yang bertujuan untuk mengukur enzim atau protein tertentu dalam darah.
Baca juga: Perlemakan Hati: Salah Satu Sindrom Metabolik
Tes fungsi hati dapat membantu mendeteksi, mengevaluasi, dan memonitor penyakit atau kerusakan hati. Menggunakan pengambilan sampel darah, pemeriksaan ini dapat mengukur kadar enzim dan protein tertentu yang ada dalam aliran darah. Peningkatan atau penurunan kadar protein dan enzim tertentu dalam darah yang hasilnya tidak dalam rentang nilai normal mengindikasikan adanya masalah di organ hati.
Selain itu, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan fungsi hati untuk mereka yang berisiko menderita penyakit hati atau kerusakan hati akibat faktor-faktor berikut ini:
Sedangkan, indikasi tes fungsi hati adalah sebagai berikut ini:
Baca juga: Mengenal Kelainan Hati Dari Hepatitis Sampai Kanker Hati
Setelah melakukan pemeriksaan tes fungsi hati, Anda akan mendapatkan hasil dari pihak laboratorium. Dalam hasil tersebut, Anda bisa menemukan beberapa komponen berikut ini:
Merupakan enzim yang ditemukan terutama di dalam sel hati yang membantu metabolisme protein dalam tubuh. Normalnya, kadar ALT atau SGOT di dalam darah adalah rendah. Peningkatan kadar enzim ALT yang signifikan mengindikasikan adanya kerusakan hati.
Enzim AST atau SGPT berperan dalam metabolisme alanine, yang ditemukan dalam kadar tinggi di sel-sel hati, jantung, dan otot. Hasil AST yang meningkat mengindikasikan adanya kerusakan atau penyakit hati.
Enzim ALP ditemukan dalam konsentrasi yang tinggi di hati, saluran empedu, dan beberapa jaringan lainnya. Peningkatan kadar ALP mengindikasikan adanya kerusakan atau penyakit hati, terutama sumbatan di saluran empedu.
Kadar albumin (protein yang dibuat di organ hati) dan protein total menunjukan efektivitas hati dalam memproduksi protein yang diperlukan tubuh dalam melawan infeksi, serta menjaga fungsi lainnya. Hasil albumin dan protein total yang kurang dari nilai normal mengindikasikan adanya kerusakan atau penyakit hati.
Bilirubin merupakan hasil dari pemecahan haemoglobin dalam sel darah merah di organ hati. Zat ini kemudian akan dikeluarkan melalui empedu dan dibuang melalui feses. Peningkatan kadar bilirubin menunjukkan adanya gangguan pada hati atau saluran empedu.
Baca juga: Kenali Bahaya Kanker Hati, Lakukan Pemeriksaan Sedini Mungkin
Selain beberapa komponen tes pemeriksaan fungsi hati di atas, dokter bisa saja menyarankan beberapa pemeriksaan tambahan, yang meliputi:
Yang dilakukan untuk mengetahui adanya kerusakan hati maupun saluran empedu, bila hasilnya mengalami peningkatan.
LDH adalah enzim yang ditemukan di berbagai jaringan tubuh, termasuk hati. Peningkatan kadar LDH dapat mengindikasikan adanya kerusakan hati.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur waktu bekuan plasma. Peningkatan PT bisa menjadi pertanda kerusakan hati.
Berikut ini adalah batas normal hasil tes fungsi hati:
Nilai di atas berlaku untuk pria dewasa. Sedangkan untuk wanita dan anak-anak, akan terdapat sedikit perbedaan. Nilai normal di atas dapat juga berbeda antara laboratorium satu dengan yang lainnya, karena adanya perbedaan metode pemeriksaan yang dipakai.
Baca juga: Sayangi Hati Anda, Hindari Konsumsi Makanan Berbahaya
Beberapa obat-obatan ataupun makanan tertentu juga dapat mempengaruhi hasil tes. Jadi, selalu informasikan makanan atau obat-obatan yang dikonsumsi, sehingga dokter bisa menyimpulkan hasil tes dengan lebih akurat. Makin besar perbedaan hasil tes fungsi hati dari nilai normal, makin parah gangguan hati yang diderita.
Dokter spesialis penyakit dalam akan menggunakan hasil pemeriksaan tes fungsi hati untuk memastikan diagnosa yang diperoleh dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ini juga akan dilakukan untuk menentukan pengobatan Anda butuhkan, serta mengevaluasi keberhasilan pengobatan.
Jika merasakan adanya keluhan yang mungkin merupakan gejala dari gangguan hati, jangan ragu untuk memeriksakan terlebih dahulu dengan dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah. Dengan pemeriksaan yang teliti dan berfokus pada kesehatan hati Anda, hasil yang didapatkan lebih akurat.
Anda juga dapat melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check up secara berkala untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini dan memastikan produktivitas tetap optimal. Di RS Pondok Indah, kami menyediakan berbagai paket Executive Health Check Up dengan fasilitas terbaik dan pemeriksaan yang komprehensif! Semua pemeriksaan dalam Executive Health Check Up di RS Pondok Indah Group didesain untuk selalu mendukung kesehatan Anda.
Tes fungsi hati meliputi cek SGOT, SGPT, bilirubin, albumin, dan alkaline phosphatase (ALP). Tes ini membantu menilai kondisi hati, apakah ada peradangan, kerusakan, atau gangguan lainnya. Jika hasilnya abnormal, konsultasikan dengan dokter.
SGOT dan SGPT adalah enzim di hati yang diukur untuk menilai fungsi hati. Jika kadarnya tinggi, itu bisa menandakan kerusakan atau peradangan pada hati. Tes ini membantu dokter mendiagnosis masalah kesehatan terkait hati.
ALT (alanine aminotransferase) dan AST (aspartate aminotransferase) adalah enzim di hati. Kadar tinggi bisa menandakan kerusakan hati atau peradangan. Tes ALT dan AST membantu dokter mengetahui kondisi kesehatan hati.
Hasil SGPT tinggi bisa menandakan adanya kerusakan atau peradangan pada hati, seperti akibat hepatitis, konsumsi alkohol berlebihan, atau obat-obatan tertentu. Jika SGPT tinggi, penting untuk konsultasi dokter guna mengetahui penyebab pastinya.