Penderita anemia boleh saja menjalankan ibadah puasa, tetapi sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Simak juga tips puasa bagi penderita anemia di sini!
Anemia adalah suatu gangguan darah yang ditandai dengan rendahnya jumlah sel darah merah, sehingga fungsi darah dalam menghantarkan oksigen jadi terganggu. Kondisi ini bisa memperparah lemas saat penderita anemia berpuasa. Lalu, apakah mereka yang menderita penyakit anemia boleh berpuasa? Simak jawabannya dalam penjelasan di bawah ini.
Penderita anemia boleh saja menjalankan ibadah puasa jika kadar hemoglobin darahnya di atas 6 gram/deciliter. Untuk mengetahuinya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam terlebih dahulu, sebelum mulai berpuasa.
Baca juga: Tips Agar Puasa Tidak Lemas dan Tetap Semangat saat Beraktivitas
Bila dokter internis sudah memperbolehkan, Anda bisa menjalankan puasa sesuai dengan arahan dokter. Selain itu, Anda bisa menerapkan beberapa tips berpuasa untuk penderita anemia, sebagai berikut ini:
Bagi Anda yang menderita anemia dan mengalami keluhan ketika menjalankan ibadah puasa, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Sayangnya, sering kali anemia tidak menunjukkan gejala, kecuali sangat parah. Oleh karena itu, Anda bisa memeriksakan kondisi ke dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah cabang terdekat jika mencurigai diri mengalami kurang darah. Dokter kami akan memeriksa dan memastikan kondisi Anda, sehingga penanganan yang diberikan sesuai. Anda pun bisa menjalani puasa tanpa perlu terganggu dengan anemia yang tengah dialami.
Baca juga: Cara Efektif Atasi Sakit Kepala Saat Puasa Agar Tetap Fokus di Bulan Ramadan
Puasa tidak secara langsung menyebabkan anemia. Namun, asupan nutrisi yang tidak seimbang, termasuk tidak mengandung zat besi, vitamin B12, dan asam folat, dapat meningkatkan risiko anemia.
Bagi penderita anemia, puasa berpotensi memperparah gejala anemia yang dialami. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka puasa. Anda juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam sebelum mulai berpuasa.
Gejala anemia atau kekurangan sel darah merah saat puasa meliputi mudah lelah, lemas, pusing, jantung berdebar, kulit pucat, dan sulit berkonsentrasi. Beberapa orang juga dapat mengalami sesak napas atau tangan dan kaki yang terasa dingin.
Gejala ini cenderung lebih terasa karena asupan makanan dan cairan terbatas selama puasa, yang dapat memperburuk kondisi anemia.
Puasa yang dijalani dengan asupan makanan bergizi tidak akan mengurangi kadar hemoglobin secara signifikan. Namun, jika tubuh kekurangan zat besi dan nutrisi penting lainnya selama puasa, produksi hemoglobin dapat terganggu. Jadi, pastikan untuk makan makanan kaya zat besi dan vitamin saat sahur dan berbuka puasa.
Penderita anemia sebaiknya mengonsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, hati ayam, dan kacang-kacangan. Anda juga disarankan mengonsumsi sayuran hijau seperti bayam, kangkung, dan brokoli. Kombinasikan juga dengan sumber vitamin C seperti jeruk, stroberi, atau paprika untuk membantu penyerapan zat besi.
Tablet penambah darah sebaiknya diminum saat sahur atau setelah berbuka puasa, karena tubuh lebih mampu menyerap nutrisi saat ada asupan makanan. Selalu konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk dosis dan caram minum obat yang tepat.
Referensi: