Apa itu Ultrasound Intravascular (IVUS)?

Oleh Tim RS Pondok Indah

Senin, 25 November 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

IVUS atau intravascular ultrasound adalah metode yang ditambahkan pada saat melaksanakan pemeriksaan kelainan jantung dan pembuluh darah. Simak selengkapnya di sini!

Apa itu Ultrasound Intravascular (IVUS)?

Penyakit jantung dan pembuluh darah tidak selalu menyebabkan keluhan. Padahal kondisi ini berakhir dengan kehilangan nyawa penderitanya sebagai ganjaran. Oleh karena itu, upaya deteksi dini penyakit jantung dan pembuluh darah terus dilakukan, termasuk dengan prosedur IVUS (intravascular ultrasound).


Apa itu Ultrasound Intravascular?

Intravascular ultrasound (IVUS) adalah salah satu prosedur pemeriksaan radiologis jantung dengan memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk memperoleh gambaran bagian dalam pembuluh darah secara langsung dengan lebih detail.


Selain sebagai modalitas pemeriksaan, teknologi IVUS juga merupakan salah satu modalitas untuk menegakkan diagnosis yang lebih akurat, sekaligus penanganan untuk mengatasi kelainan pada pembuluh darah.


Baca juga: Ring Jantung: Prosedur Cara Pemasangan dan Risikonya



Perbedaan IVUS dan Angiografi

Lalu apa perbedaan IVUS dan angiografi? Yang membedakan keduanya adalah modalitas yang digunakan. Jika angiografi menggunakan sinar-X, IVUS memanfaatkan gelombang suara ultra untuk mendapatkan gambaran pembuluh darah dengan lebih jelas.


Karena tidak menggunakan zat kontras seperti pada pemeriksaan angiografi, teknologi IVUS lebih aman untuk pasien dengan gangguan ginjal. Yang mana sebagian besar pasien jantung juga menderita penyakit ginjal.


Baca juga: Optical Coherence Tomography untuk Pencitraan Masalah Jantung


Manfaat Intravascular Ultrasound

Umumnya dokter spesialis jantung dan pembuluh darah akan menggunakan teknik IVUS untuk mendeteksi adanya penyempitan, penyumbatan, atau masalah lain pada pembuluh darah. Selain itu, manfaat intravascular ultrasound yang lain adalah:


  • Membantu dokter memeriksa kondisi jantung dan pembuluh darah pasien
  • Pemeriksaan radiologi lain kurang memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi pembuluh darah sehingga dibutuhkan tes tambahan untuk mengonfirmasi diagnosis
  • Mengukur persentase penyempitan pada pembuluh darah atau menilai keparahan penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah maupun risiko terjadinya sumbatan
  • Mengetahui sifat plak yang memicu penyempitan pembuluh darah
  • Membantu dokter dalam menentukan pemilihan strategi intervensi, baik dengan pemasangan ring jantung maupun operasi bypass, sehingga hasil penanganan yang dilakukan lebih optimal
  • Memaksimalkan pemasangan ring jantung
  • Mengevaluasi keberhasilan serta efek dari tindakan yang telah dilakukan


Secara garis besar bisa disimpulkan bahwa IVUS berguna untuk mendeteksi, memastikan, serta menjadi penanganan untuk kasus penyempitan pembuluh darah. Dengan demikian, Anda bisa terhindar dari risiko terjadinya emboli paru, stroke maupun serangan jantung.


Baca juga: Pertolongan Pertama Serangan Jantung yang Harus Dipahami



Indikasi Intravascular Ultrasound

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah biasanya akan menyarankan IVUS untuk Anda yang dicurigai atau berisiko mengalami beberapa kondisi di bawah ini:


  • Penyakit jantung koroner, yang merujuk pada kerusakan pembuluh darah utama jantung, yang biasa terjadi karena adanya sumbatan atau aterosklerosis. 
  • Penyakit arteri perifer (PAD) atau kerusakan pada pembuluh darah selain di jantung, seperti tangan atau kaki. Contoh penyakitnya adalah trombosis vena dalam (DVT) dan penyakit arteri karotis.
  • Kelainan aorta, atau pembuluh arteri utama memasok darah ke seluruh tubuh, seperti aneurisma aorta atau stenosis aorta.
  • Kelainan pada katup jantung yang meliputi stenosis arteri pulmonalis. 
  • Bekuan darah adalah gumpalan seperti gel yang terbentuk dari darah yang menempel, seperti emboli paru.


Baca juga: Hasil CT-Scan Jantung, Ini yang Harus Diketahui


Persiapan Intravascular Ultrasound

Umumnya IVUS tidak memerlukan persiapan khusus, tetapi Anda biasanya tetap diminta berpuasa makan dan minum sejak malam sebelum hari tindakan. Instruksi lain akan disampaikan oleh dokter sebelum tindakan intravascular ultrasound dilakukan.


Anda sebaiknya mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman serta tidak memakai perhiasan pada hari tindakan. Jangan lupa informasikan obat-obatan maupun suplemen yang rutin dikonsumsi. Sebab ada beberapa obat yang bisa mengganggu prosedur IVUS atau memicu komplikasi tindakan ini. Jika ada potensi interaksi obat, dokter akan meminta Anda untuk menghentikan konsumsi obat tersebut sebelum tindakan.


Baca juga: CT Scan Jantung: Cara Kerja, Indikasi, dan Prosedurnya


Prosedur Intravascular Ultrasound

Pelaksanaan prosedur IVUS merupakan bagian dari kateterisasi jantung, yang akan dilakukan pada ruangan khusus. Umumnya tindakan ini akan memakan waktu sekitar 1 jam, tetapi bisa juga lebih lama, tergantung pada kondisi masing-masing orang. 


Secara garis besar, tahap pelaksanaan intravascular ultrasound adalah sebagai berikut ini:


  • Anda akan dibaringkan pada meja tindakan khusus dan dibius. Pemberian bius tidak bertujuan membuat Anda tertidur, melainkan agar Anda merasa lebih rileks selama dokter melakukan prosedur IVUS. 
  • Setelah obat bius bekerja, dokter atau perawat akan membersihkan kulit, kemudian menyuntikkan obat bius lokal di area masuknya kateter.
  • Dokter jantung kemudian akan memasukkan selubung plastik (arterial sheath) ke dalam pembuluh darah, yang berfungsi sebagai pemandu atau jalan masuknya kateter.
  • Setelah selubung plastik dan kateter mencapai lokasi yang dituju, probe ultrasound digunakan untuk memvisualisasikan kondisi pembuluh darah menggunakan pantulan gelombang suara yang ditangkap dan diubah menjadi gambar nyata.
  • Ketika prosedur selesai, dokter akan mengeluarkan kateter dan selubung plastik.
  • Lokasi masuknya kateter kemudian akan ditutup menggunakan kasa selama beberapa hari hingga sembuh, untuk mencegah terjadinya infeksi.


Baca juga: Apakah Kelainan Otot Jantung Bisa Sembuh? Jenis, Penyebab, dan Penanganannya


Hal yang Harus Diperhatikan setelah Intravascular Ultrasound

Hasil IVUS dapat diketahui saat pelaksanaan, tetapi dokter spesialis jantung biasa akan menyampaikannya pada ruangan pemulihan atau di ruang rawat inap, setelah efek obat bius sudah berakhir. Umumnya setelah tindakan intravascular ultrasound Anda akan dirawat inap setidaknya selama 1 malam untuk pemantauan. Namun, jika diperlukan tindakan lebih lanjut, dokter bisa memperpanjang waktu rawat inap.


Yang jelas, Anda disarankan untuk melakukan tirah baring selama 2-6 jam serta menghindari aktivitas fisik selama 24 jam setelah prosedur dilakukan. Selain itu, untuk mempercepat pemulihan, Anda sebaiknya melakukan beberapa tips berikut ini:


  • Minum banyak air putih
  • Jangan mengangkat benda yang berat
  • Jangan berolahraga atau melakukan aktivitas berintensitas berat
  • Berhenti merokok


Lokasi dimana kateter dimasukkan bisa saja menjadi memar dan terasa nyeri. Namun, Anda tidak usah khawatir jika kondisi ini terjadi. Anda bisa melakukan kompres dingin pada area tersebut.

Namun, ketika lokasi masuknya kateter mengalami perdarahan yang tidak kunjung berhenti setelah Anda lakukan penekanan ringan dan berbaring, segera ke IGD terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.


Baca juga: Apakah Penyakit Jantung Bisa Sembuh?


Anda juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah jika mengalami perubahan warna maupun nyeri di kaki, atau lokasi masuknya kateter teraba lebih hangat. Sebab meski sangat jarang, bisa jadi kondisi tersebut adalah beberapa komplikasi dari prosedur intravascular ultrasound.


Meski sangat jarang, prosedur intravascular ultrasound yang bisa menyebabkan beberapa efek samping berupa rasa tidak nyaman, nyeri, maupun infeksi pada lokasi masuknya kateter, penggumpalan darah, robeknya pembuluh darah, dan kelainan irama jantung. 


Namun, efek samping prosedur intravascular ultrasound relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan manfaatnya. Jadi, jangan takut saat dokter menyarankan Anda untuk menjalani prosedur ini.


Sebagai rumah sakit yang berkomitmen untuk mengutamakan kesehatan pasien, RS Pondok Indah telah menghadirkan IVUS sebagai salah satu fasilitas medis yang tersedia. Dengan demikian, tim dokter jantung kami bisa melakukan pemeriksaan yang lebih akurat, sehingga hasil penanganan yang diberikan lebih optimal. 


Jadi, tunggu apalagi? Segera jadwalkan janji temu dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara holistik, didukung dengan penggunaan IVUS untuk memastikan kesehatan jantung Anda maupun orang tercinta.



FAQ


Apa Perbedaan Antara Angiogram dan IVUS?

Perbedaan keduanya adalah dari modalitas yang digunakan. Jika angiogram menggunakan sinar-X dan pewarna kontras untuk mendeteksi penyempitan atau penyumbatan aliran darah, IVUS (Intravascular Ultrasound) menggunakan gelombang ultrasound dari dalam pembuluh darah untuk memberikan gambaran detail struktur dinding pembuluh.


Apakah IVUS Menggunakan Radiasi?

Teknologi IVUS tidak menggunakan radiasi. IVUS menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi (ultrasound) untuk menghasilkan gambar pembuluh darah. Namun, prosedur ini sering dilakukan bersamaan dengan angiogram, yang menggunakan radiasi sinar-X.


Apakah Tindakan IVUS Bersifat Invasif?

Ya, IVUS bersifat invasif karena melibatkan pemasangan kateter kecil yang dilengkapi perangkat ultrasound ke dalam pembuluh darah. Meskipun invasif, prosedur ini aman dan dapat memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan teknik pencitraan lain.



Referensi:

  1. Alfonso F, Cortese B. Is intravascular ultrasound needed to optimize drug-coated balloon angioplasty results?. European Heart Journal. 2024. (https://academic.oup.com/eurheartj/article/45/42/4542/7774880). Diakses pada 19 November 2024.
  2. Secemsky EA, Aronow HD, et al,. Intravascular ultrasound use in peripheral arterial and deep venous interventions: Multidisciplinary expert opinion from SCAI/AVF/AVLS/SIR/SVM/SVS. JVS-Vascular Insights. 2024. (https://www.jscai.org/article/S2772-9303(23)01207-3/fulltext). Diakses pada 19 November 2024.
  3. Hannan EL, Zhong Y, et al,. Percutaneous coronary intervention with and without intravascular ultrasound for patients with complex lesions: utilization, mortality, and target vessel revascularization. Circulation: Cardiovascular Interventions. 2022. (https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/CIRCINTERVENTIONS.121.011687). Diakses pada 19 November 2024.
  4. Lee SY, Choi KH, et al,. Use of intravascular ultrasound and long-term cardiac death or myocardial infarction in patients receiving current generation drug-eluting stents. Scientific Reports. 2022. (https://www.nature.com/articles/s41598-022-12339-6). Diakses pada 19 November 2024.
  5. Cleveland Clinic. Intravascular Ultrasound. (https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/17143-intravascular-ultrasound ). Direvisi terakhir 12 Juli 2022. Diakses pada 19 November 2024.
  6. Mayo Clinic. Coronary angioplasty and stents. (https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/coronary-angioplasty/about/pac-20384761). Direvisi terakhir 7 November 2023. Diakses pada 19 November 2024.
  7. Radiology Info. Intravascular Ultrasound. (https://www.radiologyinfo.org/en/info/ultrasound-intravascular). Direvisi terakhir 23 September 2024. Diakses pada 19 November 2024.