Lengkapi Vaksin Meningitis untuk Melindungi Kesehatan

Oleh Tim RS Pondok Indah

Senin, 07 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Vaksin meningitis diberikan untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri penyebab radang selaput otak yang bisa berakibat fatal. Ketahui jenis dan efeknya!

Lengkapi Vaksin Meningitis untuk Melindungi Kesehatan

Meningitis adalah suatu kondisi yang menggambarkan adanya peradangan pada selaput pelapis otak dan sumsum tulang belakang. Infeksi virus dan bakteri merupakan penyebab meningitis dengan kemungkinan terjadinya komplikasi yang lebih besar. Untuk mencegahnya, dokter akan menyarankan vaksin meningitis, terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi mengalami kondisi ini.


Mengapa Perlu Vaksin Meningitis?

Meningitis termasuk salah satu kondisi yang dapat menimbulkan kerusakan permanen pada otak dan saraf, kecacatan, bahkan kematian, sangat tinggi, jika tidak ditangani dengan tepat. Mengingat meningitis bakteri memiliki risiko komplikasi yang tinggi, vaksin meningitis sangat disarankan untuk mencegah terjadinya meningitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Vaksin ini sangat penting terutama bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.


Namun, perlu diingat, bahwa vaksin meningitis tidak serta merta akan mencegah Anda terkena peradangan selaput otak ini. Sebab meningitis juga bisa disebabkan oleh bakteri, virus, maupun kuman yang lain. Setidaknya, pemberian vaksin meningitis akan mencegah beberapa jenis bakteri penyebab kondisi ini, termasuk Neisseria meningitidis, serta mencegah terjadinya komplikasi.


Jenis Vaksin Meningitis

Saat ini di Indonesia terdapat 2 jenis vaksin meningitis yang telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yakni vaksin konjugat dan polisakarida. Keduanya mengandung 4 jenis strain Neisseria meningitidis.


Vaksin meningitis jenis konjugat tidak diberikan untuk anak yang berusia kurang dari 2 bulan, dan sebaiknya diulang setiap 5 tahun. Anak yang berusia 9-23 bulan disarankan untuk mendapatkan 2 dosis vaksin meningitis konjugat, dengan jarak antar vaksinnya selama 3 bulan. Sedangkan untuk anak yang berusia 2 tahun atau lebih tua, vaksin ini diberikan sebagai dosis tunggal.


Anak yang berusia lebih dari 2 tahun hingga lansia dapat menerima vaksin meningitis polisakarida sebagai dosis tunggal, yang dapat diulang tiap 3 tahun.


Baca juga: Apakah Penderita Meningitis Bisa Sembuh? Mengetahui Pengobatan untuk Meningitis



Jadwal Vaksinasi Meningitis

Bagi mereka yang melewatkan jadwal vaksin saat masih anak-anak, dosis pertama vaksin meningitis disarankan pada mereka yang berusia 11-12 tahun, yang diulang (vaksin booster) saat berusia 16-18 tahun. 


Sebagai salah satu persyaratan bagi umat muslim yang akan menjalankan ibadah haji maupun umrah, vaksin meningitis disarankan setidaknya 10 hari sebelum kedatangan. Ketentuan ini termuat dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/A/3717/2024 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Meningitis Bagi Jamaah Haji dan Umrah. 


Selain vaksin meningitis, Anda juga bisa mendapatkan vaksin untuk visa haji maupun umrah di Executive Health Check Up di RS Pondok Indah cabang terdekat.


Indikasi Vaksin Meningitis

Vaksin meningitis, yang juga dikenal sebagai vaksin meningococcal ini, terutama disarankan bagi kelompok yang berisiko, seperti berikut ini:


  • Mereka yang memiliki kekebalan tubuh lemah, termasuk anak-anak, lansia, maupun pasien yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti penderita diabetes atau penyakit kronis lain, serta penderita HIV/AIDS.
  • Mereka yang tinggal di daerah dengan kasus meningitis atau tinggal di negara endemik
  • Umat muslim yang akan menjalankan ibadah haji maupun umrah
  • Mereka yang melaukan perjalanan atau tinggal di negara atau daerah endemis meningitis
  • Pasien yang telah menjalani operasi pengangkatan limpa atau mengalami gangguan limpa
  • Tenaga kesehatan, terutama dokter, perawat, dan petugas laboratorium, yang memiliki berisiko tinggi terpapar kuman penyebab meningitis.


Baca juga: Pentingnya Vaksinasi bagi Orang Dewasa



Kontraindikasi Vaksin Meningitis

Meski bisa mencegah meningitis, vaksin meningitis tidak dapat dilakukan pada semua orang atau setiap kondisi. Berikut ini adalah beberapa kontraindikasi vaksin meningitis:


  • Sedang sakit, termasuk demam
  • Memiliki riwayat alergi, bahkan mengalami reaksi anafilaksis, setelah mendapatkan vaksin meningitis sebelumnya, maupun komponen dalam vaksin meningitis
  • Sedang atau pernah menjalani pengobatan untuk sindrom Guillain-Barre


Hamil bukanlah kontraindikasi mutlak. Artinya, ibu hamil bisa saja menerima vaksin meningitis, selama risiko terjangkit kondisi ini lebih besar dibandingkan dengan jika tidak diberikan vaksin.


Efek Samping Vaksin Meningitis

Vaksin meningitis sebenarnya sangat jarang menimbulkan efek samping serius yang memerlukan penanganan lebih lanjut. Namun, reaksi lokal atau efek samping pada lokasi suntikan bisa saja terjadi. Anda cukup melakukan kompres dingin pada lokasi penyuntikan vaksin jika terjadi keluhan.


Selain itu, efek samping vaksin meningitis lain yang mungkin terjadi, meliputi:


  • Nyeri ringan pada lokasi dilakukannya suntik vaksin
  • Kemerahan pada lokasi dilakukannya penyuntikkan vaksin
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Demam
  • Mual dan diare
  • Nyeri otot atau pegal linu


Umumnya efek samping vaksin meningitis hanya terjadi selama 1-2 hari, atau maksimal 5 hari. Jika Anda merasakan efek samping yang berlangsung selama lebih dari 5 hari, segera periksakan ke dokter umum untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut yang sesuai.


Bagi Anda yang ingin mendapatkan vaksin meningitis, merupakan kelompok berisiko, atau sekedar ingin mengetahui perlu tidaknya mendapatkan vaksin ini, lakukanlah janji pemeriksaan kesehatan di Executive Health Check Up di RS Pondok Indah cabang terdekat. EHCU kami menyediakan layanan vaksin meningitis, serta konsultasi dengan tim medis yang akan memberikan saran sesuai dengan kondisi Anda.


Baca juga: Imunisasi Anak dengan Rutin dan Tepat Waktu



FAQ Vaksin Meningitis


Apa Manfaat Vaksin Meningitis?

Manfaat utama dari vaksinasi meningitis adalah mencegah infeksi beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan peradangan selaput otak. Vaksin ini juga penting bagi jamaah haji dan umrah sebagai syarat perjalanan, serta bagi mereka yang berada di daerah endemis penyakit meningitis.


Kenapa Haji Harus Vaksin Meningitis?

Jemaah haji harus melakukan vaksinasi meningitis untuk mencegah penularan penyakit meningitis yang dapat menyebar melalui kontak dekat selama ibadah. Dengan berkumpulnya jutaan jamaah dari berbagai negara, risiko penyebaran penyakit ini tinggi, sehingga pemberian vaksin meningitis dibutuhkan.


Siapa yang Tidak Boleh Vaksin Meningitis?

Orang yang tidak boleh menerima vaksin meningitis adalah orang yang pernah mengalami reaksi alergi berat terhadap komponen vaksin, orang yang sedang sakit atau mengalami infeksi berat, atau ibu hamil tanpa rekomendasi dokter. Untuk penjelasan lebih lengkap, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter umum sebelum vaksinasi.


Referensi:

  1. Burman C, Findlow J, et al,. National and regional differences in meningococcal vaccine recommendations for individuals at an increased risk of meningococcal disease. Expert Review of Vaccines. 2023. (https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/14760584.2023.2245467). Diakses pada 2 Oktober 2024.
  2. Haidara FC, Umesi A, et al,. Meningococcal ACWYX conjugate vaccine in 2-to-29-year-olds in Mali and Gambia. New England Journal of Medicine. 2023. (https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa2214924). Diakses pada 2 Oktober 2024.
  3. World Health Organization. In world first, Nigeria introduces new 5-in-1 vaccine against meningitis. (https://www.who.int/news/item/12-04-2024-in-world-first--nigeria-introduces-new-5-in-1-vaccine-against-meningitis). Direvisi terakhir 12 April 2024. Diakses pada 2 Oktober 2024.
  4. Centers for Disease Control and Prevention. Meningococcal Vaccination. (https://www.cdc.gov/meningococcal/vaccines/index.html). Direvisi terakhir 26 Juni 2024. Diakses pada 2 Oktober 2024.
  5. Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI. Cara Akses Layanan Vaksin Meningitis. (https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20240718/4846055/cara-akses-layanan-vaksin-meningitis/). Direvisi terakhir 18 Juli 2024. Diakses pada 2 Oktober 2024.
  6. Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI. Jemaah Umrah Kini Wajib Vaksinasi meningitis. (https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20240718/0046050/jemaah-umrah-kini-wajib-vaksinasi-meningitis/). Direvisi terakhir 18 Juli 2024. Diakses pada 2 Oktober 2024.
  7. Cleveland Clinic. Meningococcal Polysaccharide Vaccine injection. (https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/20065-meningococcal-polysaccharide-vaccine-injection). Diakses pada 2 Oktober 2024.
  8.  Mayo Clinic. Meningococcal Vaccine (Intramuscular Route, Subcutaneous Route). (https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/meningococcal-vaccine-intramuscular-route-subcutaneous-route/description/drg-20064657). Direvisi terakhir 1 Oktober 2024. Diakses pada 2 Oktober 2024.