Cara mengatasi atau mengobati asam lambung dapat dimulai dari perbaikan pola makan, pola tidur, hingga berhenti merokok. Cek cara mengatasinya di sini.
Asam lambung naik memang membuat tubuh jadi tidak nyaman. Sebenarnya, naiknya asam lambung merupakan hal yang normal asalkan tidak terjadi dengan sering dan tidak mengganggu aktivitas Anda sehari-hari.
Sebab apabila keluhan ini sampai mengganggu kualitas hidup Anda, kemungkinan Anda menderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease/penyakit refluks gastroesofagus) atau asam lambung naik kronis.
Cara mengobati asam lambung naik tidak lepas dari perbaikan pola hidup, seperti membuat jam makan yang teratur dan menghindari makanan pemicu naiknya asam lambung. Tambahan obat juga dapat meredakan asam lambung naik ini.
Perubahan pola hidup dapat dimulai dari mengevaluasi kebiasaan Anda selama ini. Coba ingat-ingat, apakah Anda sering langsung berbaring setelah makan? Kerap mengonsumsi makanan berlemak?
Apalagi jika makanan tersebut tidak dikunyah dengan benar. Mulai sekarang, sebaiknya hentikan kebiasaan ini dan lakukan beberapa langkah sederhana untuk mengatasi dan meredakan gejala asam lambung naik.
Baca juga: Lambung Terjaga, Pertumbuhan Terpelihara
Salah satu penyebab naiknya asam lambung adalah waktu makan yang berantakan. Nah, sekarang mulailah mengatur jam makan agar teratur setiap harinya.
Jangan langsung berbaring apalagi tidur setelah makan. Beri jarak waktu setidaknya 3 jam setelah makan, baru boleh berbaring atau pergi tidur. Kebiasaan langsung berbaring setelah makan memicu asam lambung naik ke tenggorokan.
Cara mengobati asam lambung selanjutnya yaitu dengan mengatur porsi makan. Makan porsi besar dalam satu waktu sekaligus dapat memicu naiknya asam lambung. Sebaiknya konsumsi makanan dengan porsi kecil tapi sering, misalnya 6 kali sehari (sarapan, makan siang, makan malam ditambah 3 makanan selingan) semuanya dalam porsi kecil.
Selain menghindari risiko asam lambung naik, mengunyah makanan dengan benar secara perlahan juga memudahkan proses pencernaan dan menghindarkan Anda dari risiko konstipasi. Kunyah makanan Anda dengan seksama, setidaknya sekitar 20 kali kunyahan per suapan.
Baca juga: Sakit Lambung, Periksakan Segera, Jangan Remehkan Akibatnya
Penggunaan pakaian yang ketat di bagian perut berpotensi menekan lambung. Isi lambung termasuk asam lambungnya dapat naik, yang mengakibatkan munculnya rasa mual. Sebaiknya kenakan pakaian yang longgar.
Hindari langsung berolahraga setelah makan. Apabila ingin berolahraga, lakukanlah setidaknya 2 jam selepas makan. Perhatikan juga gerakan olahraga, hindari gerakan-gerakan yang memicu lambung jadi tertekan, seperti melompat atau bergoyang. Meskipun begitu, rutin berolahraga sangat dianjurkan apabila Anda memiliki keluhan asam lambung naik, asal dilakukan dengan benar.
Merokok adalah salah satu kebiasaan yang dapat menurunkan fungsi sfingter esofagus. Sfingter esofagus adalah cincin otot di kerongkongan yang bertugas membuka dan menutup katup kerongkongan sesuai kebutuhan. Merokok membuat cincin otot ini melemah, sehingga asam lambung lebih mudah naik.
Pada orang dengan obesitas, otot-otot diafragma (otot pernapasan) menjadi tertekan oleh perut, sehingga menyebabkan asam lambung lebih mudah naik. Jadi, jagalah berat badan agar tetap ideal dengan memperbanyak aktivitas fisik dan mengatur pola makan.
Cara menurunkan asam lambung berikutnya yakni dengan mengatur posisi tidur. Cobalah untuk menambahkan sandaran pada area pinggang ke atas agar posisinya lebih tinggi daripada area tubuh bagian bawah.
Tujuannya adalah agar asam lambung tidak naik akibat gravitasi. Jangan hanya menambah ganjalan kepala karena justru dapat menekan perut.
Makanan berlemak memicu asam lambung karena butuh lebih banyak waktu untuk dicerna tubuh. Makanan yang memicu asam lambung naik berbeda-beda untuk setiap orang, sehingga disarankan untuk mencatat sendiri makanan apa saja yang menimbulkan gejala. Berikut beberapa contoh makanan yang dapat memicu asam lambung.
Baca juga: Gangguan Saluran Cerna dalam Kehamilan
Asam lambung sering naik disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman tertentu seperti makanan pedas, berlemak, atau asam, serta kebiasaan makan yang tidak teratur. Faktor lain termasuk stres, obesitas, merokok, dan kondisi medis seperti GERD (gastroesophageal reflux disease), yang membuat katup antara lambung dan kerongkongan tidak berfungsi dengan baik, sehingga asam lambung naik ke kerongkongan.
Ciri-ciri asam lambung naik meliputi sensasi terbakar di dada atau ulu hati (heartburn), rasa asam atau pahit di mulut, kesulitan menelan, mual, perut kembung, dan terkadang batuk atau suara serak. Gejala ini biasanya muncul setelah makan atau saat berbaring, dan dapat diperparah oleh makanan atau minuman tertentu.
Saat asam lambung naik, sebaiknya segera duduk atau berdiri tegak, hindari berbaring, dan minum air putih untuk menetralkan asam. Konsumsi makanan ringan seperti roti tawar atau biskuit kering, serta hindari makanan dan minuman yang memicu asam lambung. Jika diperlukan, minum obat antasida sesuai petunjuk. Jika gejala berlanjut atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter.
Untuk menurunkan asam lambung, minum air putih, teh jahe, atau susu rendah lemak. Air putih membantu mengencerkan asam lambung, teh jahe memiliki sifat antiinflamasi, dan susu rendah lemak dapat menetralkan asam. Hindari minuman berkafein, berkarbonasi, atau asam, karena dapat memperburuk kondisi.
Apabila gejala asam lambung naik menetap setelah melakukan cara-cara di atas, maka sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi dan hepatologi agar dapat memperoleh pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Terutama apabila keluhan naiknya asam lambung disertai gejala penurunan berat badan yang tanpa disengaja, gangguan menelan, dan buang air besar berwarna hitam pekat.
Asam lambung yang naik ke organ tubuh bagian atas memang tidak mengenakkan. Anda harus memulai menjalani gaya hidup yang lebih sehat agar terhindari dari gejalanya ya.