Oleh Tim RS Pondok Indah
Alzheimer di usia muda adalah kondisi di mana seseorang mengalami Alzheimer sebelum 65 tahun, biasanya terjadi pada usia 40-50an. Simak gejala dan penanganannya!
Alzheimer adalah penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi otak, khususnya dalam berpikir, mengingat, dan kemampuan berkomunikasi. Umumnya, penyakit ini dialami oleh lansia, atau mereka yang berusia lebih dari 65 tahun.
Namun, Alzheimer juga bisa terjadi pada usia muda, atau pada seseorang yang berusia kurang dari 50 tahun. Alzheimer di usia muda bisa menimbulkan dampak buruk karena dapat mengganggu produktivitas penderitanya.
Sesuai namanya, penyakit Alzheimer di usia muda (Early Onset Alzheimer's Disease) adalah penyakit Alzheimer yang menyerang orang yang masih berusia muda, yakni kurang dari 50 tahun. Penyakit ini bisa menimbulkan dampak buruk pada cara kerja otak, daya ingat, dan perilaku penderitanya.
Sama seperti kondisi Alzheimer pada umumnya, penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Namun, pengobatan dan penanganan dini sangatlah penting untuk mencegah keparahan kondisi serta komplikasi kesehatan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup penderitanya.
Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Demensia
Gejala awal penyakit Alzheimer di usia dini mirip tidak berbeda dengan yang dialami oleh lansia. Namun, penderita penyakit Alzheimer yang masih aktif bekerja, bersosialisasi, dan beraktivitas, tentu akan memegaruhi kualitas kehidupannya.
Berikut ini adalah beragam gejala awal alzheimer di usia muda yang sering dikeluhkan:
Seiring berjalannya waktu, gejala awal Alzheimer pun akan terus berkembang menjadi gejala berikut ini:
Sayangnya, tidak semua orang menyadari bahwa mereka mengalami gejala Alzheimer. Terutama pada usia muda, orang mungkin menganggap dirinya hanya sekadar pikun di tahap awal. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini akan bertambah parah dan justru menyebabkan penurunan fungsi kognitif, membuat penderita makin sulit menyadari bahwa dirinya menderita penyakit Alzheimer.
Oleh sebab itu, jika Anda mencurigai orang tercinta mulai memiliki gejala penyakit Alzheimer di usia muda, segera ajak untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis neurologi. Deteksi dan penanganan dini dapat membantu mencegah perparahan kondisi sekaligus mencegah komplikasi.
Baca juga: Alzheimer, Apa yang Dapat Kita Lakukan untuk Mencegahnya?
Penyebab pasti penyakit Alzheimer di usia dini belum diketahui secara pasti. Namun, kebanyakan penderita kasus ini memiliki kelainan genetik pada kromosom 1 atau kromosom 14. Selain itu, penyakit Alzheimer juga bisa disebabkan oleh gangguan neurologis.
Faktor risiko Alzheimer di usia muda adalah riwayat penyakit dalam keluarga. Faktor ini merupakan satu-satunya risiko yang menyebabkan seseorang yang berusia kurang dari 50 tahun mengalami penyakit Alzheimer.
Segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Neurologi di RS Pondok Indah cabang terdekat jika mengalami adanya perubahan mendadak pada diri Anda atau orang tercinta, seperti:
Baca juga: Menjaga Daya Ingat Tetap Kuat
Untuk menegakkan diagnosa Alzheimer di usia dini, pertama-tama dokter spesialis neurologi akan melakukan tanya jawab terkait riwayat kesehatan Anda saat ini dan gejala apa saja yang dialami.
Selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa tes berikut ini:
Belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit Alzheimer. Namun, untuk mempertahankan fungsi mental, mengendalikan perilaku, dan memperlambat perkembangan penyakit yang Anda alami, dokter akan meresepkan obat-obatan berikut ini:
Pemberian obat-obatan ini bisa membantu mengurangi gejala dan mencegah keparahan kondisi penderita Alzheimer di usia muda selama beberapa bulan sampai tahun.
Selain pemberian obat-obatan, ada perawatan lainnya untuk memperlambat perkembangan penyakit ini semakin parah, antara lain:
Baca juga: 10 Gejala Awal Kanker Otak yang Harus Diwaspadai
Alzheimer di usia muda yang tidak mendapatkan pengobatan dan penanganan sedini mungkin dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang berdampak pada kehidupan sehari-hari, kesehatan fisik, dan psikologis.
Berikut ini adalah beragam komplikasi penyakit Alzheimer yang mungkin terjadi:
Sayangnya, belum ada cara untuk sepenuhnya mencegah penyakit Alzheimer's. Namun, menurut penelitian, mendeteksi dini penyakit ini sangat penting untuk mencegah Alzheimer di usia muda berkembang semakin parah.
Ada beberapa langkah untuk mengurangi risiko mengalami penyakit Alzheimer di usia muda, yaitu:
Sama seperti penyakit Alzheimer di usia lanjut, Alzheimer di usia muda tidak bisa disembuhkan. Gejala penyakit ini bisa memburuk seiring waktu. Oleh sebab itu, penderita Alzheimer di usia muda membutuhkan pengobatan dan perawatan yang tepat untuk memperlambat perkembangan gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
Jika Anda mengalami gangguan Alzheimer, seperti mudah lupa, sulit mengingat suatu hal, sampai lupa tanggal dan apa yang sedang dilakukan, serta gejala ini semakin buruk sepanjang waktu, segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis neurologi di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.
Baca juga: Tumor Otak, Kenali dan Tangani Sedini Mungkin
Meskipun lebih jarang terjadi, penyakit Alzheimer's juga bisa terjadi pada usia muda. Faktor genetik, seperti mutasi pada gen tertentu (APP, PSEN1, dan PSEN2), dapat meningkatkan risiko seseorang terkena Alzheimer pada usia muda.
Penyakit Alzheimer umumnya mulai muncul pada usia 65 tahun atau lebih. Namun, penyakit Alzheimer juga bisa terjadi pada usia yang lebih muda, meskipun lebih jarang dibandingkan pada lansia. Pada usia lanjut, risiko seseorang terkena Alzheimer memang meningkat, tetapi bukan berarti orang muda tidak berisiko sama sekali.
Pikun di usia muda dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu penyebab utama adalah kondisi neurologis seperti Alzheimer atau gangguan kognitif ringan (Mild Cognitive Impairment) pada usia muda, yang dipengaruhi oleh faktor genetik. Selain itu, gangguan mental, cedera kepala berat yang menyebabkan kerusakan otak, stres berkepanjangan, dan akibat gaya hidup yang buruk juga dapat menyebabkan seseorang mulai pikun meskipun masih muda.
Tanda awal Alzheimer yang sering muncul pada pasien mencakup kehilangan ingatan, sulit mengingat informasi baru, bingung, gelisah, perubahan suasana hati dan perilaku yang drastis, serta gangguan berkomunikasi.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala tersebut, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis neurologi untuk evaluasi lebih lanjut.
Referensi: