Apakah Malaria Menular? Cek Jawabannya di Sini!

Oleh Tim RS Pondok Indah

Jumat, 11 April 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Penyakit malaria bisa menular, tetapi hanya melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang telah terinfeksi, bukan dari orang ke orang. Simak cara pencegahannya di sini! 

Apakah Malaria Menular? Cek Jawabannya di Sini!

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang sudah terinfeksi. Penyakit malaria sangatlah berbahaya, sehingga perlu ditangani sedini mungkin, agar tidak terjadi komplikasi, berupa kerusakan organ, termasuk kerusakan otak, bahkan kehilangan nyawanya.


Gejala penyakit malaria bisa berbeda-beda, dengan intensitas yang juga beragam, termasuk demam dan berkeringat, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, nyeri dada, sulit bernapas, batuk, diare, mual dan muntah.


Ketika gejalanya semakin buruk, penderita malaria bisa mengalami anemia dan penyakit kuning, bahkan kejang. Jika mengalami gejala ini, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.


Apakah Malaria Menular?

Ya, penyakit malaria bisa menular. Namun, penularan penyakit ini bukan seperti batuk dan flu, yang menular secara langsung dari satu orang ke orang lainnya. Penyakit malaria bisa menular hanya melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang telah terinfeksi. 


Artinya, Anda dan keluarga bisa saja mengidap malaria jika nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit Plasmodium masih hidup di sekitar kalian dan menggigit orang lain.


Baca juga: Jaga Tubuh Tetap Sehat dan Terhindar dari Penyakit di Musim Hujan



Penyebaran dan Penularan Malaria

Cara penularan utama penyakit malaria di Indonesia adalah melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Namun, selain dari gigitan nyamuk, penyakit malaria juga bisa ditularkan melalui berbagai cara seperti berikut ini:


  • Transfusi darah
  • Transplantasi organ
  • Ibu hamil yang mengidap malaria ke bayi selama dikandung maupun selama proses persalinan
  • Menggunakan jarum suntik yang sama dengan penderita malaria


Penyakit malaria tergolong sulit menular ke orang lain, karena penularannya bukan melalui kontak langsung. Jadi, Anda tidak perlu khawatir jika ada teman, pasangan, atau keluarga yang terinfeksi penyakit ini.

 

Selama nyamuk Anopheles betina yang sudah terinfeksi tidak ada di sekitar Anda dan tidak berbagi jarum suntik yang sama dengan penderita malaria, kemungkinan penularan penyakit ini sangatlah kecil.


Baca juga: Kenali DBD, mulai dari Penyebab hingga Penanganannya 


Pencegahan Malaria

Meski termasuk penyakit yang tidak mudah menular, Anda tetap harus melindungi diri dari risiko tertular malaria. Anda bisa menerapkan beberapa tips berikut ini untuk mencegah penularan malaria:


  • Pasang kelambu di kasur
  • Kenakan pakaian tertutup
  • Oleskan obat anti nyamuk yang mengandung 50% DEET sebelum tidur
  • Semprot kamar dengan semprotan anti nyamuk sebelum tidur
  • Konsumsi obat pencegah malaria sebelum bepergian ke daerah endemik
  • Rutin menguras bak air atau bersihkan lokasi yang mungkin menjadi media nyamuk untuk berkembang biak


Meski penularan malaria bukanlah melalui kontak langsung, Anda tetap perlu melakukan pencegahan agar tidak tertular penyakit infeksi ini.


Anda juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk mendapatkan pemeriksaan dan saran yang sesuai guna mengoptimalkan pencegahan tertular malaria. Jadi, jadwalkan janji temu dengan dokter di RS Pondok Indah terdekat untuk saran pencegahan yang efektif guna menurunkan risiko terinfeksi malaria, terlebih sebelum berpergian. 


Baca juga: Mengenal Apa itu Infeksi, Mulai dari Cara Penularan hingga Cara Pencegahannya



FAQ


Apakah Malaria Bisa Menular dari Manusia ke Manusia?

Malaria tidak menular dari manusia ke manusia secara langsung. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Namun, dalam beberapa kasus yang jarang, malaria dapat menular melalui transfusi darah, transplantasi organ, atau dari ibu ke bayi selama kehamilan.


Malaria Apakah Sama dengan DBD?

Malaria dan DBD (Dengue Berdarah) adalah dua penyakit yang berbeda meskipun keduanya ditularkan melalui nyamuk sebagai vektor. Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles, sementara DBD disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.


Selain itu, keduanya memiliki gejala yang berbeda. DBD umumnya menyebabkan demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, serta ruam pada kulit penderitanya. Sedangkan malaria biasa ditandai dengan demam berulang, menggigil, dan sakit kepala. Penderita malaria juga tidak mengalami ruam pada kulit.


Bagaimana Cara Mencegah Penyebaran Penyakit Malaria?

Pencegahan malaria dilakukan melalui berbagai cara, yakni:


  • Menggunakan kelambu di sekitar tempat tidur
  • Menggunakan obat anti nyamuk
  • Mengurangi tempat berkembang biak nyamuk dengan menghilangkan genangan air di sekitar rumah


Apakah Malaria Seumur Hidup?

Malaria bukanlah penyakit yang akan diderita seumur hidup, tetapi tetap berpotensi menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang jika tidak diobati dengan tepat. Namun, pengobatan malaria yang dilakukan tepat waktu dapat menyembuhkan penyakit ini.


Meskipun demikian, dalam beberapa kasus, parasit penyebab malaria dapat bertahan dalam fase dorman di dalam tubuh. Sehingga, individu mungkin mengalami kekambuhan penyakit malaria beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun setelah infeksi awal.


Bisakah Tubuh Menyembuhkan Dirinya Sendiri dari Malaria?

Tubuh manusia tidak dapat menyembuhkan malaria sendiri tanpa pengobatan. Infeksi malaria harus ditangani dengan obat antimalaria yang tepat untuk membunuh parasit. Jika tidak diobati, malaria dapat menyebabkan komplikasi berat dan bahkan kematian.


Oleh sebab itu, bila Anda mengalami gejala yang dicurigai mengarah pada penyakit malaria, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam. Dengan begitu, Anda bisa segera mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.



Referensi:

  1. Fikadu M, Ashenafi E. Malaria: an overview. Infection and Drug Resistance. 2023. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10237628/). Diakses pada 25 Maret 2025.
  2. Centers for Disease Control and Prevention. How Malaria Spreads. (https://www.cdc.gov/malaria/causes/index.html). Direvisi terakhir 12 Maret 2024. Diakses pada 25 Maret 2025.
  3. National Health Service UK. Malaria. (https://www.nhs.uk/conditions/malaria/). Direvisi terakhir 18 Februari 2025. Diakses pada 25 Maret 2025. 
  4. Cleveland Clinic. Malaria. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15014-malaria). Direvisi terakhir 3 Januari 2025. Diakses pada 25 Maret 2025.
  5. Mayo Clinic. Malaria. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/malaria/symptoms-causes/syc-20351184). Direvisi terakhir 9 Februari 2023. Diakses pada 25 Maret 2025.