Oleh Tim RS Pondok Indah
Kenali gejala penyakit autoimun seperti kelelahan berlebihan, nyeri sendi, ruam kulit, demam ringan, mati rasa, hingga perubahan berat badan.
Gejala penyakit autoimun bisa sangat beragam, mulai dari kelelahan, nyeri sendi, ruam kulit, hingga demam ringan. Gejala-gejala ini sering kali mirip dengan penyakit lain, sehingga penting untuk mengenalnya sejak dini untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Mengetahui gejala-gejala umum ini sangat penting untuk diagnosis dini, sehingga Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Berikut adalah beberapa gejala penyakit autoimun yang perlu diwaspadai.
Salah satu gejala utama dari penyakit autoimun adalah rasa lelah yang berlebihan. Meskipun Anda sudah cukup tidur, tubuh tetap merasa sangat lelah dan tidak bertenaga. Kelelahan ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh terus-menerus aktif melawan sel tubuh yang sehat, yang mempengaruhi tingkat energi dan membuat tubuh merasa lelah sepanjang waktu.
Rasa nyeri pada sendi atau otot bisa menjadi tanda adanya penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis. Nyeri ini bisa datang secara tiba-tiba dan sering disertai dengan pembengkakan atau kekakuan pada sendi. Nyeri tersebut bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, mulai dari tangan, lutut, hingga punggung bawah.
Ruam kulit bisa menjadi salah satu gejala awal penyakit autoimun, seperti lupus. Ruam ini bisa muncul di berbagai area tubuh, sering kali berbentuk seperti bercak merah atau ungu. Selain itu, kulit juga bisa menjadi sensitif, gatal, atau tampak lebih kering dari biasanya.
Baca juga: Multiple Sclerosis: Penyakit Autoimun yang Merusak Saraf
Beberapa penderita penyakit autoimun mengalami demam ringan yang sulit dijelaskan. Demam ini sering datang tanpa tanda-tanda infeksi dan bisa berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Kondisi ini terjadi karena peradangan kronis yang disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan.
Mati rasa atau kesemutan di tangan, kaki, atau area tubuh lainnya bisa menjadi tanda gangguan autoimun. Sensasi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang saraf atau jaringan tertentu, menyebabkan gangguan pada sinyal saraf dan memberikan sensasi tidak nyaman seperti kesemutan atau bahkan mati rasa.
Penurunan atau peningkatan berat badan yang tidak dapat dijelaskan juga bisa menjadi gejala penyakit autoimun. Beberapa kondisi autoimun, seperti hipertiroidisme, dapat menyebabkan penurunan berat badan yang cepat meskipun nafsu makan tetap normal. Sebaliknya, penyakit seperti lupus atau rheumatoid arthritis bisa menyebabkan penambahan berat badan akibat peradangan.
Baca juga: Bisakah Penderita Lupus Sembuh? Pengobatan Lupus untuk Menunda Keparahannya
Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas atau merasa khawatir dengan kondisi kesehatan Anda, segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam. Diagnosis yang cepat sangat penting untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan mencegah kondisi ini berkembang menjadi lebih serius. Hubungi WhatsApp RS Pondok Indah untuk konsultasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat.
Referensi: