Tips Ampuh Mengatasi Bau Mulut Saat Puasa yang Bisa Anda Coba

Oleh Tim RS Pondok Indah

Selasa, 24 Desember 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Bau mulut saat puasa terjadi akibat penurunan produksi air liur yang menyebabkan bakteri berkembang biak. Ketahui cara mengatasi bau mulut saat puasa di sini!

Tips Ampuh Mengatasi Bau Mulut Saat Puasa yang Bisa Anda Coba

Puasa memang merupakan suatu ibadah wajib bagi umat muslim. Namun, tidak sekedar ibadah, puasa sebenarnya memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Meski demikian, puasa bisa memicu terjadinya bau mulut.


Bau mulut yang terjadi saat puasa bisa sangat mengganggu, apalagi jika harus banyak berinteraksi dengan orang lain. Tentunya kondisi ini bisa menurunkan kepercayaan diri, bahkan membuat Anda menjadi enggan beraktivitas. Namun, Anda tidak perlu lagi khawatir tentang bau mulut saat puasa. Cukup ketahui tips mengatasi kondisi ini dengan membaca penjelasan berikut ini.


Mengapa Bau Mulut saat Puasa?

Bau mulut atau halitosis umumnya terjadi karena kurang terjaganya kebersihan rongga mulut. Namun, alasan tersebut bukan satu-satunya alasan seseorang mengalami bau mulut. Kondisi ini juga bisa terjadi karena beberapa kondisi medis, salah satunya karena mulut kering.


Mulut kering sendiri tidak melulu karena penyakit. Ada beberapa kondisi juga bisa menyebabkan mulut seseorang jadi kering, termasuk berpuasa. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya bau mulut saat berpuasa.


Saat puasa, penurunan produksi air liur bisa terjadi karena tidak ada makanan atau minuman yang dikunyah. Sedangkan air liur itu sendiri mengandung enzim anti-bakteri yang mencegah pertumbuhan bakteri sekaligus membantu membersihkan sisa makanan di gigi. Tanpa produksi air liur yang cukup, bakteri penyebab bau mulut akan lebih mudah berkembang biak dan memicu bau mulut.


Baca juga: Catat! Ini Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan saat Puasa



Penyebab Bau Mulut saat Berpuasa

Selain karena mulut kering karena berpuasa, berikut ini adalah beberapa penyebab bau mulut saat puasa: 


  • Jarang menggosok gigi dan membersihkan lidah
  • Mengalami gangguan pada gigi dan mulut, termasuk gigi berlubang, radang gusi (gingivitis, bahkan periodontitis), dan sariawan
  • Mengonsumsi makanan yang berbau menyengat, seperti bawang, terasi, dan petai
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Mengalami masalah pada hidung dan tenggorokan, seperti sinusitis dan amandel
  • Menderita asam lambung (GERD), diabetes, penyakit ginjal, gangguan hati, atau infeksi saluran pernapasan 


Baca juga: Puasa Nyaman untuk Penyandang Diabetes


Cara Menghilangkan Bau Mulut saat Puasa

Meski mengganggu, bau mulut saat puasa bisa saja diatasi dengan menerapkan berbagai cara di bawah ini:


  1. Pastikan untuk tetap minum air putih 1,5-2,5 liter per hari. Contoh pembagian jadwal minumnya adalah 3 gelas saat buka puasa, 2 gelas sebelum tidur, dan 3 gelas saat sahur. 
  2. Rutin menyikat gigi dengan benar, setidaknya setelah sahur dan sebelum tidur malam. 
  3. Jangan lupa membersihkan lidah, baik dengan alat pembersih lidah maupun dengan menggosokkan bagian belakang sikat gigi yang bergerigi atau bergelombang. 
  4. Menggunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi yang tidak terjangkau saat menggosok gigi. 
  5. Berkumur dengan obat kumur khusus untuk membunuh bakteri yang menyebabkan bau mulut. 
  6. Perbanyak konsumsi buah dan sayur saat sahur maupun berbuka untuk meningkatkan produksi air liur.
  7. Hindari makanan yang berbau tajam saat sahur.
  8. Batasi konsumsi makanan manis saat sahur dan berbuka puasa.
  9. Tidak merokok. 
  10. Pastikan mencukupi waktu tidur, tetapi tidak berarti tidur berlebihan. 


Selain itu, pastikan kesehatan gigi dan gusi selalu terjaga dengan memeriksakan diri secara rutin setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi. Dengan demikian, dokter gigi bisa mendeteksi adanya masalah pada rongga mulut, yang bisa memicu atau memperparah bau mulut saat puasa.


Bila keluhan bau mulut saat puasa tidak membaik dengan beberapa tips di atas, lakukan pemeriksaan ke dokter gigi di RS Pondok Indah. Dengan demikian, dokter bisa menentukan penyebab bau mulut yang Anda alami dan memberikan penanganan yang sesuai, agar ibadah puasa bisa lebih maksimal.


Baca juga: Puasa Aman untuk Penderita GERD



FAQ


Kenapa saat Puasa Mulut Terasa Tidak Enak?

Saat puasa, produksi air liur berkurang karena tidak makan dan minum seharian. Akibatnya, bakteri dalam rongga mulut lebih mudah berkembang, yang kemudian memicu rasa tidak enak dan bau mulut kurang sedap.


Apakah Bau Mulut saat Puasa Dapat Dicegah?

Bau mulut saat puasa dapat dicegah. Meskipun produksi air liur menurun selama puasa, langkah seperti menjaga kebersihan mulut, minum cukup air saat sahur, dan menghindari makanan berbau tajam bisa membantu mencegah bau mulut.


Bagaimana Cara Mencegah Bau Mulut saat Berpuasa?

Kunci untuk mencegah bau mulut selama berpuasa adalah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut. Pastikan untuk menyikat gigi dengan benar setelah sahur, membersihkan lidah, menggunakan benang gigi, dan berkumur dengan obat kumur bebas alkohol untuk mencegah bakteri berkembang biak dalam mulut. Selain itu, hindari mengonsumsi makanan berbau kuat seperti bawang dan makanan manis yang dapat memicu bau mulut.


Bagaimana Cara Menghentikan Bau Mulut selama Ramadan?

Hentikan bau mulut selama puasa dengan menjaga kebersihan mulut dengan baik. Selain menggosok gigi menggunakan pasta gigi berbahan siwak, Anda bisa berkumur dengan air (tanpa menelannya) untuk menyegarkan mulut. Konsultasikan dengan dokter gigi jika keluhan tidak membaik, karena bisa jadi merupakan gejala dari gangguan kesehatan lain.



Referensi:

  1. Khounganian RM, Alasmari ON, et al,. Causes and management of halitosis: a narrative review. Cureus. 2023. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10506127/). Diakses pada 18 Desember 2024.
  2. Memon MA, Memon HA, et al,. Aetiology and associations of halitosis: a systematic review. Oral diseases. 2023. (https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/odi.14172). Diakses pada 18 Desember 2024.
  3. Szalai E, Tajti P, et al,. Daily use of chlorine dioxide effectively treats halitosis: A meta-analysis of randomised controlled trials. PLoS One. 2023. (https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0280377). Diakses pada 18 Desember 2024.
  4. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Mengenal Apa Itu Halitosis. (https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2678/mengenal-apa-itu-halitosis). Direvisi terakhir 7 Agustus 2023. Diakses pada 18 Desember 2024.
  5. Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes (Klinik Kementerian Kesehatan). 5 Aktivitas yang Meminimalisir Bau Mulut saat Berpuasa. (https://upk.kemkes.go.id/new/5-aktivitas-yang-meminimalisir-bau-mulut-saat-berpuasa). Direvisi terakhir . Diakses pada 18 Desember 2024.
  6. Cleveland Clinic. Bad Breath (Halitosis). (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17771-bad-breath-halitosis). Direvisi terakhir 18 Juli 2022. Diakses pada 18 Desember 2024.
  7. Mayo Clinic. Bad breath. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bad-breath/symptoms-causes/syc-20350922). Direvisi terakhir 21 Desember 2023. Diakses pada 18 Desember 2024.