Cedera Ligamen Lutut, Cepat Kenali dan Tangani

Oleh Tim RS Pondok Indah

Kamis, 20 Juni 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Cedera ligamen lutut bisa dialami oleh siapa pun, tetapi lebih sering dialami oleh atlet. Penanganan yang segera akan meningkatkan kemungkinan pemulihan.

Cedera Ligamen Lutut, Cepat Kenali dan Tangani

Cedera ligamen lutut mungkin lebih familiar di kalangan atlet maupun pelaku olahraga. Padahal, cedera pada salah satu komponen penyokong lutut ini bisa dialami oleh siapa pun. Selain nyeri, mereka yang mengalami cedera ligamen lutut pun akan mengalami keterbatasan gerak yang bisa menghambat produktivitas. 


Cedera pada salah satu ligamen lutut bisa saja menyebabkan pergerakan Anda jadi terbatas. Cedera ligamen lutut bahkan bisa mengancam berakhirnya karir seorang atlet.


Mengenal Bagian Ligamen Lutut

Ligamen adalah jaringan ikat berbentuk seperti pita yang kuat tetapi elastis, dengan fungsi sebagai penghubung antar tulang, sehingga memungkinkan sendi tetap stabil dan memiliki kekuatan. Di tubuh, Anda bisa menemukan ligamen pada berbagai bagian, seperti bahu, siku, dan lutut. 


Ligamen lutut terdiri dari 4 bagian utama, yakni:


  • Ligamen lutut anterior (ACL) - Ligamen yang menghubungkan tulang paha dan tulang kering pada sendi lutut. Berfungsi untuk mengatur stabilitas rotasi lutut dan pergerakan tulang kering ke arah depan.
  • Ligamen lutut posterior (PCL) - Menghubungkan antara tulang paha dan tulang kering pada sendi lutut. Berfungsi untuk mengontrol pergerakan tulang kering ke arah belakang.
  • Ligamen kolateral medial (MCL) - Berfungsi untuk menjaga stabilitas dan kekuatan pada sendi lutut bagian dalam.
  • Ligamen kolateral lateral (LCL) - Berfungsi untuk menjaga stabilitas dan kekuatan pada sendi lutut bagian luar.


Kerja sama keempat ligamen lutut memungkinkan Anda untuk berdiri dan melakukan beberapa gerakan, seperti berjalan, berlari, maupun melompat. 


Baca juga: Cedera ACL, yang Dapat Memengaruhi Karir dan Performa Atlet



Mengenal Cedera Ligamen Lutut

Sebagai bagian yang berperan untuk pergerakan tubuh, cedera pada sendi lutut akan membuat aktivitas penderitanya menjadi terbatas. Cedera ligamen lutut merupakan salah satu bentuk cedera pada lutut yang bisa membuat Anda tidak dapat beraktivitas dengan leluasa.


Cedera ligamen lutut merupakan kondisi ketika terjadi robekan, baik sebagian atau seluruh, pada salah satu dari keempat ligamen utama di lutut. Penanganan segera untuk mengatasi kondisi ini akan meningkatkan kemungkinan pemulihan dan produktivitas seseorang, terutama yang berprofesi sebagai atlet.


Penyebab Cedera Ligamen Lutut

Masing-masing bagian ligamen lutut memiliki penyebab cedera yang berbeda. Namun, penyebab cedera ligamen lutut secara umum bisa dinyatakan sebagai berikut ini:


  • Benturan atau pukulan langsung pada lutut, seperti mendapat tackle saat bermain sepak bola atau terbentur dashboard pada kasus kecelakaan mobil
  • Melakukan gerakan yang tidak tepat, termasuk memutar tubuh dengan posisi kedua telapak kaki masih menapak di lantai maupun melompat dan mendarat dengan posisi kedua lutut tertekuk
  • Meregangkan lutut secara berlebih
  • Berhenti secara mendadak setelah berlari kencang
  • Memindahkan berat badan pada kaki yang lain secara mendadak


Selain beberapa penyebab di atas, masih ada lagi penyebab terjadinya cedera pada ligamen lutut. Risiko cedera pada ligamen lutut akan meningkat jika Anda sering melakukan aktivitas fisik yang memberi tekanan berlebih pada sendi lutut, seperti melakukan olahraga basket, angkat beban, maupun hoki es.


Pada dasarnya, ligamen lutut akan mengalami cedera ketika mengalami peregangan secara berlebih, menopang beban berlebih secara mendadak, maupun terbentur atau terpukul secara langsung.


Baca juga: Hindari Cedera Olahraga


Ciri-Ciri Cedera Ligamen Lutut

Masing-masing orang bisa merasakan gejala cedera ligamen lutut yang berbeda, tergantung pada keparahan cedera yang dialami, bagian ligamen yang mengalami cedera, serta toleransi nyeri penderita. Namun, ciri-ciri cedera ligamen lutut secara umum bisa berupa:


  • Nyeri pada lutut yang mengalami cedera, terasa sangat hebat dan muncul secara tiba-tiba
  • Disertai dengan bunyi letupan atau seperti ada yang patah maupun robek saat terjadinya cedera
  • Pembengkakan yang muncul dalam 24 jam setelah terjadinya cedera
  • Lutut terasa lemas atau longgar
  • Keterbatasan gerak, baik berupa kesulitan berdiri, jalan pincang, atau tidak bisa berdiri dengan menopang pada lutut yang mengalami cedera sama sekali


Jika Anda merasakan salah satu dari beberapa gejala cedera ligamen lutut, tidak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter spesialis kedokteran olahraga. Jangan menunggu sampai gejala mengganggu aktivitas, perawatan dari dokter akan membebaskan Anda dari keluhan tersebut dan mempercepat proses pemulihan.


Baca juga: Cedera Hamstring: Penyebab, Gejala, dan Penanganan



Pemeriksaan Cedera Ligamen Lutut

Sebelum memberikan penanganan, dokter akan terlebih dahulu memeriksa Anda untuk memastikan bagian ligamen yang terdampak dan tingkat keparahan cedera yang dialami. Selain dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti X-ray, USG, MRI maupun artroskopi, sebagai pemeriksaan untuk cedera ligamen lutut.


Penanganan Cedera Ligamen Lutut

Pada kasus cedera ligamen lutut dengan derajat ringan sampai sedang, sebenarnya tidak diperlukan penanganan khusus. Namun, Anda bisa menerapkan prinsip RICE sebagai terapi cedera ligamen lutut guna mempercepat pemulihan. Berikut ini adalah prinsip RICE yang bisa Anda lakukan:


  • Rest, atau mengistirahatkan kaki, yang dilakukan dengan membatasi aktivitas dan sebisa mungkin tidak berjalan maupun menumpu berat ke lutut yang cedera, penggunaan kruk bisa dilakukan untuk membantu Anda bergerak atau berpindah tempat
  • Ice, atau kompres dingin, dilakukan pada lutut yang mengalami cedera setiap 3-4 jam sekali selama 20 menit selama 2-3 hari, tindakan ini berguna untuk mengurangi nyeri dan meredakan peradangan
  • Compressed, atau penekanan, dengan menggunakan perban elastis di sekitar lutut yang cedera guna mengurangi pembengkakan yang terjadi.
  • Elevation, atau meninggikan posisi lutut yang cedera, dengan mengganjal menggunakan bantal saat berbaring


Baca juga: Penanganan Cedera Lutut Sesuai dengan Jenisnya


Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan beberapa opsi penanganan ini:


  • Obat antinyeri, baik yang termasuk dalam kelompok antiinflamasi non-steroid atau bukan, untuk mengurangi nyeri maupun pembengkakan yang terjadi
  • Knee brace bisa digunakan pada lutut yang cedera untuk menjaga posisinya tetap stabil serta tidak mencegah cedera makin parah
  • Peregangan sederhana pada area lutut untuk menjaga kelenturan otot, tetapi pastikan gerakan tidak berlebih dan tidak menyebabkan nyeri
  • Fisioterapi, akan disarankan oleh dokter untuk melatih kekuatan otot sekitar lutut


Pada kondisi yang parah, dokter bisa saja menyarankan operasi rekonstruksi ligamen sebagai pengobatan cedera ligamen lutut. Fisioterapi juga akan disarankan sebagai salah satu penanganan lanjutan setelah operasi dilakukan, guna mengembalikan fungsi lutut dalam menyokong berbagai gerakan Anda.


Untuk atlet, proses pemulihan cedera ligamen lutut mungkin memerlukan waktu lebih lama. Selain memulihkan fungsi lutut secara umum, mereka juga memerlukan waktu untuk mengembalikan kemampuan lutut dalam mendukung pergerakan sebagai atlet.


Semakin cepat penanganan diberikan untuk kasus cedera ligamen lutut, akan semakin baik peluang kesembuhannya. Jadi, bila Anda merasa mengalami beberapa gejala dari cedera ligamen lutut, jangan ragu untuk memastikannya dengan periksa ke dokter spesialis kedokteran olahraga di RS Pondok Indah. Nantinya, dokter akan memeriksa dan memastikan kondisi Anda.


Selain dokter yang berpengalaman, RS Pondok Indah juga memiliki fasilitas medis dengan teknologi terkini yang memudahkan proses pemeriksaan maupun pengobatan untuk kasus cedera ligamen lutut. Sport Medicine, Injury, & Recovery Center (SMIRC) di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya juga dilengkapi oleh program yang dirancang sesuai dengan kebutuhan Anda! Dengan demikian, proses pemulihan akan lebih cepat dan hasilnya pun lebih memuaskan!




Referensi:

  1. Kim SH, Han SJ, et al,. A systematic review comparing the results of early vs delayed ligament surgeries in single anterior cruciate ligament and multiligament knee injuries. Knee Surgery & Related Research. 2021. (https://link.springer.com/article/10.1186/s43019-020-00086-9). Diakses pada 18 Juni 2024.
  2. Marder RS, Poonawala H, et al,. Acute versus delayed surgical intervention in multiligament knee injuries: a systematic review. Orthopaedic Journal of Sports Medicine. 2021. (https://journals.sagepub.com/doi/epub/10.1177/23259671211027855). Diakses pada 18 Juni 2024.
  3. OrthoInfo.Common Knee Injuries. (https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/common-knee-injuries/). Direvisi terakhir Februari 2022. Diakses pada 18 Juni 2024.
  4. Cleveland Clinic. Knee Ligament. (https://my.clevelandclinic.org/health/body/21596-knee-ligaments). Direvisi terakhir 24 Juni 2021. Diakses pada 18 Juni 2024.
  5. Cleveland Clinic. Knee Sprain. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/knee-sprain). Direvisi terakhir 21 September 2023. Diakses pada 18 Juni 2024. 
  6. WebMD. What Are Knee Ligament Injuries? (https://www.webmd.com/fitness-exercise/knee-ligament-injuries). Direvisi terakhir 9 September 2023. Diakses pada 18 Juni 2024.