Vertigo ke Dokter Apa?

Oleh Tim RS Pondok Indah

Rabu, 26 Februari 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Meski tidak selalu berbahaya, vertigo tetap harus ditangani. Jika Anda mengalami vertigo, konsultasikan dengan dokter spesialis THT dan dokter spesialis neurologi.

Vertigo ke Dokter Apa?

Vertigo merupakan suatu gejala dari kondisi medis, baik yang merupakan gangguan pada kesimbangan perifer (dalam telinga tengah) maupun pusat keseimbangan (otak) yang bisa dialami siapa pun, tetapi lebih banyak dikeluhkan oleh mereka dalam kelompok usia 40-50 tahun. Beberapa gejala vertigo biasa dikeluhkan sebagai sakit kepala, sensasi pusing, atau kepala berputar-putar yang kuat maupun telinga berdenging.


Vertigo biasanya tidak berbahaya, tetapi kondisi medis yang menjadi penyebab vertigo bisa saja merupakan kondisi yang memerlukan penanganan medis lebih lanjut. Namun, meski tidak berbahaya, pasien yang menderita vertigo bisa saja mengalami hambatan dalam beraktivitas saat keluhan ini menyerang.


Ketahui dokter spesialis yang tepat untuk mengatasi vertigo dengan membaca artikel ini.


Vertigo Periksa ke Dokter Apa?

Pemeriksaan vertigo dapat dilakukan oleh dokter spesialis telinga, hidung, dan, tenggorokan (THT) ataupun dokter spesialis neurologi, tergantung dari sumber penyebab vertigo itu sendiri. Vertigo perifer akan ditangani oleh dokter spesialis telinga, hidung, dan, tenggorokan, sedangkan vertigo sentral ditangani oleh dokter spesialis neurologi.


Dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan atau dokter THT, tidak hanya menangani kasus sakit tenggorokan maupun batuk pilek saja. Dalam telinga tengah, terdapat pusat keseimbangan yang bila mengalami gangguan, bisa saja memicu terjadinya gangguan keseimbangan, telinga berdenging, dan vertigo.


Sedangkan bila gangguan terjadi pada pusat keseimbangan, atau di otak, vertigo yang dikenal dengan vertigo sentral ini akan lebih sesuai ditangani oleh dokter spesialis neurologi, yang dulu dikenal dengan dokter spesialis saraf.


1. Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT)

Dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan merupakan pilihan utama untuk menangani kasus vertigo. Dokter THT memiliki kompetensi untuk mengatasi segala masalah terkait penyakit pada telinga, hidung, dan tenggorokan, termasuk sistem vestibular atau keseimbangan yang ada di dalam telinga tengah.


Dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan untuk kasus vertigo akan didahului dengan mengajukan beberapa pertanyaan terkait keluhan yang dialami penderita (apakah diperparah dengan perubahan posisi, disertai dengan kehilangan maupun gangguan pendengaran, maupun mual muntah), riwayat kesehatan pasien maupun keluarga, dan faktor risiko yang berpotensi menyebabkan terjadinya gejala vertigo.


Dokter THT kemudian juga akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:


  • Pemeriksaan tekanan darah, suhu tubuh, dan status gizi
  • Pemeriksaan fisik telinga, hidung, dan tenggorokan, termasuk pemeriksaan keseimbangan, tes pendengaran maupun tes penglihatan (untuk melihat gerakan bola mata dalam mengikuti pergerakan jari tangan dokter)
  • Pemeriksaan darah 
  • Pencitraan, termasuk CT-Scan maupun MRI


Setelah menegakkan diagnosis, baru kemudian dokter memberikan penanganan yang sesuai untuk penderita vertigo. Beberapa terapi yang bisa diberikan, termasuk peresepan obat antivertigo, obat diuretik (untuk mengurangi kelebihan cairan dalam telinga tengah), antibiotik (jika memang diduga penyebab vertigo adalah karena infeksi), maupun obat-obatan lain untuk meredakan gejala vertigo. 


Selain itu, dokter THT juga bisa melakukan beberapa manuver atau terapi vestibular untuk mengembalikan (reposisi) canalith yang berperan dalam mengatur keseimbangan, yang berada dalam telinga tengah.


Konsultasikan pada dokter spesialis kami untuk penanganan lebih lanjut:


dr. Agus Subagio, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Aries Hariadi Putra, DPBO, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Ashadi Budi, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Budiman Gumilang Koerniawan, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Chippy Ahwil, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Onk. (K)

Dr. dr. Cita Herawati Murjantyo, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Onk. (K)

Dr. dr. Fauziah Fardizza, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. L.F. (K), FICS

Dr. dr. Tri Juda Airlangga Hardjoprawito, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. K. (K)

dr. Dwi Wahyu Manunggal, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Edo Wira Candra, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Onk. (K), M.Kes, FICS

dr. Emma Agustini, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Hemastia Manuhara Harba'i Sp. THTBKL

dr. Ibnu Harris Fadillah, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Onk. (K)

dr. Jessica Fedriani, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Lola Yucola, Sp. T.H.T.B.K.L, M.Kes

dr. Rangga Rayendra Saleh, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Oto. (K)

dr. Ricky Yue, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Syahrial M.H, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. L.F. (K)

dr. Vika Aryan Sari, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Zainal Adhim, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. L.F. (K), Ph.D


2. Dokter Spesialis Neurologi

Dokter spesialis neurologi juga bisa mengatasi kasus vertigo, jika memang kondisi ini disebabkan oleh gangguan pada pusat keseimbangan, yakni di otak. Neurolog atau yang sebelumnya dikenal dengan dokter saraf, memiliki kompetensi untuk menangani segala jenis gangguan kesehatan pada sistem saraf pusat, terutama di otak.


Jadi, tidak semua vertigo harus ditangani oleh dokter spesialis saraf. Nantinya dokter spesialis neurologi akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan sumber masalah yang mencetuskan keluhan vertigo Anda.


Bila sudah dipastikan keluhan terjadi karena gangguan pada otak, barulah dokter spesialis saraf akan memberikan penanganan untuk penyakit yang menyebabkan terjadinya vertigo.


Konsultasikan pada dokter spesialis kami untuk penanganan lebih lanjut:


Dr. dr. Gea Pandhita, Sp. N, M.Kes

dr. Alifa Dimanti, Sp. N

dr. Andre Sp. N

dr. Dinda Diafiri, Sp.N

dr. Fadhlan Rusdi, Sp. N

dr. Firman Hendrik, Sp. N (via Call Center)

dr. Marcus Adityawan Bahroen, Sp. N

dr. Michael Setiawan, Sp. N

dr. Rubiana Nurhayati, Sp. N

dr. Sahat Aritonang, Sp. N, M.Si.Med, FINS

dr. Triana Ayuningtyas, Sp. N

dr. Tuti Hernawati Zacharia, Sp. N

dr. Vania Listiani Hidajat, Sp. N

dr. Witjahyakarta Widjaja, Sp. N

dr. Zulfa Indah K. Fadhly, BMedSc, Sp. N



Referensi:

  1. Casani AP, Gufoni M, et al,. Current insights into treating vertigo in older adults. Drugs & aging. 2021. (https://link.springer.com/article/10.1007/s40266-021-00877-z). Diakses pada 4 Februari 2025.
  2. Kim HJ, Park J, et al,. Update on benign paroxysmal positional vertigo. Journal of neurology. 2021. (https://link.springer.com/article/10.1007/s00415-020-10314-7). Diakses pada 4 Februari 2025.
  3. Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Vertigo. (https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1435/vertigo). Direvisi terakhir 31 Agustus 2022. Diakses pada 4 Februari 2025.
  4. Cleveland Clinic. Vertigo. (https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/21769-vertigo). Direvisi terakhir 9 Mei 2023. Diakses pada 4 Februari 2025.
  5. Mayo Clinic. Dizziness. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dizziness/symptoms-causes/syc-20371787). Direvisi terakhir 2 Nov 2024. Diakses pada 4 Februari 2025.
  6. Penn Medicine. Vertigo. (https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/patient-information/conditions-treated-a-to-z/vertigo). Direvisi terakhir 9 November 2021. Diakses pada 4 Februari 2025.