Kanker pada anak termasuk kondisi medis yang jarang terjadi, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Gejala kondisi ini sangat bervariasi dan sering sulit dikenali.
Kanker umumnya terjadi karena adanya mutasi genetik pada sel tertentu. Bila pada dewasa kanker lebih banyak terjadi karena pengaruh eksternal, termasuk gaya hidup tidak sehat dan paparan radiasi, kanker pada anak lebih sering terjadi karena adanya faktor internal dengan faktor genetik sebagai penyebab utamanya.
Kanker pada anak adalah salah satu penyakit tidak menular yang terjadi akibat pertumbuhan sel yang tidak terkendali pada salah satu sel dalam tubuh seorang anak. Gejala kanker sering kali tidak dikenali hingga mencapai stadium akhir, yang berakibat fatal untuk si kecil. Padahal dengan penanganan tepat yang dilakukan sedini mungkin, kemungkinan sembuhnya kanker pada anak terbilang cukup tinggi.
Baca juga: Apakah Kanker Bisa Sembuh? Jangan Khawatir, Kanker Bisa Diobati
Dari banyaknya kanker yang telah teridentifikasi, ada beberapa jenis yang lebih sering dialami oleh anak-anak. Berikut ini adalah beberapa jenis kanker pada anak yang sering terjadi:
Salah satu jenis kanker pada anak yang paling sering ditemukan adalah kanker darah atau leukimia. Jenis leukemia yang paling sering dialami oleh anak adalah leukemia limfositik akut dan leukemia mieloid akut.
Selain pada anak, kanker otak juga banyak ditemukan pada remaja. Gejala dari kanker pada anak ini tergantung ukuran, letak, dan tingkat keparahan atau stadium kanker, serta penyebarannya.
Kanker retina atau retinoblastoma adalah jenis kanker yang paling sering dialami oleh anak dengan usia kurang dari 5 tahun. Terjadinya pertumbuhan sel abnormal pada lapisan dalam mata ini bisa saja terjadi pada salah satu maupun kedua mata.
Limfoma, atau yang juga dikenal dengan kanker kelenjar getah bening, secara garis besar dibedakan menjadi Hodgkin dan non-Hodgkin.
Limfoma non-Hodgkin lebih banyak ditemukan pada anak yang berusia lebih dari 5 tahun dengan tingkat keberhasilan pengobatan yang cukup memuaskan jika dibandingkan dengan pada pasien dewasa.
Baca juga: Nyeri Kanker, Ketahui Penyebab dan Penanganannya!
Kanker saraf atau neuroblastoma merupakan jenis kanker pada anak yang banyak ditemukan pada balita dengan jenis kelamin laki-laki. Penyebaran kanker yang termasuk langka ini terbilang sangat cepat, sehingga penanganan dini yang sesuai sangat diperlukan.
Tumor Wilms termasuk salah satu nefroblastoma atau kanker ginjal yang sering terjadi pada anak, terutama yang berusia 3-4 tahun dengan jenis kelamin laki-laki. Meski termasuk sering ditemukan, kemungkinan sembuhnya kanker ginjal ini cukup tinggi, terutama jika diobati dengan tepat dan cepat.
Rabdomiosarkoma merujuk pada pertumbuhan sel secara tidak normal di otot di kepala dan leher, selangkangan, perut, panggul, tangan, maupun kaki, yang memiliki peran dalam pergerakan manusia (otot rangka).
Pada remaja, kanker tulang atau osteosarkoma lebih banyak ditemukan dibandingkan jenis lainnya. Selain osteosarkoma, ewing sarkoma juga merupakan jenis kanker tulang yang banyak ditemukan pada anak-anak.
Selain kanker di atas, kanker nasofaring (karsinoma nasofaring) dan kanker hati (hepatoblastoma) juga banyak ditemukan menyerang anak-anak.
Baca juga: Begini Cara Menjaga Kesehatan Ginjal si Kecil
Gejala kanker pada anak sangat beragam, tergantung jenis kanker dan lokasi terjadinya. Namun, secara umum, berikut ini adalah beberapa gejala kanker anak yang sering dikeluhkan:
Bila si Kecil mengalami beberapa gejala dini kanker, segera periksakan dengan dokter spesialis anak. Umumnya, tingkat kesembuhan penyakit kanker pada anak lebih tinggi dibanding pada orang dewasa, terutama jika dideteksi dan ditangani sedini mungkin. Jadi, sangat penting bagi orang tua untuk mengenali gejalanya dan memeriksakan ke dokter anak secepat mungkin.
Baca juga: Memahami Penyakit Cerebral Palsy pada Anak dan Penanganannya
Dokter spesialis anak akan menegakkan diagnosis kanker dengan serangkaian pemeriksaan, yang dimulai dengan anamnesis untuk menanyakan gejala, faktor risiko, hingga riwayat kesehatan anak. Pemeriksaan fisik merupakan tahapan diagnosis yang juga akan dilakukan oleh dokter untuk memastikan tanda dan gejala kanker pada anak.
Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik kemudian dikonfirmasi dengan beberapa pemeriksaan penunjang, berupa:
Baca juga: Imunisasi Anak dengan Rutin dan Tepat Waktu
Setelah menentukan jenis kanker yang menyerang anak, keparahan (stagging) kanker, maupun penyebarannya, barulah dokter akan menyarankan metode penanganan yang sesuai, dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan anak.
Metode pengobatan kanker untuk anak sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kanker pada dewasa, yakni dengan pemberian kemoterapi, terapi radiasi, stem sel, operasi, maupun imunoterapi. Tak jarang dokter mengkombinasikan beberapa metode tersebut untuk mencapai hasil pengobatan yang optimal.
Tidak ada upaya pencegahan yang benar-benar efektif untuk mencegah terjadinya kanker pada anak. Hal ini dikarenakan penyebab kanker pada anak belum diketahui dan dimengerti secara pasti.
Namun, ada beberapa upaya gaya hidup sehat yang bisa para orang tua terapkan untuk mengurangi risiko calon buah hati terkena kanker, yaitu dengan melakukan:
Sebagai salah satu penyakit tidak menular pada anak dengan risiko mortalitas yang tinggi, pemeriksaan yang tepat untuk penanganan sedini mungkin sangat penting dilakukan. Oleh karena itu, orang tua diharapkan segera membawa buah hatinya ke dokter spesialis anak jika menemukan kondisi yang menyerupai gejala kanker pada anak. Dengan penanganan yang tepat bisa diberikan, sehingga peluang sembuhnya pun bisa lebih besar.
Di RS Pondok Indah, kami menyediakan fasilitas medis dengan teknologi terkini, untuk mendukung pelayanan medis yang diberikan oleh dokter-dokter spesialis handal. Dengan demikian, upaya menjaga kesehatan si kecil bisa lebih optimal. Jadi, tunggu apa lagi? Jadwalkan konsultasi dengan dokter anak di RS Pondok Indah cabang terdekat, sekarang juga!
Baca juga: Skoliosis, Kondisi Saat Tulang Punggung Condong ke Satu Sisi
Kanker dapat menyerang siapapun pada usia berapapun, termasuk bayi yang baru lahir. Meskipun kasusnya terbilang lebih jarang, bayi tetap bisa terkena kanker. Jenis kanker yang sering ditemukan pada bayi meliputi neuroblastoma, retinoblastoma, dan leukemia. Penyebab kanker pada bayi biasanya terkait dengan mutasi genetik bawaan, bukan faktor lingkungan.
Anak muda tetap bisa terkena kanker. Jenis kanker yang sering menyerang anak muda meliputi leukemia, limfoma, dan tumor otak.
Kanker pada anak terjadi akibat mutasi genetik yang terjadi secara spontan saat tubuh berkembang. Faktor genetik, paparan radiasi, atau bahan kimia tertentu juga bisa meningkatkan risiko, meskipun faktor lingkungan memiliki pengaruh lebih besar pada kanker orang dewasa.
Kanker pada anak paling sering didiagnosis pada usia balita hingga usia pra-remaja, yaitu sekitar 2 hingga 10 tahun. Jenis kanker tertentu, seperti leukemia, lebih umum pada anak usia 2-5 tahun, sedangkan jenis kanker lainnya, seperti osteosarkoma, lebih sering muncul dan didiagnosis pada masa remaja.
Referensi: