Waspada 8 Jenis Kanker pada Anak

Oleh Tim RS Pondok Indah

Rabu, 22 Januari 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Kanker pada anak termasuk kondisi medis yang jarang terjadi, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Gejala kondisi ini sangat bervariasi dan sering sulit dikenali.

Waspada 8 Jenis Kanker pada Anak

Kanker umumnya terjadi karena adanya mutasi genetik pada sel tertentu. Bila pada dewasa kanker lebih banyak terjadi karena pengaruh eksternal, termasuk gaya hidup tidak sehat dan paparan radiasi, kanker pada anak lebih sering terjadi karena adanya faktor internal dengan faktor genetik sebagai penyebab utamanya. 


Apa itu Kanker pada Anak?

Kanker pada anak adalah salah satu penyakit tidak menular yang terjadi akibat pertumbuhan sel yang tidak terkendali pada salah satu sel dalam tubuh seorang anak. Gejala kanker sering kali tidak dikenali hingga mencapai stadium akhir, yang berakibat fatal untuk si kecil. Padahal dengan penanganan tepat yang dilakukan sedini mungkin, kemungkinan sembuhnya kanker pada anak terbilang cukup tinggi.


Baca juga: Apakah Kanker Bisa Sembuh? Jangan Khawatir, Kanker Bisa Diobati



Jenis Kanker pada Anak

Dari banyaknya kanker yang telah teridentifikasi, ada beberapa jenis yang lebih sering dialami oleh anak-anak. Berikut ini adalah beberapa jenis kanker pada anak yang sering terjadi:


1. Leukemia 

Salah satu jenis kanker pada anak yang paling sering ditemukan adalah kanker darah atau leukimia. Jenis leukemia yang paling sering dialami oleh anak adalah leukemia limfositik akut dan leukemia mieloid akut.


2. Kanker otak 

Selain pada anak, kanker otak juga banyak ditemukan pada remaja. Gejala dari kanker pada anak ini tergantung ukuran, letak, dan tingkat keparahan atau stadium kanker, serta penyebarannya.


3. Retinoblastoma 

Kanker retina atau retinoblastoma adalah jenis kanker yang paling sering dialami oleh anak dengan usia kurang dari 5 tahun. Terjadinya pertumbuhan sel abnormal pada lapisan dalam mata ini bisa saja terjadi pada salah satu maupun kedua mata.  


4. Limfoma

Limfoma, atau yang juga dikenal dengan kanker kelenjar getah bening, secara garis besar dibedakan menjadi Hodgkin dan non-Hodgkin.


Limfoma non-Hodgkin lebih banyak ditemukan pada anak yang berusia lebih dari 5 tahun dengan tingkat keberhasilan pengobatan yang cukup memuaskan jika dibandingkan dengan pada pasien dewasa.


Baca juga: Nyeri Kanker, Ketahui Penyebab dan Penanganannya!


5. Neuroblastoma 

Kanker saraf atau neuroblastoma merupakan jenis kanker pada anak yang banyak ditemukan pada balita dengan jenis kelamin laki-laki. Penyebaran kanker yang termasuk langka ini terbilang sangat cepat, sehingga penanganan dini yang sesuai sangat diperlukan.


6. Tumor Wilms 

Tumor Wilms termasuk salah satu nefroblastoma atau kanker ginjal yang sering terjadi pada anak, terutama yang berusia 3-4 tahun dengan jenis kelamin laki-laki. Meski termasuk sering ditemukan, kemungkinan sembuhnya kanker ginjal ini cukup tinggi, terutama jika diobati dengan tepat dan cepat.


7. Rabdomiosarkoma 

Rabdomiosarkoma merujuk pada pertumbuhan sel secara tidak normal di otot di kepala dan leher, selangkangan, perut, panggul, tangan, maupun kaki, yang memiliki peran dalam pergerakan manusia (otot rangka). 


8. Osteosarkoma 

Pada remaja, kanker tulang atau osteosarkoma lebih banyak ditemukan dibandingkan jenis lainnya. Selain osteosarkoma, ewing sarkoma juga merupakan jenis kanker tulang yang banyak ditemukan pada anak-anak.


Selain kanker di atas, kanker nasofaring (karsinoma nasofaring) dan kanker hati (hepatoblastoma) juga banyak ditemukan menyerang anak-anak.


Baca juga: Begini Cara Menjaga Kesehatan Ginjal si Kecil


Gejala Kanker pada Anak

Gejala kanker pada anak sangat beragam, tergantung jenis kanker dan lokasi terjadinya. Namun, secara umum, berikut ini adalah beberapa gejala kanker anak yang sering dikeluhkan:


  • Demam tanpa sebab yang jelas
  • Munculnya benjolan atau pembengkakan tanpa sebab yang jelas dan tidak disertai dengan nyeri, terutama pada perut, leher, ketiak, dada, maupun selangkangan (yang sebenarnya merupakan pembengkakan kelenjar getah bening)
  • Perdarahan tanpa sebab yang jelas, termasuk anak mengalami mimisan, gusi berdarah, ruam di kulit, maupun lebam 
  • Tampak bintik putih pada belakang pupil mata anak, atau mengalami mata kucing
  • Penurunan berat badan secara drastis
  • Sakit kepala, yang tampak sebagai anak lebih rewel, dalam waktu yang lama, yang biasa juga disertai dengan muntah pada pagi hari
  • Nyeri maupun bengkak pada tangan tanpa didahului dengan cedera maupun infeksi
  • Nyeri tulang yang hebat dan kronis, tulang maupun sendi yang terasa kaku, atau membengkak, tanpa adanya riwayat cedera maupun infeksi 
  • Sering patah tulang
  • Nafsu makan menurun
  • Mual yang terjadi terus-menerus atau muntah tanpa disertai dengan mual
  • Batuk yang berkepanjangan (kronis)
  • Sesak nafas
  • Berkeringat saat di malam hari
  • Sakit-sakitan atau sering mengalami penyakit infeksi
  • Selalu merasa lelah (kelelahan kronis) 
  • Tampak sangat pucat
  • Perubahan tajam penglihatan secara mendadak yang menetap


Bila si Kecil mengalami beberapa gejala dini kanker, segera periksakan dengan dokter spesialis anak. Umumnya, tingkat kesembuhan penyakit kanker pada anak lebih tinggi dibanding pada orang dewasa, terutama jika dideteksi dan ditangani sedini mungkin. Jadi, sangat penting bagi orang tua untuk mengenali gejalanya dan memeriksakan ke dokter anak secepat mungkin.


Baca juga: Memahami Penyakit Cerebral Palsy pada Anak dan Penanganannya



Diagnosis Kanker pada Anak

Dokter spesialis anak akan menegakkan diagnosis kanker dengan serangkaian pemeriksaan, yang dimulai dengan anamnesis untuk menanyakan gejala, faktor risiko, hingga riwayat kesehatan anak. Pemeriksaan fisik merupakan tahapan diagnosis yang juga akan dilakukan oleh dokter untuk memastikan tanda dan gejala kanker pada anak.


Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik kemudian dikonfirmasi dengan beberapa pemeriksaan penunjang, berupa:


  • Pemeriksaan radiologi, termasuk USG, CT-Scan, maupun MRI
  • Pemeriksaan laboratorium, termasuk tes darah
  • Pemeriksaan patologi anatomi, baik dengan pemeriksaan sampel yang berasal dari biopsi sumsum tulang, cairan serebrospinal, maupun jaringan tubuh yang dicurigai sebagai kanker


Baca juga: Imunisasi Anak dengan Rutin dan Tepat Waktu


Penanganan Kanker pada Anak

Setelah menentukan jenis kanker yang menyerang anak, keparahan (stagging) kanker, maupun penyebarannya, barulah dokter akan menyarankan metode penanganan yang sesuai, dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan anak.


Metode pengobatan kanker untuk anak sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kanker pada dewasa, yakni dengan pemberian kemoterapi, terapi radiasi, stem sel, operasi, maupun imunoterapi. Tak jarang dokter mengkombinasikan beberapa metode tersebut untuk mencapai hasil pengobatan yang optimal.


Pencegahan Kanker pada Anak

Tidak ada upaya pencegahan yang benar-benar efektif untuk mencegah terjadinya kanker pada anak. Hal ini dikarenakan penyebab kanker pada anak belum diketahui dan dimengerti secara pasti.

Namun, ada beberapa upaya gaya hidup sehat yang bisa para orang tua terapkan untuk mengurangi risiko calon buah hati terkena kanker, yaitu dengan melakukan:


  • Tidak merokok
  • Hindari paparan asap rokok
  • Rutin berolahraga
  • Menerapkan pola makan sehat, dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang
  • Cukup istirahat
  • Mengelola stres dengan bijaksana
  • Rutin memeriksakan kondisi kesehatan, termasuk kontrol kehamilan sesuai dengan arahan dokter kandungan bagi ibu hamil


Sebagai salah satu penyakit tidak menular pada anak dengan risiko mortalitas yang tinggi, pemeriksaan yang tepat untuk penanganan sedini mungkin sangat penting dilakukan. Oleh karena itu, orang tua diharapkan segera membawa buah hatinya ke dokter spesialis anak jika menemukan kondisi yang menyerupai gejala kanker pada anak. Dengan penanganan yang tepat bisa diberikan, sehingga peluang sembuhnya pun bisa lebih besar.


Di RS Pondok Indah, kami menyediakan fasilitas medis dengan teknologi terkini, untuk mendukung pelayanan medis yang diberikan oleh dokter-dokter spesialis handal. Dengan demikian, upaya menjaga kesehatan si kecil bisa lebih optimal. Jadi, tunggu apa lagi? Jadwalkan konsultasi dengan dokter anak di RS Pondok Indah cabang terdekat, sekarang juga!


Baca juga: Skoliosis, Kondisi Saat Tulang Punggung Condong ke Satu Sisi



FAQ


Apakah Bayi Bisa Terkena Kanker?

Kanker dapat menyerang siapapun pada usia berapapun, termasuk bayi yang baru lahir. Meskipun kasusnya terbilang lebih jarang, bayi tetap bisa terkena kanker. Jenis kanker yang sering ditemukan pada bayi meliputi neuroblastoma, retinoblastoma, dan leukemia. Penyebab kanker pada bayi biasanya terkait dengan mutasi genetik bawaan, bukan faktor lingkungan.


Apakah Anak Muda Bisa Terkena Kanker?

Anak muda tetap bisa terkena kanker. Jenis kanker yang sering menyerang anak muda meliputi leukemia, limfoma, dan tumor otak.


Apa Yang Menyebabkan Kanker pada Anak?

Kanker pada anak terjadi akibat mutasi genetik yang terjadi secara spontan saat tubuh berkembang. Faktor genetik, paparan radiasi, atau bahan kimia tertentu juga bisa meningkatkan risiko, meskipun faktor lingkungan memiliki pengaruh lebih besar pada kanker orang dewasa.


Kapan Kanker Anak Paling Sering Didiagnosis?

Kanker pada anak paling sering didiagnosis pada usia balita hingga usia pra-remaja, yaitu sekitar 2 hingga 10 tahun. Jenis kanker tertentu, seperti leukemia, lebih umum pada anak usia 2-5 tahun, sedangkan jenis kanker lainnya, seperti osteosarkoma, lebih sering muncul dan didiagnosis pada masa remaja.



Referensi:

  1. Erdmann F, Frederiksen LE, et al,. Childhood cancer: survival, treatment modalities, late effects and improvements over time. Cancer epidemiology. 2021. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877782120300679). Diakses pada 17 Januari 2025.
  2. Johnston WT, Erdmann F, et al,. Childhood cancer: Estimating regional and global incidence. Cancer epidemiology. 2021. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877782119301729). Diakses pada 17 Januari 2025.
  3. Zahnreich S, Schmidberger H. Childhood cancer: occurrence, treatment and risk of second primary malignancies. Cancers. 2021. (https://www.mdpi.com/2072-6694/13/11/2607). Diakses pada 17 Januari 2025.
  4. World Health Organization. Childhood cancer. (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cancer-in-children). Direvisi terakhir 13 Desember 2021. Diakses pada 17 Januari 2025.
  5. American Cancer Society. Types of Cancer that Develop in Children. (https://www.cancer.org/cancer/types/cancer-in-children/types-of-childhood-cancers.html). Direvisi terakhir 28 Mei 2024. Diakses pada 17 Januari 2025.
  6. Cancer Research UK. What is children's cancer? (https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/childrens-cancer/about). Direvisi terakhir 21 Desember 2023. Diakses pada 17 Januari 2025.
  7. National Cancer Institute. Childhood Cancers. (https://www.cancer.gov/types/childhood-cancers). Direvisi terakhir 2 Mei 2024. Diakses pada 17 Januari 2025.
  8. Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Mengenal Gejala Kanker pada Anak. (https://upk.kemkes.go.id/new/mengenal-gejala-kanker-pada-anak). Diakses pada 17 Januari 2025.
  9. Cleveland Clinic. Childhood Cancer (Pediatric Cancer). (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24960-childhood-cancer). Direvisi terakhir 1 Mei 2023. Diakses pada 17 Januari 2025.