Ketahui Kanker Rahim, Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

Oleh Tim RS Pondok Indah

Senin, 10 Februari 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Kanker rahim adalah jenis kanker yang terjadi pada rahim dan lebih sering dialami oleh wanita yang telah menopause. Kenali gejalanya agar bisa segera ditangani!

Ketahui Kanker Rahim, Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

Rahim merupakan organ reproduksi wanita berbentuk seperti buah pir yang terletak di panggul. Organ ini berperan sebagai tempat calon bayi tumbuh dan berkembang hingga nantinya siap dilahirkan.

Ketika sel-sel di rahim berkembang secara tidak normal, kondisi ini dikenal dengan kanker rahim, yang bisa terjadi di lapisan dalam maupun otot rahim.


Apa Itu Kanker Rahim?

Kanker rahim adalah suatu keganasan yang terjadi pada rahim. Kanker ini terbagi menjadi dua jenis, yakni kanker yang terjadi di lapisan dalam rahim (kanker endometrium) maupun kanker yang menyerang lapisan otot rahim (sarkoma uterus). Kanker endometrium lebih sering terjadi dibandingkan dengan sarkoma uterus.


Sama seperti kanker jenis lainnya, kanker rahim bukanlah penyakit yang bisa dianggap sepele, karena bisa menyebabkan kematian.


Baca juga: Berbagai Cara Deteksi Kanker Leher Rahim



Penyebab Kanker Rahim

Kanker rahim paling sering terjadi pada wanita yang sudah berhenti haid atau memasuki masa menopause. Namun, kanker jenis ini juga bisa terjadi pada wanita yang masih subur.


Pada dasarnya, kanker rahim terjadi karena adanya perkembangan sel-sel rahim yang abnormal. Sel abnormal tersebut mungkin membentuk massa yang disebut dengan tumor. Pada akhirnya, tumor dan sel-sel tidak sehat menyerang serta menghancurkan jaringan tubuh yang sehat. 


Seiring berjalannya waktu, sel-sel abnormal tersebut pecah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kondisi ini merupakan tanda bahwa kanker rahim sudah semakin parah.


Baca juga: Kenali 6 Gejala Awal Kanker Serviks yang Perlu Diperhatikan


Faktor Risiko Kanker Rahim

Selain adanya perkembangan sel-sel tidak normal di organ rahim, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko kaum hawa mengalami kanker rahim, yaitu:


  • Mengalami perubahan kadar hormon estrogen dan hormon progesteron
  • Mengidap penyakit yang meningkatkan kadar hormon estrogen, tetapi tidak meningkatkan kadar progesteron, seperti diabetes, obesitas, dan PCOS
  • Mengonsumsi obat terapi setelah menopause, yang mengandung hormon estrogen tetapi tidak mengandung hormon progestin
  • Mengalami menstruasi pertama (menarche) sebelum usia 12 tahun
  • Belum pernah hamil sebelumnya
  • Sudah lansia
  • Sedang menjalani terapi hormon untuk kanker payudara
  • Mengidap sindrom Lynch
  • Pernah menjalani radioterapi di panggul
  • Pola makan tinggi protein dan tinggi kalori
  • Memiliki riwayat keluarga yang mengalami penyakit kanker
  • Memiliki kebiasaan merokok


Apabila Anda memiliki faktor risiko kanker rahim, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Deteksi dini dapat mencegah kerparahan kondisi sekaligus meningkatkan peluang kesembuhan kanker rahim.


Baca juga: Apakah Kanker Serviks Bisa Disembuhkan?


Gejala Kanker Rahim

Gejala utama kanker rahim bisa berupa:


  • Pendarahan vagina atau mengalami flek setelah menopause
  • Mengalami pendarahan abnormal di luar waktu menstruasi
  • Mengalami keputihan yang berbau tidak sedap
  • Nyeri atau kram pada panggul
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Penurunan nafsu makan
  • Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas


Baca juga: Macam-macam Gangguan Menstruasi yang Tidak Boleh Disepelekan


Kapan Harus ke Dokter?

Semua gejala kanker rahim di atas bisa muncul secara tiba-tiba atau berkembang seiring berjalannya waktu. Jika mengalami gejala di atas, Anda perlu segera melakukan konsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dan mencegah kondisi menjadi makin parah.



Diagnosis Kanker Rahim

Sebelum menegakkan diagnosa, dokter akan memberikan beberapa pertanyaan kepada pasien, terkait riwayat kesehatan pribadi, riwayat kesehatan keluarga, serta gejala yang dialami saat ini.

Selanjutnya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan berikut ini:


  • Melakukan USG baik dari perut maupun transvaginal 
  • Melakukan histeroskopi dengan memasukkan kamera kecil ke dalam rahim untuk melihat area yang dicurigai mengalami kanker
  • Melakukan biopsi dengan mengambil sampel jaringan rahim untuk diperiksa di laboratorium
  • Melakukan MRI atau CT-Scan untuk melihat lokasi, ukuran, hingga penyebaran kanker rahim
  • Melakukan kuret jika sampel tidak bisa diperoleh dengan cara biopsi


Jika dari serangkaian pemeriksaan tersebut ditemukan adanya sel kanker pada organ rahim pasien, selanjutnya dokter akan merujuk pasien ditangani oleh dokter spesialis onkologi ginekologi.


Baca juga: Kista Ovarium: Waspadai Nyeri Saat Haid


Stadium Kanker Rahim

Setelah memastikan diagnosis kanker rahim, selanjutnya dokter akan mencari tahu sebesar apa kanker yang Anda miliki. Hal ini bertujuan untuk menentukan stadium kanker rahim.

Berikut adalah penjelasan mengenai stadium kanker rahim:


  • Stadium 1: Kanker hanya terbatas pada rahim
  • Stadium 2: Kanker telah menyebar ke leher rahim (serviks), tetapi belum meluas ke luar organ rahim
  • Stadium 3: Kanker telah menyebar ke area di luar rahim, tetapi masih di dalam panggul
  • Stadium 4: Kanker telah menyebar ke organ di luar panggul


Baca juga: Nyeri Haid: Kenali yang Normal dan Tidak Normal


Pengobatan Kanker Rahim

Meski bisa berkembang menjadi penyakit berbahaya yang merenggut nyawa, untungnya kanker rahim masih bisa diobati sampai sembuh jika terdeteksi sejak dini. Pengobatan kanker rahim sangat bergantung pada gejala, keparahan, dan kondisi kesehatan masing-masing pasien. 


Pada dasarnya, pengobatan kanker jenis ini bertujuan untuk menghilangkan sel kanker, supaya fungsi rahim sebagai organ reproduksi masih bisa dipertahankan. 


Namun, jika sel kanker sudah menyebar ke organ lain di sekitar rahim, dokter spesialis onkologi ginekologi akan memberikan perawatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan menghambat pertumbuhan sel kanker.


Beberapa cara yang dapat dokter lakukan untuk mengatasi kanker rahim, yaitu:


  • Melakukan operasi untuk mengangkat rahim, yang biasanya disertai dengan pengangkatan ovarium dan tuba falopi
  • Terapi radiasi untuk membunuh sel kanker
  • Kemoterapi untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker di rahim
  • Terapi hormon untuk meringankan gejala yang dirasakan atau mengendalikan kanker, jika sel kanker sudah menyebar di luar rahim. Perawatan ini cocok bagi pasien yang tidak cukup sehat untuk menjalani operasi atau radioterapi
  • Imunoterapi untuk memberikan obat yang berfungsi membantu sistem kekebalan tubuh pasien membunuh sel kanker. Perawatan ini sangat cocok jika stadium kanker sudah lanjut atau kanker muncul kembali setelah mendapatkan serangkaian pengobatan.


Baca juga: Menopause Dini, Ketahui Penyebab dan Gejalanya di Sini


Komplikasi Kanker Rahim

Jika tidak segera ditangani, kanker rahim bisa menimbulkan komplikasi berikut ini:


  • Penyebaran kanker (metastasis)
  • Terjadi pendarahan abnormal
  • Nyeri kronis
  • Gangguan sistem reproduksi 
  • Infertilitas
  • Gangguan saluran kemih
  • Anemia
  • Menopause bagi wanita yang masih dalam usia subur
  • Vagina kering
  • Kematian


Baca juga: Apakah Kanker Bisa Sembuh? Jangan Khawatir, Kanker Bisa Diobati


Pencegahan Kanker Rahim

Tidak ada pencegahan yang benar-benar efektif untuk kanker rahim. Namun, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi kemungkinan mengalami penyakit ini, yaitu:


  • Pertahankan berat badan ideal
  • Rutin berolahraga setidaknya 30 menit per hari
  • Tidak merokok
  • Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
  • Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan pil KB hormonal
  • Kelola penyakit diabetes dengan mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter


Kanker rahim adalah penyakit yang bisa disembuhkan, asalkan dideteksi dan ditangani sedini mungkin. Jadi, segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Pondok Indah cabang terdekat ketika mengalami gejala kanker rahim untuk mencegah kondisi makin parah dan mendapatkan penanganan yang sesuai.


Baca juga: Pencegahan Menopause Dini, Lakukan 10 Kiat Berikut



FAQ


Apa Ciri-Ciri Rahim Bermasalah?

Ciri-ciri rahim bermasalah dapat meliputi nyeri panggul yang berkepanjangan, perdarahan tidak normal (di luar siklus menstruasi atau setelah menopause), siklus menstruasi yang tidak teratur, nyeri saat berhubungan seksual, nyeri saat buang air, serta keluarnya cairan abnormal dari vagina.


Jika mengalami keluhan-keluhan ini, segera periksakan ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk evaluasi lebih lanjut.


Kanker Rahim Sakitnya di Mana?

Kanker rahim umumnya menyebabkan rasa sakit atau tekanan di area panggul, perut bagian bawah, atau punggung bawah. Penderita kanker rahim biasanya merasakan sensasi nyeri tersebut saat berhubungan seksual. Selain itu, gejala ini juga dapat disertai dengan perdarahan abnormal atau keputihan yang berwarna dan berbau tidak wajar.


Apa Bedanya Kanker Rahim dan Kanker Serviks?

Kanker rahim dan kanker serviks menyerang bagian tubuh yang berbeda. Kanker rahim terjadi di lapisan dalam rahim (endometrium) dan kebanyakan penderita kondisi ini adalah wanita yang sudah menopause. Sedangkan kanker serviks berkembang di leher rahim akibat infeksi HPV.




Referensi:

  1. Chelmow D, Brooks R, et al,. Executive summary of the uterine cancer evidence review conference. Obstetrics & Gynecology. 2022. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8936160/). Diakses pada 3 Februari 2025.
  2. Makker V, MacKay H, et al,. Endometrial cancer. Nature reviews Disease primers. 2021. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9421940/). Diakses pada 3 Februari 2025.
  3. Centers for Disease Control and Prevention. Uterine Cancer Basics. (https://www.cdc.gov/uterine-cancer/about/index.html). Direvisi terakhir 2021. Diakses pada 3 Februari 2025.
  4. American Cancer Society. Endometrial Cancer Stages. (https://www.cancer.org/cancer/types/endometrial-cancer/detection-diagnosis-staging/staging.html). Diakses pada 3 Februari 2025.
  5. Cleveland Clinic. Uterine Cancer (Endometrial Cancer). (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16409-uterine-cancer). Direvisi terakhir 21 Maret 2023. Diakses pada 3 Februari 2025.
  6. Mayo Clinic. Endometrial cancer. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/endometrial-cancer/symptoms-causes/syc-20352461). Direvisi terakhir 10 Januari 2025. Diakses pada 3 Februari 2025.