Kapan Seseorang Perlu Menjalani Kateterisasi Jantung? 

Oleh Tim RS Pondok Indah

Senin, 14 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Kateterisasi jantung dilakukan saat ada indikasi gangguan jantung dan pembuluh darah, atas arahan dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah.

Kapan Seseorang Perlu Menjalani Kateterisasi Jantung? 

Kateterisasi jantung adalah salah satu prosedur diagnostik untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan pada jantung juga pembuluh darah. Dalam pelaksanaannya, dokter akan memasukkan selang kateter ke dalam pembuluh darah arteri besar di pergelangan tangan atau selangkangan, hingga masuk ke dalam jantung. 


Selama proses kateterisasi jantung berlangsung, pasien akan tetap terjaga. Namun, dokter akan memberikan obat bius lokal agar Anda tidak merasa sakit pada lokasi dimasukkannya kateter, maupun prosedur kateterisasi jantung dilakukan.


Kenapa Jantung Harus Pasang Kateter?

Dokter akan menganjurkan Anda untuk menjalani prosedur kateterisasi jantung, dengan tujuan mendiagnosis dan mengobati beberapa kondisi khusus. Beberapa indikasi tindakan kateterisasi jantung yang dimaksud adalah seperti berikut ini:


  • Menentukan penyebab nyeri dada (angina)
  • Mengetahui penyebab dan mengatasi gangguan irama jantung atau irama jantung yang tidak normal (aritmia)
  • Memeriksa kekuatan otot jantung sekaligus mencari tau penyebab melemahnya fungsi otot jantung
  • Mengetahui gangguan katup jantung, pembengkakan jantung, penyempitan aorta, maupun hipertensi pulmonal
  • Menilai fungsi jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh
  • Mengetahui kerusakan pada pembuluh darah koroner maupun pembuluh darah jantung yang berukuran lebih kecil
  • Mengevaluasi penyakit jantung bawaan
  • Memastikan penyakit jantung koroner
  • Mengevaluasi tekanan dan kadar oksigen dalam jantung
  • Persiapan transplantasi jantung
  • Mengambil sampel jaringan otot jantung (biopsi jantung)
  • Melakukan diagnosis dan pengobatan serangan jantung


Baca juga: Ring Jantung: Prosedur Cara Pemasangan dan Risikonya



Persiapan Kateterisasi Jantung

Apabila memiliki indikasi kateterisasi jantung, dokter akan menginformasikan semua hal yang perlu Anda perhatikan sebelum prosedur medis tersebut dilakukan. 


Umumnya, dokter akan memastikan informasi seputar riwayat penyakit yang pernah Anda derita sebelumnya, termasuk riwayat mengonsumsi obat-obatan maupun suplemen saat ini atau yang sebelumnya pernah dilakukan.


Selain itu, ada beberapa persiapan yang perlu Anda ketahui sebelum melakukan kateterisasi jantung, yaitu:


  • Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan tanda vital (termasuk tekanan darah) dan beberapa pemeriksaan penunjang lain.
  • Menghentikan konsumsi obat-obatan sesuai arahan dokter.
  • Tidak makan dan minum, setidaknya 6-8 jam sebelum prosedur dilakukan.
  • Mengosongkan kandung kemih, atau kencing, sebelum melakukan kateterisasi jantung.
  • Melepaskan perhiasan dan gigi palsu.
  • Mencukur rambut di area tempat kateter akan dipasang.
  • Mengenakan pakaian yang nyaman dan mudah digulung.
  • Bagi yang menggunakan alat bantu dengar atau kacamata, alat ini tetap boleh Anda gunakan selama prosedur berlangsung.


Baca juga: Pertolongan Pertama pada Serangan Jantung


Selain itu, ada beberapa hal yang perlu Anda informasikan kepada dokter, seperti:


  • Sedang hamil atau merencanakan kehamilan.
  • Alergi terhadap zat kontras (pewarna) atau lateks, serta obat-obatan maupun makanan tertentu.


Selain itu, hal terpenting adalah meminta salah satu anggota keluarga atau pasangan untuk menemani Anda ke rumah sakit, sejak sebelum sampai prosedur kateterisasi jantung selesai dilakukan.


Baca juga: Apakah Hipertensi Bisa Sembuh?


Kapan Kateterisasi Jantung Perlu Dilakukan?

Jadi, kapan perlu dilakukan kateterisasi jantung? Tentunya, prosedur kateterisasi jantung hanya dapat dilakukan atas arahan dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah.


Biasanya, tindakan kateterisasi jantung akan disarankan bila Anda memiliki gangguan pada jantung dan pembuluh darah yang diindikasikan oleh adanya temuan pada pemeriksaan kesehatan, seperti pada pemeriksaan EKG, tes Treadmill, atau CT scan jantung.


Meski terdengar menakutkan, kateterisasi jantung relatif aman dan bermanfaat untuk memperbaiki kelainan yang terjadi pada organ jantung serta pembuluh darah di sekitarnya. Jadi, Anda tidak perlu khawatir untuk menjalani prosedur ini jika dokter menganjurkannya. 


Anda bisa melakukan kateterisasi jantung di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk hasil yang maksimal. Selain fasilitasnya lengkap, RS Pondok Indah juga memiliki dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya.


Agar kateterisasi jantung berjalan dengan lancar, jagalah kesehatan Anda sampai waktu yang dijadwalkan. Upaya menjaga kesehatan yang dimaksud adalah dengan konsumsi makanan bergizi, kelola stres dengan bijaksana, perbanyak istirahat, serta mencukupi kebutuhan cairan harian.


Baca juga: Apakah Penyakit Jantung Bisa Sembuh?



FAQ


Apakah Kateterisasi Jantung Sama Dengan Pasang Ring?

Kateterisasi jantung berbeda dengan pasang ring (percutaneous coronary intervention). Kateterisasi jantung adalah prosedur diagnostik untuk memeriksa kondisi pembuluh darah dan jantung menggunakan selang kateter. Sementara pemasangan ring (stent) adalah tindakan untuk membuka pembuluh darah yang menyempit atau tersumbat dengan memasukkan stent melalui kateter. Jadi, kateterisasi jantung adalah tahap pemeriksaan, sedangkan pasang ring adalah tindakan lanjutan jika diperlukan.


Apakah Kateterisasi Jantung Itu Aman?

Kateterisasi jantung adalah prosedur medis yang umumnya aman. Meski dapat menimbulkan efek samping seperti perdarahan, infeksi, atau reaksi alergi, kemungkinan terjadinya sangat kecil. Konsultasikan dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah untuk informasi lebih lanjut tentang manfaat dan risiko kateterisasi jantung.


Kateterisasi Jantung Dipasang di Mana?

Terdapat 2 lokasi yang memungkinkan untuk dipilih sebagai tempat masuknya selang kateter, baik pembuluh darah di pergelangan tangan atau pangkal paha. Dokter kemudian akan memasukkan kateter hingga ke dalam jantung.



Referensi:

  1. Bahaidarah S, Al-Ata J, et al,. Cardiac catheterization addressing early post-operative complications in congenital heart surgery—a single-center experience. The Egyptian Heart Journal. 2020. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7683629/). Diakses pada 23 September 2024.
  2. Harvard Health Publishing. How to boost your immune system. (https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/how-to-boost-your-immune-system). Direvisi terakhir 28 Maret 2024. Diakses pada 23 September 2024.
  3. American Heart Association. Cardiac Catheterization. (https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/diagnosing-a-heart-attack/cardiac-catheterization). Direvisi terakhir 18 Agustus 2023. Diakses pada 23 September 2024.
  4. Cleveland Clinic. Cardiac Catheterization. (https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/16832-cardiac-catheterization). Direvisi terakhir 29 April 2022. Diakses pada 23 September 2024.
  5. Mayo Clinic. Cardiac catheterization. (https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cardiac-catheterization/about/pac-20384695). Direvisi terakhir 22 Agustus 2024. Diakses pada 23 September 2024.